HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Phthisis Bulbi - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mei 11, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Phthisis bulbi adalah kondisi mata yang ditandai dengan kerusakan mata yang parah. Juga disebut atrofi mata (pengecilan bola mata) stadium akhir, kondisi ini disebabkan oleh berbagai penyebab yang dapat menyebabkan timbulnya jaringan parut, peradangan, dan gangguan pada bola mata.

Apa penyebab terjadinya phthisis bulbi?

Penyebab terjadinya phthisis bulbi meliputi:

Infeksi
yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan mata.

Ablasio retina
adalah proses terpisahnya retina dari koroid. Retina dan koroid adalah struktur di belakang mata. Jika struktur ini terpisah, jaringan mata Anda akan mengalami kerusakan, dan jika tidak ditangani, kerusakan tersebut bisa menjadi kerusakan permanen dan memicu terjadinya phthisis bulbi.

Komplikasi dari operasi.
Semua jenis operasi memiliki risiko efek samping. Termasuk operasi mata. Beberapa orang dengan phthisis bulbi mungkin mengalami kerusakan jaringan akibat operasi mata.

Uveitis.
Menurut para peneliti dari Inggris di balik sebuah penelitian yang diterbitkan di
Acta Ophthalmologica, uveitis adalah penyebab paling sering phthisis bulbi.

Vitreous primer hiperplastik persisten,
juga dikenal sebagai PHPV adalah kondisi genetik yang ada saat lahir. Bayi yang lahir dengan PHPV memiliki perkembangan mata yang tidak sempurna.

Retinoblastoma.
Kondisi ini mengacu  adanya pertumbuhan jaringan yang membentuk entitas seperti tumor. Retinoblastoma paling umum ditemukan pada anak-anak, retinoblastoma dapat disembuhkan. Namun,penanganan dini diperlukan untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Trauma mata.
Cedera signifikan pada mata Anda pada akhirnya dapat menyebabkan phthisis bulbi. Trauma pada bola mata dan menyebabkan kerusakan jaringan dan menyebabkan komplikasi lebih lanjut.

Gejala yang ditemukan pada phthisis bulbi

Karena phthisis bulbi adalah penyakit degeneratif (penyakit yang muncul secara progresif dan biasanya terjadi pada orang tua), gejalanya dapat muncul dan memburuk seiring waktu. Jika Anda menderita phthisis bulbi, Anda mungkin akan mengalami satu atau lebih hal-hal di bawah ini.

Pada seseorang yang menderita phthisis bulbi, bola mata Anda akan tampak seperti menyusut. Bagian putih mata (sklera) dapat menebal. Sclera mungkin juga menjadi sangat tebal sehingga menciptakan efek lipat pada mata.

Bagaimana cara mencegah terjadinya phthisis bulbi

Deteksi dini penyakit mata dan terapi jika ditemukannya kelainan pada mata secara adekuat dan tepat waktu dapat membantu menghindari terjadinya phthisis bulbi. Penyebaran infeksi harus diobati secara agresif. Segala kondisi yang mengarah pada hipotensi intraokular, misalnya akibat terapi glaukoma, harus dihindari. Pada penyakit mata stadium lanjut, operasi dapat mencegah terjadinya phthisis bulbi.  Secara umum, setiap tindakan perlindungan yang mengurangi insiden terjadinya kerusakan mata lebih lanjut dapat dianggap sebagai pencegahan phthisis bulbi.

Bagaimana penanganan phthisis bulbi?

Diagnosa
Pemeriksaan oftalmologis harus dilakukan untuk mengetahui penyebab yang mendasari terjadinya phthisis bulbi. Walaupun diagnosa phthisis bulbi dapat ditegakan melalui inspeksi visual, tujuan pemeriksaan oftalmologis lainnya adalah untuk mengidentifikasi penyebab kondisi phthisis bulbi yang mungkin ada, namun masih dalam tahap dini, sehingga belum bisa ditemukan melalui inspeksi visual.

Langkah-langkah diagnostik yang harus dilakukan untuk mendeteksi penyakit yang mendasarinya, dapat dilakukan dengan mengklarifikasi apakah patogen masih ada atau jika neoplasma menyebar ke jaringan yang berdekatan. Untuk tujuan ini, analisis histopatologis melalui pengambilan sampel biopsi mungkin dapat dilakukan.

Pemeriksaan CT SCAN juga dapat mendeteksi apakah ada massa yang bisa menjadi pertanda adanya tumor. Masa yang ditemukan pada pemeriksaan CT SCAN mengacu pada penumpukan kalsium di jaringan Anda yang dapat mengeras seiring waktu. Kalsifikasi kadang-kadang memiliki penampilan seperti tumor yang mungkin disalah artikan dengan kondisi lain, seperti kanker atau pertumbuhan tulang.

Pengobatan phthisis bulbi
Setelah diagnosa ditegakkan, dokter mata Anda akan merekomendasikan langkah-langkah perawatan khusus. Jika phthisis bulbi belum terjadi, berarti ada waktu untuk mengobati penyebab yang mendasarinya. Sebagai contoh:

  • steroid dapat mengatasi uveitis, sementara antibiotik dapat mengobati infeksi. Obat imunosupresan dapat diresepkan jika kondisi autoimun menyebabkan kerusakan mata.
  • Operasi mata diperlukan untuk kasus kerusakan mata yang lebih lanjut. Untuk ablasio retina, dokter bedah perlu memasang kembali retina ke koroid.
  • Jika Anda mengalami phthisis bulbi total, prostesis mungkin diperlukan. Pemasangan mata palsu akan ditanamkan melalui operasi. Dokter bedah Anda terlebih dahulu akan melakukan operasi enukleasi, yang melibatkan pengangkatan seluruh mata yang rusak. Baik implan orbital dan mata prostetik dimasukkan pada tempatnya. Penanaman mata prostetik telah berkembang jauh lebih maju dalam beberapa tahun terakhir. Mata prostetik terlihat nyata, dan Anda masih dapat melakukan tugas sehari-hari setelah menjalani operasi ini.

11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Lamb, H.D. Congenital phthisis bulbi. American Journal of Ophthalmology, Volume 12, Issue 9, 777. (https://www.ajo.com/article/S0002-9394(29)93148-2/abstract)
Koushik Tripathy, Rohan Chawla, Shreyas Temkar, Pradeep Sagar, Seema Kashyap, Neelam Pushker & Yog Raj Sharma (2018) Phthisis Bulbi—a Clinicopathological Perspective, Seminars in Ophthalmology, 33:6, 788-803, DOI: 10.1080/08820538.2018.1477966. Taylor & Francis Online. (https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/08820538.2018.1477966?journalCode=isio20)
Taha, Hala & Amer, Hoda & El-Zomor, Hosam & Aleieldin, Adel & Nour, Radwa & Konsowa, Rokayya & Zekri, Wael & Nadi, Enas & AlFaar, Ahmad. (2015). Phthisis Bulbi: Clinical and Pathologic Findings in Retinoblastoma. Fetal and pediatric pathology. 34. 10.3109/15513815.2015.1014951. (https://www.researchgate.net/publication/274394152_Phthisis_Bulbi_Clinical_and_Pathologic_Findings_in_Retinoblastoma)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app