Rambut Rontok Setelah Melahirkan, Apa Penyebab dan Solusinya?

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 2 menit
Rambut Rontok Setelah Melahirkan, Apa Penyebab dan Solusinya?

Rambut rontok setelah melahirkan adalah masalah yang sering dialami oleh ibu - ibu setelah persalinan. Hal ini seringkali menimbulkan kekhawatiran yang amat sangat. Rambut rontok setelah melahirkan sebenarnya merupakan hal normal yang dialami wanita setelah melahirkan dan hanya bersifat sementara. Rambut rontok saat menyusui ini biasanya ditemukan 2 - 5 bulan setelah persalinan dan akan kembali berangsur - angsur normal setelah beberapa bulan pasca melahirkan (biasanya 2 - 6 bulan) hingga anak berusia satu tahun.

Perlu diketahui bahwa rambut memiliki siklus pertumbuhan dimana ada rambut yang memasuki fase pertumbuhan dan ada sebagian kecil yang memasuki fase istirahat dan berakhir dengan terlepasnya rambut diikuti pertumbuhan bakal (calon) rambut baru. Secara normal, rambut akan rontok sebanyak 100 helai perhari. Jika melebihi jumlah tersebut, maka sudah termasuk abnormal.

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Rambut

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rambut, salah satunya adalah hormonal. Pada saat wanita sedang hamil, kadar hormon estrogen meningkat sehingga akan memperpanjang fase pertumbuhan rambut sehingga hanya sedikit rambut yang memasuki fase istirahat dan rontok. Sehingga saat hamil rambut terlihat lebih tebal. Saat memasuki masa persalinan, kadar hormon estrogen akan menurun sehingga akan banyak rambut yang memasuki fase istirahat. Hal inilah yang menyebabkan semakin banyaknya rambut rontok setelah melahirkan atau saat menyusui. Namun seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kejadian rambut rontok setelah melahirkan ini akan menurun dan kembali ke keadaan semula (dimana jumlah rambut yang rontok < 100 helai perhari dan rambut tampak lebih tebal) setelah 6 - 12 bulan pasca melahirkan.

Cara Mengatasi Rambut Rontok setelah Melahirkan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebenarnya rambut rontok saat menyusui atau setelah melahirkan ini merupakan keadaan normal yang dialami oleh sebagian wanita. Namun ada beberapa cara mengatasi rambut rontok setelah melahirkan yang dapat diupayakan, antara lain:

  • Hindari menguncir rambut terlalu kuat, mengepang, blow rambut, meroll rambut ataupun tindakan lain terhadap rambut yang malah akan merusak dan meningkatkan kerontokan rambut.
  • Konsumsi makanan bernutrisi tinggi dan berperan melindungi rambut dan merangsang pertumbuhan rambut seperti sayur, buah dan sebagainya menjadi cara mengatasi rambut rontok setelah melahirkan. Karena kekurangan vitamin B12, asam folat maupun zat besi dapat menjadi penyebab rambut rontok setelah melahirkan.
  • Cara mengatasi rambut rontok setelah melahirkan salnjutnya yaitu dengan menggunakan sampo dan juga conditioner ataupun vitamin rambut terutama yang mengandung biotin dan silica.
  • Hindari penggunaan sisir yang bergigi rapat karena dapat meningkatkan kerontokan rambut, terutama ketika menyisir rambut saat basah. Rambut basah biasanya cenderung rapuh.
  • Hindari penggunaan alat - alat yang bersifat memanaskan rambut seperti hair dryer (pengering rambut), steam rambut, alat catok rambut dsb
  • Konsumsi suplemen yang merangsang pertumbuhan rambut dan memproteksi rambut seperti vitamin B-kompleks ( B1, B6, B12), vitamin C, vitamin E, biotin, Zinc, asam folat dan zat besi berperan penting sebagai cara mengatasi rambut rontok setelah melahirkan.
  • Jika keluhan rambut rontok setelah melahirkan berlanjut dan semakin memberat, sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter terutama dokter spesialis kulit (Sp.KK) untuk memastikan penyebab keluhan seperti ketidakseimbangan hormonal, dan sebagainya.

8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Your body after baby: the first 6 weeks. (2012, July) (http://www.marchofdimes.org/pregnancy/your-body-after-baby-the-first-6-weeks.aspx)
Mayo Clinic Staff. (2014, July 11). Heart conditions and pregnancy: Know the risks (http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy/art-20045977)
Human Chorionic Gonadotropin (HCG): The Pregnancy Hormone. (2015, December) (http://americanpregnancy.org/while-pregnant/hcg-levels/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app