Vagina Kering Setelah Melahirkan? Lakukan Cara Ampuh Ini

Dipublish tanggal: Mei 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Vagina Kering Setelah Melahirkan? Lakukan Cara Ampuh Ini

Hal normal yang terjadi setelah masa kehamilan yaitu vagina cenderung lebih kering. Meskipun hal ini normal terjadi, namun vagina yang kering dapat menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan akan meninggalkan rasa sakit ketika sedang bercinta dengan pasangan. 

Meskipun vagina Anda berubah menjadi kering setelah melahirkan, namun hal ini tidak akan menjadi halangan bagi Anda, karena Anda dapat mengatasinya melalui beberapa ritual sederhana yang dapat Anda lakukan di rumah.

Secara normal, dinding vagina memiliki cairan yang dapat melumasi vagina. Sedangkan dinding vagina dipengaruhi oleh adanya hormon estrogen yang digunakan untuk meningkatkan saluran darah ke vagina, sehingga hal ini akan memberikan gairah seksual. 

Melalui cairan inilah yang akan memberikan rasa licin ketika sedang berhubungan dengan pasangan.

Cara Mengatasi Miss V Kering

Untuk mengatasi vagina yang kering setelah melahirkan, lakukan 7 ritual paling ampuh yang ada di bawah ini:

1. Gunakan krim estrogen vagina untuk mengatasi vagina kering

Cara yang paling ampuh untuk mengatasi vagina yang kering yaitu dengan menggunakan krim estrogen khusus vagina seperti estradiol dan estrogen terkonjugasi. 

Apabila Anda tertarik untuk menggunakan krim vagina ini, maka jangan asal menggunakannya, karena Anda harus mengkonsultasikan ke dokter terlebih dahulu.

2. Jangan asal menggunakan sabun wangi atau douche

Douche atau semprotan pembersih kemaluan maupun sabun pewangi tidak boleh digunakan secara asal. Hal ini dikarenakan vagina adalah bagian yang paling sensitif, sehingga penggunaan produk organ intim yang belum jelas uji klinis nya dapat menimbulkan iritasi pada kulit.

3. Menggunakan pelumas ketika bercinta

Setelah melahirkan, vagina memang tidak akan bisa memproduksi pelumas alami seperti sebelum melahirkan. Pelumas dapat dijadikan sebagai solusi untuk menjadikan aktivitas bercinta Anda tetap menyenangkan meskipun setelah melahirkan. 

Pelumas yang dianjurkan digunakan yaitu pelumas dari bahan dasar air agar tidak menimbulkan bahaya. Jika pasangan menggunakan kondom, maka hindari pelumas dengan bahan dasar minyak, hal ini dapat merusak kondom.

4. Lakukan pemanasan lebih lama

pemanasan atau foreplay dapat dilakukan lebih lama lagi jika Anda memiliki vagina kering setelah melahirkan. Melalui pemanasan inilah yang akan meringankan Anda dalam memproduksi cairan vagina secara alami. 

Pemanasan yang dapat Anda lakukan yaitu dengan menggunakan gaya bercinta yang baru.

5. Perhatikan asupan makanan keseharian

Asupan makanan yang Anda konsumsi setiap harinya pun memiliki peran yang sangat penting dalam membantu wanita untuk memproduksi cairan dari vagina. Asupan makanan yang tinggi asam lemak dapat Anda pilih untuk menghantarkan vagina dari rasa kering. 

Asam lemak bisa Anda dapatkan melalui ikan tuna, salmon, makarel, biji wijen, dan bunga matahari.

6. Konsumsi vitamin

Vitamin memiliki peran yang begitu sangat peting dalam meringankan vagina yang kering dan menjaga kelenturan vagina. Cukupi asupan vitamin A, E, da B kompleks agar vagina yang kering dapat diatasi dengan baik.

7. Konsumsi banyak air putih

Selain mencegah dehidrasi, mengkonsumsi banyak air putih pun juga ampuh untuk menghindarkan vagina Anda mengering setelah melahirkan. Konsumsi air putih 8 hingga 10 gelas setiap harinya.

Vagina yang kering memang tidak akan memberikan kenyamanan ketika Anda sedang bersama dengan pasangan. Selain menimbulkan rasa sakit ketika bercinta, maka hal ini pun juga akan menimbulkan iritasi yang disebabkan karena luka lecet

Oleh karena itu, ke 7 cara di atas dapat membantu Anda untuk mengatasi vagina Anda yang kering.


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Postpartum thyroiditis. (2012). (http://www.thyroid.org/postpartum-thyroiditis/)
Barrett G, et al. (2000). Women's sexual health after childbirth [Abstract]. (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10688502)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app