Pertolongan Pertama saat Melihat Si Kecil Kejang Demam

Dipublish tanggal: Sep 8, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Ketika si kecil mengalami demam, ibu biasanya akan merasa panik dan khawatir. Pasalnya, demam yang diderita si kecil bisa disertai dengan kejang-kejang. Hampi sebagian anak pernah mengalami kondisi yang disebut sebagai kejang demam ini. Saat kejang demam terjadi, ibu disarankan untuk waspada namun tidak panik. 

Oleh karena itu, ada baiknya apabila Ibu mengetahui langkah-langkah untuk memberikan pertolongan pertama bagi si kecil saat mengalami kejang demam. 

Kondisi kejang yang disertai demam ini dapat terjadi pada anak-anak dengan usia 3 bulan hingga 5 tahun. Tetapi, anak usia 1 sampai 1,5 tahun lebih sering mengalami kejang demam ini. 

Penyebab kejang demam belum diketahui dengan pasti, namun kondisi ini diketahui berhubungan dengan terlalu cepatnya kenaikan suhu tubuh pada anak dan kemampuan tubuh anak untuk beradaptasi terhadap peningkatan suhu yang terjadi. 

Kondisi anak yang mengalami Kejang Demam 

Mengetahui cara untuk memberikan pertolongan pertama pada si kecil ketika kejang demam terjadi memang penting, namun sebelum itu, Ibu harus mengenali dan memastikan apakah si kecil mengalami kejang demam atau hanya demam biasa. 

Beberapa gejala yang dapat membantu Ibu mengenali kejang demam adalah sebagai berikut:

  • Suhu tubuh si kecil meningkat hingga lebih dari 38o .
  • seluruh bagian tubuh si kecil, terlihat gemetar, kaku, atau menyental-nyental tidak terkendali, terutama pada tungkai dan lengan
  • Si kecil mulai mengerang, menggigit lidahnya dengan keras, atau baung air kecil secara tiba-tiba, dan bola matanya berputar ke atas. 
  • Si kecil tidak memberikan respon kepada orang lain atau Ibu, seperti tidak menjawab saat ditanya, diajak bermain, atau berbicara. 
  • Si kecil pingsan atau kehilangan kesadaran setelah kejang terjadi. 

Langkah pertolongan pertama saat anak mengalami Kejang Demam 

Meskipun kondisi kejang terkadang menyebabkan rasa panik yang luar biasa, saat si kecil mengalami kondisi tersebut, Ibu disarankan untuk tetap tenang dan tidak usah panik. Ibu diharapkan dapat tetap tenang, sehingga mampu memberikan pertolongan pertama pada si kecil saat kejang terjadi. 

Dibawah ini merupakan beberapa langkah yang bisa diikuti Ibu untuk memberikan pertolongan pertama pada si kecil ketika mengalami kondisi kejang demam: 

  • Baringkan si kecil di tempat yang datar.
  • Tempat dimana si kecil diletakkan sebaiknya tempat yang luas dan bebas, agar si kecil tidak akan terbentur atau terkena benda tertentu saat mengalami kejang demam.
  • Posisikan si kecil untuk tidur menyamping. Hal ini bertujuan untuk mencegah si kecil tersedak saat kejang demam
  • Longgarkan pakaian, terutama pada bagian leher agar tidak mengganggu fungsi pernapasa. 
  • Jangan menahan gerakan tubuh si kecil dengan paksa. Cukup pastikan bahwa posisi tubuhnya tetap aman. 
  • Jangan memasukkan benda apa pun ke dalam mulut si keci, termasuk minuman atau obat-obatan.
  • Tenangkanlah si kecil dengan mengucapkan kata-kata yang menenangkan agar si kecil merasa lebih nyaman. 
  • Catat berapa lama si kecil mengalami kejang. 
  • Perhatikan kondisi si kecil saat mengalami kejang, terutama apabila terjadi kesulitan bernapas atau wajah berubah menajdi pucat dan kebiruan. Perubahan yang terjadi menunjukkan bahwa si kecil kekurangan oksigen dan memerlukan penanganan medis sesegera mungkin. 
  • Apabila keadaan memungkinkan, rekamlah kejadian saat si kecil mengalami kejang. Hal ini dapat membantu dokter mengetahui dengan pasti seperti apa kejang yang dialami oleh si kecil. 

Biasanya, kejang berlangsung selama 1 hingga 2 menit. Setelah itu, selama beberapa jam, si kecil mungkin akan menjadi lebih rewel dan kebingungan, sebelum kelelahan dan akhirnya tertidur. 

Kondisi Kejang Demam yang membutuhkan penanganan darurat 

Meskipun sudah memberikan pertolongan pertama dan kejang-kejang pada si kecil sudah berhenti, Ibu tetap harus membawa si kecil ke dokter untuk melalukan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui kondisi serta penyebab kejang yang terjadi pada si kecil. 

Si kecil memerlukan penanganan secepat mungkin apabila mengalami kondisi-kondisi di bawah ini:

  • Kejang berlangsung lebih dari 5 menit.
  • Kejang terjadi hanya pada bagian tubuh tertentu, bukan seluruh tubuh.
  • Kesulitan bernapas adan wajah atau bibir mengalami perubahan warna menjadi kebiruan. 
  • Kejang terulang kembali dalam kurun waktu 24 jam.

Ibu tidak perlu khawatir akan kejang demam yang terjadi karena sebagain besar kejang demam pada anak tidak membahayakan dan juga bukan merupakan tanda dari adanya epilepsi atau kerusakan pada otak. Kondisi ini pun tidak akan membuat anak mengalami penurunan kemampuan dalam belajar atau gangguan mental

Namun, Ibu tetap perlu mewaspadai kondisi ini. Pasalnya, pada beberapa kasus, demam yang disertai dengan kejang dapat menjadi tanda bahwa si kecil mengalami meningitis atau gangguan kesehatan yang serius. 

Pertolongan pertama pada si kecil yang mengalami kejang demam harus diberikan dengan tepat. Pleh karena itu, ibu diharapkan untuk tidak panik sehingga dapat menolong si kecil dengan baik. 

Apabila si kecil memerlukan pertolongan darurat, segera hubungi atau membawanya ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Clinical practice guideline—Febrile seizures: Guideline for the neurodiagnostic evaluation of a child with a simple febrile seizure. American Academy of Pediatrics. 2011;127:389.
Millichap JG, et al. Treatment and prognosis of febrile seizures. https://www.uptodate.com/contents/search.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app