Hati-Hati Sindroma Bayi Terlilit Rambut

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Hati-Hati Sindroma Bayi Terlilit Rambut

Sindrom hair tourniquet merupakan kondisi yang dapat dialami oleh bayi dan terjadi ketika selembar rambut atau benang erat terlilit pada bagian tubuh tertentu. Lilitan yang erat ini akhirnya mengganggu aliran darah normal dan menimbulkan rasa sakit pada bayi yang mengalaminya. Hair tourniquet seringkali dialami oleh bayi yang berusia di bawah 4 bulan. Banyaknya rambut yang rontok dari ibu akibat perubahan hormon, berpotensi tersangkut di bagian tubuh bayi.

Paling sering, rambut melilit di area seperti jari atau jempol, dan tidak menutup kemungkinan juga melilit penis, scrotum, labia, pergelangan tangan bayi atau pergelangan kakinya. Jika dibiarkan dan tidak cepat ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi dan kematian jaringan yang membuat bagian tubuh yang terlilit harus diamputasi.

Hair tourniquet dapat terjadi ketika bagian tubuh bayi yang tertutup baju tidur atau sarung tangan tanpa disadari oleh orang tua sudah terlilit rambut, terutama di area jari dan jempol kaki. Gejala terjadinya hair tourniquet sendiri biasanya dapat disadari karena bayi jadi banyak menangis, rewel dan tidak bisa ditenangkan. Saat diperiksa, area yang terlilit rambut biasanya sudah memerah dan membengkak. Diagnosa adanya kondisi hair tourniquet sendiri hanya dapat dilakukan dengan pemeriksaan secara fisik.

Cara Mengobati Sindrom Hair Tourniquet

Untuk mengobati kondisi hari tourniquet, rambut yang melilit harus dilepaskan. Namun, perawatannya sendiri akan sangat bergantung pada area tempat lilitan terjadi serta tingkat keseriusan masalah hair tourniquet ini. Perawatannya akan meliputi pemberian obat mati rasa atau anestesi lokal pada area yang terlilit supaya bayi tidak merasakan sakit dan bisa rileks.

Bayi juga akan diberikan pelumas untuk membantu mempermudah pelepasan rambut maupun benang yang melilit. Alat yang digunakan biasanya meliputi gunting, forceps, jarum atau alat lainnya untuk membantu melepaskan lilitan benang maupun rambut. Jika kondisi serius, biasanya dokter harus menggunakan pisau bedah untuk mengiris kulit dan melepas lilitannya. Bayi kemudian akan diberikan obat antibiotik.

Cara Mencegah Sindrom Hair Tourniquet

Kondisi yang terlihat sederhana ini dapat dengan cepat berubah menjadi serius jika tidak segera ditangani, karenanya, diperlukan tindakan pencegahan sebagai berikut:

1. Sering mengganti pakaian bayi

Seringlah mengganti pakaian bayi dan kaus tangan maupun kaus kakinya.

2. Mandikan bayi sambil memeriksa bagian tubuh bayi

Mandikan bayi Anda secara teratur dan selalu periksa bagian-bagian yang gampang terlewatkan. Periksa juga keberadaan area yang terasa sakit atau tampak membengkak.

Untuk mengobati sendiri kondisi hair tourniquet ini, pastikan Anda memberikan bayi obat rasa sakit sesuai dengan resep dokter, berikan juga antibiotik sesuai resep dokter hingga tuntas meski bayi sudah tampak dan merasa membaik. 

Kapan Harus ke Dokter

Jika setelah Anda mengobati sendiri kondisi hair tourniquet bayi Anda tetap rewel dan rasa sakit serta bengkaknya tidak kunjung hilang, segera bawa bayi periksa ke dokter. Jika bayi sudah berusia di atas 3 bulan dan memiliki suhu rektum yang mencapai 38.1° C atau lebih tinggi, atau bayi berusia di bawah 3 bulan dengan suhu rektum di atas 38° C hingga lebih selama sehari penuh dan bayi tidak mau berhenti menangis, bawa juga bayi berobat ke dokter.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
O'Gorman, Aisling & Ratnapalan, Savithiri. (2011). Hair Tourniquet Management. Pediatric emergency care. 27. 203-4. 10.1097/PEC.0b013e31820d65b7.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/50289708_Hair_Tourniquet_Management)
Hussin, Paisal & Mawardi, Maliza & Masran, M.S. & Ganaisan, P.. (2015). Hair tourniquet syndrome: Revisited. Il Giornale di Chirurgia. 36. 219-221. 10.11138/gchir/2015.36.5.219.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/290248243_Hair_tourniquet_syndrome_Revisited)
Alruwaili, Nahar & Alshehri, Hassan & Halimeh, Bachar. (2015). Hair tourniquet syndrome: Successful management with a painless technique. Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine. 2. 34-37.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/326894528_Hair_tourniquet_syndrome_Successful_management_with_a_painless_technique)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app