Perlukah Susu Untuk Ibu Menyusui? Apa Efeknya Pada Bayi?

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Perlukah Susu Untuk Ibu Menyusui? Apa Efeknya Pada Bayi?

Kita sepakat bahwa ibu menyusui membutuhkan sejumlah nutrisi yang lebih besar agar kualitas ASI terjaga. Namun haruskah ibu mengonsumsi susu sapi sebagai suplemen? Bahkan banyak tersedia produk susu ibu menyusui yang terkadang membuat para ibu berfikir bahwa itu memang diperlukan.

Kualitas dan kuantitas ASI, itulah yang harus selalu dijaga oleh setiap ibu menyusui. Karena walau bagaimanapun ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, tidak bisa tergantikan oleh susu fomula sebagus apapun atau semahal apapun. Cara menjaga kualitas ASI diantaranya dengan menjaga asupan makanan selama menyusui, penuhilah kebutuhan nutrisi harian dengan makanan bergizi dan seimbang.

Apapun yang diknonsumsi oleh ibu menyusui, maka sedikit banyak akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI yang pada gilirannya berdampak pada kesehatan bayi. Kembali ke topik bahasan, perlukah susu ibu menyusui?

Dengan singkat kami jawab, perlu tidak perlu. Diperlukan apabila ibu khawatir bahwa ada beberapa nutrisi vitamin dan mineral yang tidak dapat dipenuhi dengan menu makanan sehari-hari. Tidak perlu apabila ibu sudah menjaga asupan nutrisi harian dengan baik. Tidak boleh apabila penggunaan susu ibu menyusui menimbulkan dampak buruk pada bayi, seperti reaksi alergi.

Berdasarkan pembahasan dari The Alabama Cooperative Extension System disimpulkan bahwa susu ibu menyusui memang diperlukan. Ibu dianjurkan untuk mengonsumsi dua sampai tiga gelas susu setiap harinya. Keterangan ini disinyalir untuk memenuhi kebutuhan kalsium. Sedangkan kalsium tidak hanya terdapat dalam susu sapi, tetapi juga di banyak makanan di sekitar kita. Lebih lanjut silahkan pelajari di sini: Makanan yang Mengandung Tinggi Kalsium

Namun perlu difahami bahwa susu sapi tidak wajib dikonsumsi selama menyusui, yang perlu digarisbawahi dalam masalah ini adalah asupan nutrisi penting yang ibu butuhkan harus terpenuhi.

Tips Memilih Susu Ibu Menyusui

Jika Anda memutuskan untuk mengonsumsi susu selama menyusui, maka pilihlah susu yang tepat. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan:

# Kandungan Nutrisi

  • Kandungan kalsium. Salah satu sumber kalsium adalah susu. Kalsium yang masuk dalam tubuh sang ibu akan ikut dikeluarkan bersama dengan ASI. Dengan demikian, akan dihasilkan ASI yang mengandung kalsium tinggi, dimana kalsium ini sangat dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Kebutuhan selama menyusui adalah 1000 mg perhari.
  • Kandungan Lemak. Lemak memang diperlukan oleh tubuh sebagai sumber energi, namun umumnya ibu menyusui harus membatasi asupan lemak. Jujur saja, tentu Anda ingin mengembalikan berat badan seperti sebelum hamil bukan? Jika memang demikian, maka pilihlah susu yang mengandung rendah lemak. Dengan memilih susu rendah lemak, maka upaya ibu untuk mendapatkan kembali berat badan ideal atau bahkan tubuh langsing dan sehat akan lebih mudah tercapai. Topik ini telah kami bahas dalam judul: Tips Diet untuk Ibu Menyusui Agar Langsing dan Sehat
  • Kandungan Tambahan. Susu ibu menyusui biasanya disertai dengan kadnungan tambahan yang memang khusus untuk masa menyusui. Ekstrak daun katuk atau ekstrak kurma biasanya sengaja ditambahkan karena bermanfaat untuk memperlancar produksi ASI. Dengan demikian, kuantitas ASI akan selalu terjaga untuk memenuhi asupan bayi setiap harinya. Coba cek Ingin Tahu Tanda Bayi Cukup ASI? Ini Dia Tandanya

# Jenis Susu

Jenis susu yang sering digunakan oleh ibu menyusui adalah susu sapi. Karena sinyalir bahwa susu ini memiliki kandungan nutrisi, vitamin dan mineral yang cukup lengkap sebagai tambahan nutrisi selama menyusui.

Akan tetapi, bila ternyata sang bayi mengalami gejala-gejala alergi setelah ibu minum susu sapi, maka jangan gunakan lagi. Sebagai gantinya pilihlah susu kambing, jika susu kambing alergi juga maka gunakanlah susu kedelai. Dan yang terakhir jika gak mau ribet, maka tak perlu minum susu.

Pada dasarnya, susu untuk ibu menyusui hanyalah sebagai pelengkap saja. Fokus utama dan terpenting adalah memenuhi kebutuhan gizi dengan mengonsumsi makanan sehat dan kaya nutrisi agar ASI yang dihasilkan juga berkualitas, kesehatan ibu pun ikut terjaga.

Silahkan pelajari di sini: Makanan Sehat untuk Ibu Menyusui

Kondisi yang Dilarang Minum Susu untuk Ibu Menyusui

Sebagian kecil bayi sensitif terhadap protein yang ditemukan dalam susu sapi. Jika bayi mengalami tanda-tanda sensitif atau alergi terhadap susu sapi, maka ibu harus menghentikan diri dari konsumsi susu sapi atau produk lain yang terbuat dari susu sapi.

Beberapa tanda yang bisa kita amati ketika bayi alergi susu sapi antara lain:

  • Perut kembung berlebihan, sering buang gas
  • sering muntah
  • rewel atau lekas marah
  • ruam kemerahan pada kulit
  • gangguan usus, misalnya diare
  • BAB Berwarna hijau dengan lendir atau darah

Selengkapnya baca: Alergi Susu Sapi

Namun demikian, gejala di atas bisa saja disebabkan oleh hal lain. Apabila Anda curiga bahwa itu disebabkan oleh susu sapi, maka hentikanlah mengonsumsi prosuk susu sapi termasuk susu ibu menyusui selama selama beberapa minggu untuk melihat apakah ada perbaikan. Ada perbaikan berarti kecurigaan itu benar adanya.

Namun, Jika Anda tidak melihat perubahan dalam waktu sekitar dua minggu, maka kemungkinan hal itu bukanlah reaksi alergi susu sapi. Ibu harus memperhatikan asupan makanan lain yang berpotensi menyebabkan alergi seperti makanan laut, daging, telur, kacang-kacangan, dan lain-lain.

Banyak bayi yang alergi susu sapi menjadi tidak laergi setelah tumbuh besar. Dengan demikian, Anda bisa memperkenalkan kembali makanan hasil olahan susu sapi ataupun susu sapi pada bayi ketika sudah besar.

Sebagai penutup saya ingin bertanya. Anda mau beli susu ibu menyusui? tent saja pilihan ditangan Anda!


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
The Facts About 9 Breastfeeding Myths. Verywell Family. (https://www.verywellfamily.com/top-myths-about-breastfeeding-431811)
Benefits of breastfeeding. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/conditions/pregnancy-and-baby/benefits-breastfeeding/)
Breastfeeding Vs. Bottle Feeding: Pros and Cons of Each. WebMD. (https://www.webmd.com/parenting/baby/your-babys-feeding-breast-vs-bottle)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app