Preabor: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Preabor obat apa?

Preabor adalah obat yang digunakan oleh ibu hamil sebagai pencegahan dari ancaman keguguran atau pencegahan terhadap kemungkinan keguguran berulang. Obat ini merupakan hormon progesteron sintetik yang diformulakan menyerupai hormon progesteron alami tubuh. Sehingga membantu dalam penguatan rahim selama kehamilan dan mencegah keguguran.

Obat yang diproduksi oleh PT Sanbe Farma ini merupakan obat keras dan konsumsinya harus berdasarkan resep dari dokter. Ketahui lebih detail tentang kegunaan, dosis, efek samping dan interaksi Preabor dengan obat lainnya di artikel ini.

Ikhtisar Obat Preabor

Jenis obat Hormon sintetik
Kandungan Allystrenol
Kegunaan Mengurangi risiko keguguran dan mencegah keguguran berulang
Kategori Obat Resep
Konsumen Dewasa
Kehamilan Aman
Sediaan Preabor tablet 5 mg

Mekanisme Kerja

Cara kerja Preabor dapat dicermati dari kandungan aktif utamanya yaitu allystrenol. Senyawa allystrenol ini merupakan hormon steroid sintetis dari kelas progestogen yang strukturnya sangat mirip dengan progesteron. Sehingga obat ini dapat bekerja layaknya progesteron dalam tubuh.

Allystrenol dapat berikantan dengan reseptor progesteron dan estrogen sehingga memengarui sistem organ pada saluran reproduksi, kelenjar mamalia, hipotalamus dan kelenjar pituari. Ketika sudah berikatan dengan reseptor progesteron obat ini akan memperlambat pelepasan gonadotropin releasing hormon (GnRH) dari hipotalamus dan menumpulkan kerja hormon LH.

Pada wanita dengan kecukupan hormon progesteron, penambahan hormon progesteron sintetik akan membuat endometrium lebih cepat berubah dari fase proliferatif menuju fase sekretori. Hal ini membantu dinding rahim lebih siap menerima implantasi embrio. Setelah embrio terbentuk hormon progesteron akan bertindak menjaga kehamilan serta membantu persiapan produksi ASI dan relaksasi otot polos uterus.

Indikasi atau Kegunaan Preabor

Preabor digunakan untuk mencegah terjadinya keguguran akibat kurangnya hormon progesteron alami tubuh. Obat ini juga digunakan untuk mengatasi kondisi keguguran berulang pada ibu hamil yang telah mengalami keguguran pada kehamilan sebelumnya. Serta untuk mengatasi ancaman melahirkan prematur pada kondisi-kondisi tertentu.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Memiliki riwayat hipersensitif atau alergi terhadap kandungan obat ini.
  • Mengalami gangguan fungsi hati berat.

Dosis Preabor dan Cara Penggunaan

Preabor tersedia dalam bentuk sediaan tablet dengan kekuatan dosis per tabletnya 5 mg allystrenol.

Ingat! Dosis yang tepat sesuai dengan anjuran dokter berdasarkan berat ringannya penyakit, berat badan, usia, dan lain-lain.

Adapun dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

Dosis Preabor untuk mengatasi kemungkinan keguguran

  • Dosis dewasa: 1 table 3 kali sehari selam 5 - 7 hari.

Dosis Preabor untuk mengatasi kemungkinan melahirkan prematur

  • Dosis dewasa: maksimal 40 mg per hari disesuaikan dengan kondisi.

Dosis Preabor untuk mengatasi keguguran berulang

  • Dosis dewasa: 1 - 2 tablet per hari dimulai dari awal kehamilan hingga paling sedikit satu bulan.

Petunjuk Penggunaan:

  • Gunakanlah obat ini setelah atau sebelum makan. Jika muncul rasa tidak nyaman pada pencernaan, sebaiknya konsumsi obat ini bersamaan dengan makanan.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 6 - 8 jam. Untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Preabor pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Preabor

Preabor umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:

  • Gangguan pada saluran pencernaan.
  • Perubahan nafsu makan atau turunnya berat badan.
  • Retensi cairan.
  • Jerawat.
  • Ruam kulit.
  • Sakit kepala.
  • Perubahan pada payudara.
  • Penurunan libido.
  • Pendarahan area kewanitaan yang tidak biasa (jarang terjadi).

Beberapa efek samping ini mungkin reda dengan sendirinya. Namun jika kondisinya memburuk sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda.

Efek Overdosis Preabor

Meskipun belum ada data tentang efek overdosis penggunaan obat ini. Namun, konsumsi dalam dosis tinggi dan jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko overdosis dengan gejala mual dan muntah parah. Jika hal ini terjadi, segera hubungi unit kesehatan terdekat agar mendapatkan pertolongan sesuai dengan gejala yang timbul.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Pastikan Anda tidak memiliki riwayat hipersensitif atau alergi terhadap kandungan obat ini.
  • Hentikan segera penggunaan obat ini jika terjadi hilangnya kemampuan penglihatan secara total ataupun sebagian.
  • Berhati-hatilah menggunakan obat ini pada penderita penyakit migrain, asma dan gangguan fungsi ginjal dan jantung.
  • Berikan perhatian lebih jika menggunakan obat ini pada orang yang memiliki riwayat depresi berat.
  • Penghentian tiba-tiba obat ini juga harus dihindari karena dapat meningkatkan efek sampingnya. Oleh karena itu patuhi resep yang diberikan oleh dokter.
  • Hindari berkendara saat menggunakan obat ini.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Preabor untuk ibu hamil dan menyusui?

  • Tentu saja boleh, asalkan penggunaannya berdasarkan resep dari dokter Anda. Preabor mungkin dibutuhkan oleh ibu hamil dalam kondisi tertentu seperti pada ibu hamil yang pernah mengalami keguguran sebelumnya dan itu berhubungan dengan kekurangan hormon progesteron.
  • Obat ini diketahui dapat masuk dan terekstraksi dalam ASI ibu menyusui. Oleh karena itu sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda sebelum mulai menggunakan obat ini selama masa menyusui.

Interaksi Obat

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter.

Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan Preabor, diantaranya yaitu:

  • Konsumsi bersamaan dengan obat yang memengaruhi hormon tubuh seperti carbamezepine, phenobarbital, phenytoin, rifampicin dapat meningkatkan pembersihan jenis obat tersebut.
  • Ketoconazole dapat meningkatkan bioavailability dari progesterone.
  • Obat ini dapat meningkatkan konsentrasi ciclosporin.

Daftar iteraksi di atas belum mencakup keseluruhan interaksi yang mungkin dengan Preabor. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter Anda kemungkinan interaksi dari obat yang Anda konsumsi.


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Bonhomme, J. & Henry, M. & Bayle, G.. (1982). The maintaining effect of allylestrenol in threatened abortion. 77. 255-259.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/294511081_The_maintaining_effect_of_allylestrenol_in_threatened_abortion)
Saha, Achintya & Roy, Kunal & De, Kakali & Sengupta, C.. (2000). Effects of allylestrenol on blood lipids in relation to its biological activity. Indian Journal of Pharmaceutical Sciences. 62. 115-118.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/215458293_Effects_of_allylestrenol_on_blood_lipids_in_relation_to_its_biological_activity)
Grio, R & Marchino, Gian & Luparia, E & Zaccheo, F & Macchioni, S & Patriarca, Ambra. (1985). [Efficacy of allylestrenol in the prevention of habitual abortion]. Minerva ginecologica. 37. 171-2.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/19128005_Efficacy_of_allylestrenol_in_the_prevention_of_habitual_abortion)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app