Trombosis Arteri - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 27, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Jul 26, 2019 Waktu baca: 4 menit

Apakah kalian tahu bagaimana penyakit stroke bisa terjadi? Mungkin kalian mengetahui bahwa penyakit stroke disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol dalam darah, obesitas, tekanan darah tinggi, dan gangguan sistem peredaran darah lainnya, tapi apakah kalian mengetahui bagaimana stroke umumnya dapat terjadi?

Stroke terjadi karena adanya penyumbatan pembuluh darah yang menuju ke otak, proses penyumbatan ini disebut dengan Arteri Trombosis.

Pembuluh yang meninggalkan jantung dan menuju ke organ tertentu disebut dengan pembuluh arteri. Sedangkan sesuatu yang menyumbat pembuluh darah ini disebut dengan thrombus dan proses terjadinya penyumbatan ini disebut dengan thrombosis.

Maka yang dimaksud dengan arteri thrombosis adalah penyumbatan pembuluh yang menuju suatu organ, dalam hal ini otak, sehingga dapat menyebabkan gejala stroke.

Trombosis Arteri bertanggung jawab atas serangan jantung, stroke dan penyakit pembuluh darah perifer (trombosis pada arteri dibagian lengan atau kaki). serangan jantung dan stroke adalah penyebab utama  kematian dan penyakit serius, dan di Inggris 25% kematian laki-laki adalah karena  serangan jantung, sementara sekitar 12% kematian disebabkan oleh stroke.

Stroke  juga merupakan penyebab utama cacat di dunia Barat. Konsep trombosis pertama kali diperkenalkan oleh Virchow pada tahun 1856 dengan diajukamya uraian Patofisiologi yang terkenal sebagai Triad of Virchow, yaitu terdiri dari abnormalitas dinding pembuluh darah, perubahan komposisi darah, dan gangguan aliran darah.

Ketiganya merupakan faktor-faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya trombosis.  

Apa yang menjadi penyebab pada Trombosis Arteri?

Penyebab Trombosis Arteri adalah faktor apapun yang dapat mempengaruhi abnormalitas dinding pembuluh darah, perubahan komposisi darah, dan gangguan aliran darah. Seperti :

  • Adanya penebalan pembuluh darah akibat penumpukan lemak (aterosklerosis)
  • Usia tua
  • Merokok
  • Diet yang tidak sehat
  • Kurang olahraga
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Sering minum alkohol dalam jumlah yang banyak
  • Kondisi lain, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes
  • Riwayat keluarga yang memiliki penyakit Arteri Trombosis
  • Keturunan Asia Selatan, Afrika atau Afrika-Karibia

Kadang-kadang Trombosis Arteri dapat disebabkan oleh kondisi yang membuat darah lebih mungkin menggumpal, seperti Fibrilasi Atrium atau Sindrom Antiphospholipid.

Sebenarnya secara umum, pembentukan Thrombus pada pembuluh darah Anda terjadi karena pola hidup yang kurang baik. Seperti kurang berolahraga dan terlalu banyak makan makanan yang tinggi gula dan kolesterol. 

Apa saja dampak yang ditimbulkan dari terjadinya Thrombosis Arteri?

Biasanya seseorang yang memiliki Arteri Thrombosis tidak akan memperlihatkan gejala apapun hingga Thrombus tersebut menghalangi aliran darah ke bagian tubuh tertentu. Saat hal ini terjadi, dapat menyebabkan beberapa masalah serius, seperti:

  • Serangan Jantung 
    ketika aliran darah ke otot jantung tiba-tiba tersumbat, menyebabkan nyeri dada, sesak napas dan pusing.
  • Stroke 
    ketika aliran darah ke otak terputus; gejala utamanya adalah wajah yang jatuh di satu sisi, kelemahan di satu tangan dan bicara cadel.
  • Serangan Iskemik Transien (TIA) atau "Mini-Stroke" 
    ketika aliran darah ke otak untuk sementara terhalang, menyebabkan gejala stroke yang sementara.
  • Iskemia Ekstremitas Kritis 
    ketika suplai darah ke kaki dan tangan tersumbat, akan menimbulkan nyeri, berubah warna (baik pucat atau biru) dan dingin

Semua kondisi ini adalah semua keadaan darurat medis. Segera mendapatkan pertolongan dari tenaga ahli, jika Anda atau seseorang yang dekat dengan Anda mengalami gejala-gejala ini.  

Diagnosis Trombosis Arteri

Pada tahap awal, dokter akan menanyakan riwayat medis serta melakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu, pemeriksaan penunjang juga akan dilakukan untuk memastikan diagnosis yang tepat, termasuk:

  • Tes darah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengamati kemampuan pembekuan darah.
  • Ultrasonografi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengamati aliran darah pada pembuluh arteri yang diduga mengalami penyumbatan.
  • MRI, CT scan, dan MRA. Ketiga jenis pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari lokasi , jenis serta penyebab terjadinya penyumbatan pembuluh darah.

Bagaimana penanganan Trombosis Arteri?

Jika Anda menderita Trombosis Arteri, dan memiliki komplikasi seperti diatas, ada baiknya jika Anda segera mendapatkan pertolongan medis. Dokter akan memberikan penanganan seperti:

  • Suntikan obat yang disebut Trombolitik (seperti streptokinase) yang dapat melarutkan beberapa gumpalan darah, serta pemberian obat antikoagulan (seperti warfarin) untuk mencegah penggumpalan darah. 
  • Operasi untuk menghilangkan bekuan darah  (Embolektomi)

  • Sebuah operasi untuk memperluas arteri yang terkena - misalnya, Angioplasti (di mana tabung berongga ditempatkan di arteri untuk menahannya agar tetap terbuka)

  • Operasi bypass arteri untuk mengalihkan aliran darah dari arteri yang tersumbat ke pembuluh arteri yang lain.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pencegahan lebih mudah dilakukan daripada mengobati. Penyakit ini bisa dicegah dengan berhenti merokok, makan makanan yang banyak mengandung serat seperti sayur dan buah-buahan, kurangi makanan-makanan manis dan makanan cepat saji dan olahraga secara teratur.  

Perbedaan antara Vena Thrombosis dan Arteri Thrombosis

Ada 2 macam pembuluh darah, yaitu pembuluh darah yang menuju jantung (Vena) dan pembuluh darah yang meninggalkan jantung.

Kedua pembuluh darah ini dapat mengalami penyumbatan. Perbedaan yang paling mendasar adalah penyumbatan pada pembuluh darah arteri lebih beresiko menyebabkan komplikasi yang lebih berat dibandingkan dengan penyumbatan pembuluh darah Vena.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
MedicineNet (2016). Medical Definition of Thrombosis. (https://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=25023)
Macon, et al. Healthline (2016). Arterial Embolism. (https://www.healthline.com/health/arterial-embolism)
John Hopkins Medicine. Health Library. Thrombosis. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/thrombosis)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app