April 07, 2019 15:57

Malam dok, saya ingin bertanya mengenai kasus yang dialami suami saya. Jadi, pada hari Senin, 20 November sekitar jam 10 pagi suami saya mengalami kecelakaan, kaki kananya tertimpa besi seberat 1,4 ton sehingga kelima jarinya putus, tulang punggung kaki kanannya remuk, dan terdapat luka yang besar. Suami saya pun dibawa ke rumah sakit terdekat di daerah Jakarta Timur. Sekitar pukul 1 siang, dilakukan operasi penyambungan tulang dan penjahitan luka oleh dokter bedah orto Sp, OT. Dokter nya pun mengatakan kedepannya harus dilihat lagi apakah kaki suami saya masih bisa hidup atau menghitam. Suami saya pun dirawat di rumah sakit, dan pada hari rabu sudah diperbolehkan pulang dengan diresepkan obat antibiotik starcef, painkiller, dan cavitD serta diberikan surat pengantar untuk kontrol hari Jumat pada dokter yang mengoperasi. Pada hari Jumat, 24 November kami pun kontrol. perban pun dibuka, dan dicek kondisinya ternyata masih bagus dan tidak ada pembusukan. Kemudian, disuruh kontrol lagi hari Selasa, 28 November. Akan tetapi, pada hari Selasa, di ujung jari telunjuk, tengah, dan manis mulai menghitam. Jempol bagian atas pun sebagian menghitam, namun bagian belakangnya masih seat berwarna merah. Dokter pun mengatakan bawa bagian yang busuk harus diamputasi, namun masih menunggu batas hitamnya jelas terlihat sehingga disuruh datang kembali pada hari Senin, 4 Desember. Kami pun kembali kontrol. Saya mengeluh bila suami saya sering demam, dan merasa khawatir takut ada infeksi. Dokter pun mengatakan bawa hal tersebut disebabkan karena adanya pembusukan. Dokter tidak meresepkan apapun terkait demam suami saya, dan hanya menambahkan 21 butir starcef. Akan tetapi, malamnya suami saya kembali demam tinggi dan merasakan nyeri yang hebat di kakinya. Saya takut, dan khawatir bila pembusukannya meluas atau terjadi infeksi yang serius. Yang ingin saya tanyakan mengenai kondisi suami saya, apakah amputasi merupakan satu-satunya jalan yang dapat dilakukan? bagaimana cara agar pembusukan tidak semakin meluas? apaka ada obat atau makanan untuk menghambat proses pembusukan tersebut? apakah bagian yang sudah hitam tidak dapat hidup kembali? Lalu, jika demamnya masih berlanjut saya berencanan untuk membawanya ke rumah sakit namun rumah sakit tempat suami saya dioperasi letaknya jauh dari rumah, kebetulan rumah saya berada di daerah Jakarta Barat. Bila di bawa ke ruma sakit yang berbeda , apakah saya harus konsul ke bagian Sp, OT atau poly luka? karena sejauh ini diagnosis dokter baru melihat lukanya saja, belum melihat tulang-tulangnya, dan yang mengalami pembusukan pun lukanya. Akan tetapi, saya juga merasa takut bila nanti ke poly luka, mereka kurang paham dan salah mengenai tulang-tulangnya. Mohon dijawab dokter. Terimakasih banyak.

Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
Buka di app