HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Tibial Plateau Fracture - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 30, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Fraktur adalah patah tulang. Fraktur tibialis plateau merujuk pada patah atau retak yang terjadi pada bagian atas tulang kering, di lutut. Fraktur tibialis plateau melibatkan permukaan tulang rawan sendi lutut.

Sendi lutut adalah sendi yang membantu menopang berat tubuh Anda, dan ketika patah, sendi lutut tidak mampu menyerap goncangan. Jika Anda mengalami fraktur tibialis plateau, Anda mungkin tidak dapat bertumpu pada sendi lutut Anda bahkan saat Anda pulih dari cedera.

Terdapat enam klasifikasi untuk fraktur tibialis plateau. Klasifikasi ini dikembangkan oleh Joseph Schatzker, MD yang dibuat dengan tujuan untuk mendiagnosis cedera dan memberikan pilihan perawatan dengan tepat. 

Secara singkat, sistem ini menunjukan tingkat keparahan cedera, yang mana Schatzker Tipe I adalah tipe cedera dari fraktur tibialis plateau yang paling ringan dan Schatzker Tipe VI adalah tipe cedera yang paling parah.

Apa penyebab dan gejala fraktur tibialis plateau?

Sebagian besar fraktur tibialis plateau disebabkan oleh trauma pada kaki, seperti:

  • jatuh dari ketinggian
  • kecelakaan kendaraan bermotor
  • cedera dari olahraga seperti sepak bola atau ski.

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya fraktur tibialis plateau diantaranya osteoporosis, infeksi, atau kekurangan mineral yang melemahkan tulang dan membuatnya lebih rentan terhadap cedera.

Jika Anda mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan di atau sekitar bagian atas tulang kering (sekitar lutut) Anda akibat benturan, itu mungkin merupakan tanda terjadinya fraktur tibialis plateau. Gejalanya meliputi:

  • terasa nyeri saat memberikan beban pada kaki Anda
  • memar dan bengkak
  • pucat di kaki akibat penurunan aliran darah
  • nyeri pada sendi baik saat sedang menumpu pada lutut ataupun tidak
  • tampak tulang menembus kulit

Jika Anda menemukan gejala-gejala yang mengarah ke fraktur tibialis plateau, disarankan untuk segera memeriksakan diri Anda ke dokter untuk mencegah terjadinya komplikasi.

Salah satu komplikasi yang dapat disebabkan oleh fraktur tibialis plateau adalah pembengkakan atau pendarahan pada bagian tungkai depan (kompartemen anterior). Kondisi ini disebut sindrom kompartemen yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada saraf, otot, dan pembuluh darah di kompartemen tersebut.

Kompartemen sindrom dapat menyebabkan sumbatan aliran darah pada struktur di bawahnya, kemudian Sindrom kompartemen akut dapat menyebabkan kerusakan otot permanen dan dianggap sebagai kegawatdaruratan bedah, yang pada akhirnya dapat berakhir pada amputasi.

Bagaimana cara mencegah terjadinya fraktur tibialis plateau?

Terkadang, fraktur tibialis plateau sulit dicegah. Namun ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya fraktur, diantaranya :

  • menggunakan peralatan olahraga berkualitas tinggi
  • Berhati-hati saat berolahraga atau melakukan aktivitas yang berisiko tinggi menyebabkan cedera
  • beristirahat yang cukup setelah berolahraga
  • makan makanan yang sehat dan seimbang, yang mencakup jumlah kalsium dan vitamin D yang tepat untuk meningkatkan kesehatan tulang
  • tidak mengabaikan rasa sakit yang disebabkan oleh berolahraga, dan segera mencari pertolongan medis untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.

Bagaimana penanganan fraktur tibialis plateau yang tepat?

Jika Anda mengalami trauma pada kaki Anda yang menyebabkan rasa sakit, bengkak, atau gerakan terbatas di sekitar lutut Anda, berkonsultasilah dengan dokter Anda atau pergi ke ruang gawat darurat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dokter Anda dapat memberikan diagnosis yang tepat dengan melakukan tes pencitraan seperti X-ray atau MRI atau CT scan.

Perawatan dan pembedahan

Rencana perawatan untuk fraktur tibialis plateau tergantung pada klasifikasinya. Untuk cedera ringan lainnya, pilihan perawatan non-bedah meliputi:

  • mengistirahatkan lutut Anda
  • Pemasangan gips untuk mengistirahatkan lutut dan mencegah terjadinya patah tulang yang lebih parah
  • minum obat penghilang rasa sakit seperti obat obat golongan NSAID
  • Berikan kompres es dan posisikan lutut Anda lebih tinggi dari jantung untuk mengurangi pembengkakan.

Jika operasi diperlukan, dokter bedah Anda kemungkinan akan menggunakan sekrup dan plat untuk meletakan tulang kembali pada posisinya. Sebuah studi 2013 menunjukkan perawatan bedah fraktur umumnya efektif dalam mengembalikan fungsi lutut.

Waktu pemulihan pasca operasi bervariasi tergantung pada tingkat keparahan cedera dan metode perawatan tetapi biasanya berlangsung sekitar tiga hingga enam bulan.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app