Scabimite: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Scabimite adalah obat topikal (obat oles) yang mengandung bahan aktif permethrin untuk menyembuhkan penyakit scabies atau kudis.
  • Untuk mengatasi kudis atau scabies, oleskan krim permethrin 5% pada kulit yang terkena. Sedangkan untuk mengatasi kutu rambut bisa menggunakan krim permethrin 1% pada kulit kepala rambut hingga belakang telinga.
  • Gunakan Scabimite dengan benar dan sesuai dosis. Diamkan selama minimal 8 jam, baru boleh dibersihkan atau terkena air.
  • Waspadai risiko efek samping Scabimite berupa iritasi, kulit, gatal, kemerahan, atau bengkak di kulit. Konsultasikan ke dokter jika ini terjadi.
  • Penggunaan Scabimite untuk ibu hamil atau menyusui sebaiknya dikonsultasikan dulu ke dokter agar aman bagi ibu dan bayi.
  • Klik untuk mendapatkan Scabimite atau obat kulit lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Scabimite adalah obat topikal (obat oles) yang mengandung bahan aktif permethrin untuk menyembuhkan penyakit skabies (scabies), gudik, atau kudis. Penyakit ini disebabkan oleh serangga kecil bernama Scarcoptes scabiei atau yang lebih dikenal sebagai tungau.

Tungau akan menyerang dan mengiritasi kulit, rasa gatal yang parah dan semakin menjadi pada malam hari merupakan ciri utama penyakit skabies. Untuk mengatasi serangan tungau, dokter umumnya akan meresepkan scabimite.

Obat berbentuk krim yang diaplikasikan pada kulit ini dapat meringankan gejala kudis. Bahan aktif permethrin merupakan sejenis zat kimia dari jenis pyrethroid yang umumnya digunakan sebagai insektisida pembasmi berbagai hama termasuk kutu, caplak, pinjal dan tungau.

Mengenai Scabimite

Jenis obat Pyrethroid
Kandungan Permethrin
Kegunaan Mengobati scabies (kudis)
Kategori Obat Resep
Konsumen Dewasa dan Anak
Sediaan Scabimite 5%, 1%, 0,5% dalam 30 g, 20 gr, 10 gr

Mekanisme Kerja Scabimite

Cara kerja Scabimite mengandalkan permethrin sebagai kandungan utamanya untuk mengatasi tungau di kulit. Substansi ini bekerja pada membran sel saraf tungau untuk mengganggu saluran natrium dimana polarisasi membran diatur. Melambatnya polarisasi membuat tungau mengalami kelumpuhan dan akhirnya mati.

Manfaat Scabimite

Indikasi utama Scabimite adalah untuk mengatasi scabies atau kudis, digunakan secara topikal pada kulit yang mengalami iritasi dan gatal akibat serangan tungau. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi kutu rambut.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini. Penderita yang diketahui memiliki riwayat hipersensitif atau alergi terhadap permethrin dan jenis obat pyrethroid atau pyrethrin tidak boleh menggunakan obat ini.

Dosis Scabimite

Scabimite tersedia dalam sediaan dan kekuatan dosis berikut:

  • Krim: 5 % permethrin pada sediaan 10 gr, 20 gr, 30 gr dan 60 gr.

Adapun dosis Scabimite yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

Dewasa

  • Dosis lazim untuk kudis (scabies): Krim permethrin 5%, dioleskan langsung pada kulit yang terkena kudis. Biarkan selama 8-14 jam tidak boleh terkena air.
  • Dosis mengatasi kutu rambut: Gunakan krim permethrin 1% pada kulit kepala rambut hingga belakang telinga seperti sampo. Diamkan selama 10 menit kemudian bersihkan rambut dengan sampo.

Anak-anak

  • Dosis untuk kudis: Gunakan krim Scabimite dengan permethrin 5% pada kulit yang mengalami kudis. Biarkan selama 8-14 jam tidak boleh terkena air.
  • Dosis untuk kutu rambut: Gunakan krim scabimit dengan permethrin 1% pada kulit kepala dan rambut hingga belakang telinga seperti sampo. Diamkan 10 menit dan bersihkan dengan air. Berhati-hatilah agar tidak mengenai mata dan bilas dengan air bersih jika terkena.
Ingat! Gunakan Scabimite dengan benar, yakni diamkan selama minimal 8 jam, baru boleh dibersihkan atau terkena air.

Petunjuk penggunaan:

  • Gunakanlah obat ini hanya pada permukaan kulit atau rambut.
  • Cuci atau bersihkan sisa krim jika sudah digunakan lebih dari 8-14 jam di kulit.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai menggunakannya.
  • Obat ini tidak dianjurkan untuk anak usia < 12 bulan.

Efek Samping Scabimite

Scabimite umumnya ditoleransi dengan baik. Namun, ada beberapa efek samping Scabimite yang perlu diperhatikan, antara lain:

Bla efek samping terus berlanjut, segera konsultasikan ke dokter.

Efek Overdosis Scabimite

Karena penggunaannya pada bagian luar tubuh, overdosis umumnya jarang terjadi. Namun jika tertelan, obat ini dapat berbahaya untuk tubuh. Umumnya menimbulkan gejala keracunan berupa pusing parah dan susah bernapas. Jika hal tersebut terjadi, segera hubungi dokter.

Interaksi Scabimite

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Beberapa jenis obat mungkin dapat berinteraksi dengan scabimite. Oleh karena itu, jangan mengubah, memulai, berhenti, atau menambah dosis obat ini tanpa diperiksa sebelumnya oleh dokter. Penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.

Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan Scabimite, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Kudis umumnya juga disertai kondisi kulit lain seperti pruritus, edema, dan eritrema. Jika kondisi ini terjadi, pengobatan dengan permetrin biasanya akan membuat kudis terasa memburuk sementara dan kemudian membaik setelah beberapa hari.
  • Krim ini juga sangat bereaksi dengan mata, maka usahakan untuk tidak kontak dengan mata. Jika terjadi, segera cuci mata dengan air bersih atau kunjungi dokter jika perih di mata tidak hilang.
  • Berhati-hatilah menggunakan obat ini pada penderita asma.

Kehamilan dan Menyusui

Apakah obat scabimite boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan ibu menyusui?

  • Menurut FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia), Scabimite merupakan obat kategori B untuk ibu hamil. Hal ini berarti, studi pada sistem reproduksi hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penggunaan obat ini untuk ibu hamil sebaiknya hanya digunakan jika sangat dibutuhkan saja.
  • Belum diketahui apakah obat ini masuk ke saluran ASI atau tidak. Beberapa pertimbangan seperti kemungkinan zat ini masuk ke ASI dan beberapa penelitian yang menemukan potensi tumorgenik dari permethrin, maka tidak direkomendasikan diberikan pada ibu menyusui.

Artikel terkait:


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Pusat Informasi Obat Nasional Badan POM RI. Scabimite. (http://pionas.pom.go.id/obat/scabimite).
Bennett JE, et al., eds. Scabies. In: Mandell, Douglas, and Bennett's Principles and Practice of Infectious Diseases. 8th ed. Philadelphia, Pa.: Elsevier; 2015. https://www.clinicalkey.com.
Goldstein BG, et al. Scabies: Management. https://www.uptodate.com/contents/search.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app