Siapa Saja yang Paling Berisiko Tertular Tuberkulosis?

Dipublish tanggal: Jun 1, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 3 menit
Siapa Saja yang Paling Berisiko Tertular Tuberkulosis?

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi akibat bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja. Namun terdapat pola infeksi yang berbeda pada masing-masing individu. 

Beberapa orang dapat terserang penyakit tuberkulosis segera setelah terinfeksi (dalam beberapa minggu). Sedangkan beberapa orang lain mungkin baru bisa menunjukan gejala beberapa tahun kemudian.

Secara keseluruhan, sekitar 5 hingga 10% dari orang yang terinfeksi yang tidak menerima pengobatan untuk infeksi TB laten akan mengembangkan penyakit TB pada suatu waktu dalam kehidupan mereka. Untuk individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, terutama mereka yang terinfeksi HIV, risiko pengembangan penyakit TB jauh lebih tinggi daripada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang normal.

Secara umum, orang yang berisiko tinggi terkena penyakit TB terbagi dalam dua kategori:

Orang yang memiliki riwayat kontak dengan bakteri TB, contohnya:

  • Melakukan kontak dengan seseorang yang menderita penyakit TB menular, seperti tinggal dengan anggota keluarga yang menderita tb atau tinggal di lingkungan padat penduduk di mana risiko terserang TB sangat tinggi.
  • Orang yang bermigrasi dari wilayah dengan tingkat TB yang tinggi.
  • Anak-anak di bawah 5 tahun yang memiliki tes TB positif.
  • Populasi dengan tingkat penularan TB yang tinggi, seperti tunawisma, pengguna narkoba suntikan, dan orang dengan infeksi HIV.
  • Orang yang bekerja atau tinggal dengan orang yang berisiko tinggi menderita TB di fasilitas atau institusi seperti rumah sakit, tempat penampungan tunawisma, fasilitas pemasyarakatan, panti jompo, dan tempat tinggal bagi penderita HIV.

Orang dengan Kondisi Medis yang memiliki Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah

Bayi dan anak kecil biasanya memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah dibandingkan dengan orang dewasa. Orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, biasanya memiliki kondisi sebagai berikut :

Infeksi HIV (virus penyebab AIDS)
Orang yang hidup dengan HIV memiliki kemungkinan 26-31 kali lebih besar menderita TB daripada orang tanpa HIV. TB adalah penyakit yang paling umum muncul di antara orang yang hidup dengan HIV, dan merupakan penyebab utama kematian terkait HIV. 

Pada tahun 2016, diperkirakan ada 1,3 juta kematian akibat TB pada orang dengan HIV-negatif dan 374.000 kematian tambahan di antara orang dengan HIV-positif.

Penyalahgunaan zat
Merokok produk yang terbuat dari tembakau meningkatkan risiko menderita TB hingga 2-3 kali lipat, dan dikaitkan dengan hasil pengobatan TB yang buruk. Prevalensi merokok biasanya cukup tinggi di kalangan orang yang menderita TB, dan prevalensi kondisi lain yang berhubungan dengan merokok juga tinggi.

alkohol
Penggunaan alkohol dapat meningkatkan risiko terserang TB hingga tiga kali lipat, dan sebuah penelitian melaporkan, orang yang kecanduan alkohol cenderung untuk tidak menjalani pengobatan tb sesuai aturan.

Diabetes mellitus
Seseorang yang menderita diabetes memiliki risiko tiga kali lipat menderita TB. Akibatnya, penderita TB pada orang dengan diabetes lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum. Diabetes juga merupakan faktor komorbiditas penyakit TB. 

Diabetes dapat memperburuk perjalanan klinis TB, dan TB dapat memperburuk kontrol gula darah pada pasien diabetes. Seseorang yang menderita kedua kondisi tersebut secara bersamaan memerlukan penanganan khusus dan perlu dievaluasi secara lebih mendalam.

Malnutrisi
Malnutrisi meningkatkan risiko TB dan TB dapat menyebabkan kekurangan gizi. Karenanya status gizi buruk biasanya sangat lazim ditemukan pada penderita TB. 

Walaupun pengobatan TB yang tepat dapat membantu menormalkan status gizi, tetapi pada kenyataannya, kebanyakan pasien TB masih mengalami kekurangan gizi pada akhir pengobatan TB. Oleh karena itu, penilaian dan konseling gizi, dan manajemen malnutrisi berdasarkan status gizi adalah bagian penting dari paket pengobatan TB.

Kurang gizi, dan kerawanan pangan mendasari terjadinya gizi buruk pada suatu populasi tertentu. Meningkatkan status gizi pada tingkat populasi sangat penting untuk mencegah TB.

Selain kondisi-kondisi di atas, Tuberkulosis dapat terjadi pada orang yang menderita penyakit lain yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh seperti:


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tintinalli JE, et al., eds. Tuberculosis. In: Tintinalli's Emergency Medicine: A Comprehensive Study Guide. 8th ed. New York, N.Y.: McGraw Hill Education; 2016. https://accessmedicine.mhmedical.com.
Tuberculosis (TB): Who should be tested. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/tb/topic/testing/whobetested.htm.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app