Zoralin Cream: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Sep 3, 2019 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Zoralin cream adalah obat anti jamur topikal untuk infeksi jamur pada kulit dan selaput mukosa seperti kurap ataupun infeksi dermatofita pada kulit atau kuku tangan
  • Zoralin cream yang mengandung Ketoconazole dipasarkan dengan kemasan tube 10 gram cream 2 % yang bisa dibeli menggunakan resep dokter
  • Zoralin cream diberikan dengan cara dioleskan pada tempat infeksi 1 kali sehari, lanjutkan sampai beberapa hari hingga gejala hilang, biasanya antara 2-4 hari
  • Efek samping Zoralin cream yang umum di antaranya iritasi, rasa terbakar, gatal, dan perih. Pemakaian harus dihentikan jika muncul ruam kulit atau tanda reaksi alergi
  • Klik untuk mendapatkan Zoralin cream atau obat kulit lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Zoralin cream adalah obat anti jamur topikal untuk infeksi jamur pada kulit dan selaput mukosa. Zoralin cream mengandung ketoconazole, obat yang termasuk golongan imidazole sintetik.

Ketoconazole adalah obat anti jamur yang digunakan terutama untuk terapi lokal kandidiasis vagina dan untuk infeksi dermatofit. Obat ini termasuk golongan imidazole sintetik. Seperti semua agen antijamur azole, ketoconazole bekerja terutama dengan menghambat enzim sitokrom P450 14α-demethylase (P45014DM). Enzim ini berperan dalam jalur biosintesis sterol yang mengarah dari lanosterol ke ergosterol. 

Sebagai antiandrogen, mekanisme aksinya dibedakan menjadi dua. Pertama, memblokir biosintesis testicular dan adrenal androgen, sehingga terjadi penurunan tingkat sirkulasi testosteron. Kedua, ketoconazole adalah antagonis reseptor androgen, bersaing dengan androgen seperti testosteron dan dihidrotestosteron (DHT) untuk mengikat reseptor androgen. Namun efek ini dianggap cukup lemah, bahkan jika diberikan dalam dosis tinggi.

Mengenai Zoralin Cream

Golongan

Harus dengan resep dokter

Kemasan

Zoralin cream dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut : Tube 10 gram cream 2 %

Kandungan

Tiap kemasan zoralin cream mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut : Ketoconazole 20 mg / gram cream

Manfaat Zoralin Cream

Berikut ini adalah beberapa kegunaan zoralin cream (ketoconazole) :

  • Sebagai obat anti jamur topikal untuk infeksi jamur pada kulit dan selaput mukosa, seperti athlete’s foot, kurap, infeksi dermatofita pada kulit atau kuku tangan (tidak pada kuku kaki), kandidiasis (infeksi jamur atau sariawan), dan tinea versikolor. 
  • Ketoconazole topikal juga digunakan sebagai pengobatan untuk ketombe (dermatitis seboroik pada kulit kepala) dan untuk dermatitis seboroik pada area lain dari tubuh.

Dosis Zoralin Cream

Zoralin cream diberikan dengan dosis sebagai berikut :

  • Oleskan pada tempat infeksi 1 x sehari.
  • lanjutkan pengobatan sampai beberapa hari setelah gejala hilang. Biasanya antara 2-4 hari.

Efek samping Zoralin Cream

Berikut adalah beberapa efek samping zoralin cream (ketoconazole) :

  • Efek samping yang umum diantaranya iritasi, rasa terbakar, gatal, dan perih.
  • Ketoconazole oral mungkin dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah dan masalah kelenjar adrenal. mereka menyarankan untuk tidak menggunakan obat ini sebagai pengobatan lini pertama untuk infeksi jamur apapun. Gunakan obat ini hanya jika terapi antijamur alternatif tidak tersedia atau tidak memberikan hasil yang baik. Namun efek samping ini belum ditemukan pada sediaan topikal seperti zoralin cream dan sediaan lain yang berupa krim, shampoo, busa, dan gel yang diaplikasikan pada kulit.
  • Pemakaian harus dihentikan jika muncul ruam kulit atau tanda lain yang menunjukkan reaksi alergi.
  • Jangan menggunakan zoralin cream untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada ketoconazole atau obat golongan imidazole lainnya.

Penggunaan oleh wanita hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan ketoconazole kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Penelitian pada hewan memang tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat terhadap wanita hamil. Namun fakta bahwa obat ini telah menunjukkan efek buruk pada janin hewan harus menjadi perhatian serius jika ingin menggunakan obat ini untuk wanita hamil. Disarankan sediaan oral hanya digunakan jika tidak ada pilihan lain yang lebih aman.

Namun pada sediaan topikal seperti krim, shampoo, busa, dan gel yang diaplikasikan pada kulit, obat ini relatif aman digunakan oleh wanita hamil.

Artikel terkait:


21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
White T, et al. (2014). Fungi on the skin: Dermatophytes and Malassezia. DOI: (http://perspectivesinmedicine.cshlp.org/content/4/8/a019802.full)
Rafi A, et al. (2011). Pilot study of 15 patients receiving a new treatment regimen for androgenic alopecia: The effects of atopy on AGA. DOI: (http://dx.doi.org/10.5402/2011/241953)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app