Ciri-ciri dan Cara Mengobati Jamur di Selangkangan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Ciri-ciri dan Cara Mengobati Jamur di Selangkangan

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Jamur lebih mudah tumbuh pada area yang lembap, seperti selangkangan dan lipatan paha. Selain gatal, ciri-ciri infeksi jamur pada selangkangan adalah ruam kemerahan, kulit bersisik, dan warna cokelat pada kulit;
  • Gatal di selangkangan biasanya disebabkan oleh sekelompok jamur yang disebut dermatofita. Jamur ini tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, jamur dapat berkembang dengan cepat dan menginfeksi kulit yang berkeringat berlebih dan lembap;
  • Jamur yang menyebabkan rasa gatal di selangkangan sangat mudah menular. Untuk mencegah infeksi jamur, sebaiknya segera mandi dengan menggunakan air bersih dan sabun serta rajin mengganti pakaian saat berkeringat;
  • Untuk membantu mengatasi infeksi jamur dan gatal di selangkangan, coba periksakan diri terlebih dahulu ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Beberapa obat jamur juga mungkin bisa diterapkan asal sesuai dengan anjuran dokter adalah ekonazol, oxiconazole, itrakonazol, dan flukonazol;
  • Klik untuk membeli berbagai obat anti-jamur dan obat kulit lainnya dari rumah Anda melalui HDMall. Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD;
  • Gunakan fitur chat untuk berbicara dengan apoteker kami seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang Anda butuhkan.

Jamur bisa menginfeksi berbagai bagian kulit, terutama bagian tubuh yang lembap, seperti selangkangan atau lipatan paha. Infeksi jamur di selangkangan disebut dengan tinea cruris. Kondisi ini disebabkan oleh jamur tipe dermatofita yang secara umum menginfeksi bagian kulit lainnya.

Jamur di selangkangan memiliki gejala utama berupa gatal-gatal, terutama ketika berkeringat. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua gatal di selangkangan disebabkan oleh jamur.

Baca juga: Penyebab Gatal di Selangkangan dan Cara Mengatasinya

Memahami ciri ciri jamur di selangkangan

Penyakit jamur di selangkangan umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan infeksi serta ketidaknyamanan di daerah yang lembap. Jangan lupa bahwa jamur kulit lebih sering berkembang di kulit sekitar selangkangan, paha bagian dalam, dan bokong.

Jamur di selangkangan paling sering terjadi pada laki-laki, kemungkinan besar karena tingkatan aktivitas yang menyebabkan keringat berlebih. Infeksi jamur ini dapat menyebabkan ruam yang sering terasa gatal dan pedih. Bahkan daerah kulit yang terkena juga bisa memerah, bersisik, atau kecoklatan.

Bacajuga: Krim dan Tablet, Obat Jamur Ampuh Ini Bisa Ditemukan di Apotek

Gejala umum gatal di selangkangan akibat jamur

Ciri-ciri jamur di selangkangan akibat jamur antara lain:

  • Kemerahan di area kulit yang terkena;
  • Gatal terus-menerus di daerah yang terkena;
  • Sensasi terbakar atau pedih terutama ketika sudah terjadi lecet akibat garukan;
  • Pengelupasan lapisan kulit sehingga tampak seperti bersisik atau retak kulit di daerah yang gatal;
  • Ruam yang semakin parah akibat olahraga atau aktivitas fisik;
  • Perubahan warna kulit, bisa kemerahan atau kecoklatan, memiliki batas yang jelas antara kulit sakit dan sehat;
  • Ruam yang tidak membaik atau bahkan memburuk atau bertambah lebar setelah menggunakan krim hidrokortison (anti-gatal).

Jamur di selangkangan bisa menyebar ke pangkal paha, paha bagian dalam, perut, dan bokong. Meski demikian, biasanya skrotum tidak terpengaruh.

Baca juga: Ini Berbagai Infeksi Kulit yang Mudah Dikenali

Faktor risiko dan penyebab gatal di selangkangan

Gatal di selangkangan akibat jamur kulit disebabkan oleh sekelompok jamur yang disebut dermatofita. Jamur ini secara alami memang hidup pada kulit yang dalam kondisi normal tidak menyebabkan masalah apa pun. 

Namun, bila seseorang tetap mengenakan pakaian yang berkeringat atau basah setelah berolahraga, akan memudahkan jamur untuk berkembang biak dengan cepat. Jamur menjadi tumbuh subur dan menginfeksi kulit.

Jamur yang menyebabkan gatal di selangkangan sangat menular. Seseorang bisa terkena infeksi jamur ini melalui kontak pribadi yang dekat dengan orang yang terinfeksi atau melalui kontak dengan pakaian kotor orang yang terinfeksi.

Mereka yang memiliki berat badan berlebih lebih mungkin mengalami infeksi jamur karena lipatan kulit yang lebih rapat dan lembap serta rentan berkeringat. Sebagai tindakan pencegahan, dianjurkan untuk mengganti pakaian setiap hari, mandi, serta mencuci daerah pangkal paha, ketiak, dan setiap lipatan tubuh menggunakan sabun dan air bersih.

Baca juga: Kenali Penyebab Gatal pada Tubuh

Obat jamur selangkangan

Sebaiknya jangan mengobati jamur di selangkangan tanpa anjuran dokter meski Anda yakin bahwa itu adalah jamur. Anda sangat disarankan untuk langsung berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala yang telah disebutkan di atas.

Dokter dapat menegakkan diagnosis tinea cruris lewat pemeriksaan fisik dan mendalam pada daerah kulit yang terkena. Dalam beberapa kasus, dokter perlu mengambil beberapa kerokan sel kulit (sampel) untuk diperiksa di laboratorium guna mengonfirmasi keberadaan jamur. Langkah-langkah ini digunakan untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan gangguan kulit lainnya, seperti psoriasis.

Hal-hal yang dapat dilakukan di rumah untuk mengobati jamur di selangkangan, antara lain:

  • Menggunakan krim atau salep antijamur pada daerah kulit yang terkena sesuai anjuran dokter;
  • Jangan menggunakan obat salep antigatal secara sembarangan, misalnya krim anti-gatal seperti hidrokortison (steroid cream) yang malah akan membuat jamur kulit menjadi lebih subur dan memperburuk kondisi;
  • Cuci daerah yang terkena jamur dengan sabun dan air hangat;
  • Keringkan daerah yang terkena jamur secara menyeluruh setelah mandi dan olahraga;
  • Berganti pakaian, terutama celana, setiap hari;
  • Pakailah pakaian katun yang longgar.

Baca juga: Bagaimana Tips Memilih Celana Dalam dan Bra yang Sehat?

Kapan harus ke dokter?

Jika gejala tidak membaik setelah dua minggu perawatan, Anda harus mengecek ulang ke dokter. Tindakan ini diperlukan untuk memastikan ada atau tidaknya infeksi sekunder yang memperburuk penyakit. Jika ditemukan infeksi sekunder, Anda membutuhkan pengobatan tambahan.

Jika diperlukan, dokter akan meresepkan obat gatal antijamur yang lebih kuat, seperti:

  • Ekonazol, obat jamur topikal (krim);
  • Oxiconazole, obat jamur topikal (krim);
  • Itrakonazol, obat jamur oral atau minum;
  • Flukonazol, obat jamur oral atau minum.

Obat antijamur oral dapat menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan, seperti sakit perut dan sakit kepala. Jika Anda mengalami efek samping ini, pastikan untuk membicarakannya dengan dokter agar diberikan solusi yang tepat.

Baca juga: Kenali Obat-Obat Paling Ampuh untuk Gatal Kulit

Cara mencegah jamur kulit

Menjaga kebersihan diri adalah kunci utama dalam mencegah setiap infeksi jamur kulit. Hal itu bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Rajin mencuci tangan;
  • Menjaga kulit tetap bersih dan kering, terutama daerah sekitar pangkal paha dan lipatan tubuh lainnya;
  • Cuci daerah lipatan secara teratur dengan sabun dan keringkan secara menyeluruh setelah mandi;
  • Menggunakan bedak bayi di sekitar pangkal paha juga dapat membantu mencegah kelembapan yang berlebihan;
  • Hindari pakaian ketat karena dapat menggesek atau mengiritasi kulit. Lebih baik mengenakan celana dalam tipe boxer, bukan celana segitiga;
  • Gunakan pakaian longgar pada cuaca panas atau lembap karena dapat mencegah berkeringat dan gerah;
  • Pastikan mencuci baju olahraga dan berbagai pendukungnya setelah digunakan.

Jangan lupa untuk mengobati infeksi jamur kulit lainnya selain di selangkangan, misalnya saja penyakit kulit kutu air. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menular, terutama jika Anda menyentuh kulit lainnya tanpa mencuci tangan setelah melakukan kontak pada area yang terkena penyakit kulit.

Baca juga: Gatal di Selangkangan, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app