Vaksin Bcg: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mar 9, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Agu 23, 2019 Waktu baca: 3 menit

Vaksin BCG merupakan salah satu jenis vaksin yang sudah terdengar familiar oleh telinga kita. Tingginya jumlah penderita tuberkulosis di negara berkembang seperti Indonesia, membuat vaksin BCG merupakan vaksin yang sangat penting. 

Vaksin BCG merupakan salah satu vaksin wajib dari pemerintah yang harus diberikan kepada setiap bayi yang baru lahir sebelum menginjak usia 3 bulan. Seperti vaksin lainnya, vaksin BCG mampu melindungi tubuh atau memperkuat daya tahan tubuh dari berbagai penyakit. Namun, Siapa saja yang dapat menerima vaksin BCG ini? Berikut penjelasan dan segala mengenai vaksin BCG!

Apa itu vaksin BCG?

Vaksin BCG merupakan singkatan dari Bacille Calmette-Guérin yang merupakan nama dari penemunya, dokter Albert Calmette dengan seorang peneliti yang bernama Camille Guerin. Mereka bersama menemukan vaksin yang dapat memperkuat daya tahan tubuh manusia untuk mengurangi resiko dari penyakit tuberculosis (TBC). 

Penyakit tuberkulosis merupakan penyakit menular yang cukup mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh mikrobakteria yang pada umumnya menyerang paru-paru dan banyak terdapat di negara-negara berkembang.

Siapa saja yang harus mendapatkan vaksin BCG?

Sebanyak 80% penerima vaksin BCG dapat memiliki efek kekebalan tubuh selama 15 tahun. Menurut berbagai sumber, seseorang akan mendapatkan hasil yang optimal ketika mendapatkan vaksin BCG sebelum berusia 3 bulan. 

Dengan kata lain, bayi yang baru lahir diwajibkan mendapatkan vaksin atau imunisasi sesuai dengan jadwalnya. Walaupun demikian, tidak ada kata terlambat untuk mendapatkan vaksin. Orang dewasa yang belum mendapatkan vaksin BCG juga bisa ke rumah sakit atau klinik untuk mendapatkan vaksin BCG. 

Namun, khusus bagi orang dewasa ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

  • Orang dewasa tersebut TIDAK pernah mendapatkan vaksin BCG sebelumnya ketika masih kanak-kanak. Vaksin BCG hanya diberikan satu kali, jika Anda mendapatkan vaksin BCG lebih dari 1 kali dan tidak menimbulkan reaksi yang negatif tidak perlu khawatir.
  • Vaksin BCG hanya memberikan manfaat yang optimal kepada yang berusia di bawah 35 tahun. Belum ada penelitian yang menunjukan bahwa penerima vaksin BCG di atas usia 35 tahun menunjukan manfaat yang serupa dengan pemberian kepada bayi atau anak-anak.
  • Penerima vaksin BCG sedang tidak menjalani pengobatan tumor, kanker atau leukimia.
  • Penerima vaksin BCG sedang tidak dalam keadaan hamil atau menyusui. Namun, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter sebelum mendapatkan vaksin BCG.
  • Orang dewasa yang belum mendapatkan vaksin BCG dan akan berpergian ke negara-negara dengan tingkat tuberculosis yang tinggi, sebaiknya mendapatkan vaksin terlebih dahulu.

Jika Anda tidak yakin dengan riwayat imunisasi Anda dan ingin mendapatkan vaksin BCG, Anda bisa terlebih dahulu memeriksakan tes Mantoux (Tuberculin test). Dokter kemudian akan memberikan keputusan untuk kelanjutan vaksin BCG Anda.

Apa efek samping dari vaksin BCG?

Vaksin BCG memberikan reaksi yang berbeda-beda tergantung kepada kekebalan penerima vaksin. Selain itu, dosis pemberian vaksin BCG harus tepat karena bisa memberikan efek samping yang berbahaya jika dosis tidak tepat. Efek samping yang sering terjadi pada bayi yang mendapatkan vaksin BCG adalah demam atau suhu tubuh yang tinggi dari biasanya. 

Selain itu, tidak sedikit akan timbul pembengkakan pada bekas suntikan. Pembengkakan akan berupa seperti benjolan yang melepuh dan terkadang terlihat nanah di tengahnya. Jika Anda atau anak Anda mengalami hal ini, sangat disarankan untuk tidak menyentuh atau memberikan obat apapun. 

Pembengkakan akan sembuh dalam waktu 1-2 minggu. Walaupun pada akhirnya akan terdapat bekas yang terlihat. Namun, ini merupakan keberhasilan dari vaksin BCG yang bereaksi pada tubuh penerima vaksin.

Di mana Anda bisa menerima vaksin BCG?

Vaksin BCG harus dilakukan oleh tenaga medis atau dokter di klinik maupun rumah sakit. Dosis pemberian vaksin BCG untuk bayi, anak-anak, dan dewasa tidaklah sama. Selain itu, jika Anda sudah melebihi usia 35 tahun, tidak bisa langsung mendapatkan vaksin ini. 

Seperti yang telah dibahas di atas, bagi yang berusia di atas 35 tahun terdapat beberapa pemeriksaan sebelum Anda mendapatkan vaksin BCG.Vaksin BCG merupakan vaksin yang sangat penting di Indonesia, mengingat tingginya penderita penyakit tuberkulosis. 

Selain karena mudahnya penularan, penyakit tuberkulosis merupakan penyakit mematikan yang seringkali gejalanya tidak diindahkan. Dapatkan vaksin BCG sedini mungkin untuk meminimalisir resiko terkena penyakit tuberkulosis di kemudian hari.  


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Colditz GA, Brewer TF, Berkey CS, et al. Efficacy of BCG Vaccine in the Prevention of Tuberculosis: Meta-analysis of the Published Literature. JAMA. 1994;271(9):698–702. doi:10.1001/jama.1994.03510330076038. JAMA Network. (https://jamanetwork.com/journals/jama/article-abstract/366365)
Who should have the BCG (TB) vaccine?. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/conditions/vaccinations/when-is-bcg-tb-vaccine-needed/)
BCG tuberculosis (TB) vaccine overview. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/conditions/vaccinations/bcg-tuberculosis-tb-vaccine/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app