Profungal Scalp: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Sep 2, 2019 Waktu baca: 2 menit

Profungal scalp adalah obat anti jamur topikal untuk infeksi jamur pada kulit dan selaput mukosa. Profungal scalp mengandung ketoconazole, obat yang termasuk golongan imidazole sintetik. Berikut ini adalah informasi lengkap profungal scalp yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.

Mengenai Profungal Scalp

Golongan

Harus dengan resep dokter

Kemasan

profungal scalp dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Botol 80 ml scalp solution 2 %

Kandungan

tiap kemasan profungal scalp mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

  • Ketoconazole 20 mg / ml scalp solution

Manfaat Profungal Scalp

Berikut ini adalah beberapa kegunaan profungal scalp (ketoconazole) :

  • Sebagai obat anti jamur topikal untuk infeksi jamur pada kulit dan selaput mukosa, seperti athlete’s foot, kurap, infeksi dermatofita pada kulit atau kuku tangan (tidak pada kuku kaki), kandidiasis (infeksi jamur atau sariawan), dan tinea versikolor. Ketoconazole topikal juga digunakan sebagai pengobatan untuk ketombe (dermatitis seboroik pada kulit kepala) dan untuk dermatitis seboroik pada area lain dari tubuh.

Efek samping Profungal Scalp

Berikut adalah beberapa efek samping profungal scalp (ketoconazole) :

  • Efek samping ketoconazole yang umum diantaranya mual, muntahnyeri perut.
  • Efek samping yang lebih jarang misalnya  sakit kepala, ruam, urtikaria (biduran), pruritus (gatal), trombositopenia, paresthesia (kesemutan), fotofobia (silau), alopesia (kebotakan), ginekomastia, pemanjangan gelombang jantung (QT), peningkatan serum hati dan oligospermia.
  • Pada Juli 2013, FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengeluarkan peringatan bahwa ketoconazole pil dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah dan masalah kelenjar adrenal. mereka menyarankan untuk tidak menggunakan obat ini sebagai pengobatan lini pertama untuk infeksi jamur apapun. Gunakan obat ini hanya jika terapi antijamur alternatif tidak tersedia atau tidak memberikan hasil yang baik.
  • Jangan menggunakan ketoconazole untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif  (alergi) pada ketoconazole atau obat golongan imidazole lainnya.
  • Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki gangguan hati berat dan pasien yang sedang diterapi dengan terfenadin atau astemizol.
  • Tidak boleh digunakan untuk meningitis karena jamur.
  • kehamilan dengan sindroma cushing

Dosis profungal scalp

Profungal scalp (ketoconazole) diberikan dengan dosis sebagai berikut :

  • seborrhoeic dermatitis dan ketombe : 2 x seminggu selama 2-4 minggu.
  • pitiriasis versicolor : 1 x sehari maksimum 5 hari.
  • Pengobatan dan pencegahan panu : oleskan di tempat infeksi 1 x sehari selama 5 hari.

Perhatian

Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat ini adalah sebagai berikut :

  • Pemakaian harus dihentikan jika muncul ruam kulit atau tanda lain yang menunjukkan reaksi alergi.

Penggunaan Profungal Scalp oleh wanita hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan ketoconazole kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Penelitian pada hewan memang tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat terhadap wanita hamil. Namun fakta bahwa obat ini telah menunjukkan efek buruk pada janin hewan harus menjadi perhatian serius jika ingin menggunakan obat ini untuk wanita hamil. Disarankan sediaan oral hanya digunakan jika tidak ada pilihan lain yang lebih aman.

Namun pada sediaan topikal seperti krim, shampoo, busa, dan gel yang diaplikasikan pada kulit, obat ini relatif aman digunakan oleh wanita hamil.

 


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Nizoral (ketoconazole) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/nizoral-ketoconazole-342592)
Chailertwanich, Ornpapa & Noppawinyoowong, Chedsada. (2015). Chemical Stability of 2% Ketoconazole in Polyethylene Glycol Ear Drops. 30.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/305905279_Chemical_Stability_of_2_Ketoconazole_in_Polyethylene_Glycol_Ear_Drops)
ketoconazole, Nizoral, Extina: Drug Facts, Side Effects, Dosage. MedicineNet. (https://www.medicinenet.com/ketoconazole/article.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app