4 Penyebab Pusar Bau dan Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Des 31, 2021 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
4 Penyebab Pusar Bau dan Cara Mengatasinya

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Meski sudah rajin dibersihkan, kuman hingga keringat yang terperangkap di dalam pusar berkembang menjadi kotoran dan menimbulkan bau tak sedap;
  • Penyebab pusar bau busuk karena infeksi dapat disebabkan oleh jamur candida, penyakit diabetes melitus, operasi pembedahan, hingga tindik;
  • Pusar bau busuk juga bisa karena terdapat kista, seperti kista epidermoid, kista pilar, atau kista sebasea;
  • Segera konsultasikan ke dokter jika pusar bau busuk disertai dengan kemerahan, demam, bengkak, sakit perut, hingga nyeri saat buang air kecil;
  • Klik untuk membeli paket medical check up dengan harga bersahabat dan dokter berpengalaman melalui HDmall;
  • Gunakan fitur chat untuk berkonsultasi dengan apoteker kami secara gratis seputar obat dan paket kesehatan yang Anda butuhkan.

Apakah Anda mencium aroma tak sedap yang muncul dari area pusar?  Jika bau busuk dari pusar muncul, apalagi ketika aromanya menyengat, maka patut diwaspadai. Jangan anggap remah, penyebab pusar bau bisa beragam dari yang ringan hingga serius yang perlu penanganan medis.

Setiap mamalia termasuk juga manusia pasti punya bagian tubuh yang disebut pusar atau udel. Karena letaknya yang terlindung oleh pakaian, kebersihan daerah tubuh satu ini biasanya tidak diperhatikan.

Padahal, pusar atau dalam dunia medis disebut umbilikus ini harus juga selalu diperhatikan kebersihannya. Saat kondisinya kurang higienis, pusar bisa saja mengalami infeksi. Hal inilah yang biasanya menjadi penyebab pusar berbau tak sedap.

Meskipun jarang terjadi masalah kesehatan serius pada area ini, pusar yang beraroma busuk bisa jadi pertanda ada masalah serius yang perlu penanganan medis seperti infeksi ataupun kista. Gejala lain juga kerap menyertai kondisi serius ini, di antaranya:

  • Terdapat sekresi lendir berwarna putih, kuning atau hijau;
  • Bengkak dan kemerahan;
  • Gatal;
  • Rasa sakit pada pusar;
  • Muncul luka di sekitar pusar;
  • Demam;
  • Terdapat benjolan pada perut.

Penyebab pusar bau busuk yang mungkin terjadi

Penyebab pusar mengeluarkan aroma kurang sedap bisa beragam, mulai dari masalah kebersihan hingga infeksi bakteri. Berikut beberapa penyebab pusar yang paling umum, antara lain:

1. Kebersihan yang kurang terjaga

Pusar sebenarnya memiliki ekosistem kecilnya sendiri. Peneliti telah menemukan bahwa pusar merupakan rumah bagi hampir 70 jenis bakteri, jamur, dan kuman lainnya.

Kuman yang terjebak ini akan memakan minyak, sel kulit mati, keringat, dan kotoran lainnya yang masuk ke liang pusar lalu berkembang biak. Itulah sebabnya mengapa selalu ada kotoran di dalam liang pusar meskipun sudah sering dibersihkan.

Kuman dan bakteri yang terkumpul secara berlebihan inilah yang membuat pusar bau busuk, sama halnya seperti ketiak yang berkeringat dan menimbulkan bau tak sedap.

Selain itu, pusar yang memiliki liang dalam biasanya akan semakin banyak kotoran dan kuman yang bisa terbentuk di dalamnya. Kabar baiknya, bau tak sedap tadi sebenarnya bisa dengan mudah dihilangkan dengan beberapa kebiasaan sehat, yaitu dengan rajin membersihkannya dengan cara tepat.

2. Infeksi

Selain kebersihan yang kurang terjaga, penyebab pusar bau busuk lainnya adalah infeksi. Jenis jamur candida lah yang biasanya jadi penyebab masalah pada pusar ini. Kondisi liang pusar yang gelap, hangat, dan lembab menjadi habitat yang sempurna untuk jamur, terutama jika kebersihannya tidak dijaga.

Selain itu, penderita diabetes melitus juga lebih rentan terkena infeksi jamur candida. Penyakit yang menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat (hiperglikemia) ini dapat mengurangi kemampuan sistem kekebalan tubuh, sehingga sering terjadi infeksi.

Risiko infeksi pada pusar juga bisa semakin besar setelah proses operasi pembedahan untuk mengatasi hernia umbilikalis (udel bodong). Selain itu, penggunaan tindik pada pusar juga bisa menyebabkan bakteri menginfeksi area ini.

Jika terjadi infeksi, biasanya akan muncul nanah dari dalam liang pusar, terkadang sampai berbau tak sedap. Gejala lainnya yang mungkin muncul meliputi rasa sakit, kemerahan, dan pembengkakan di area pusar. Jika muncul gejala-gejala infeksi ini, sebaiknya segera periksakandiri ke dokter.

3. Kista epidermoid atau kista pilar

Kista epidermoid adalah benjolan yang muncul pada lapisan terluar kulit, sedangkan kista pilar muncul dari folikel rambut. Kedua kista ini mengandung sel-sel dalam membran yang membentuk timbunan protein keratin tebal seperti nanah.

Jika kista ini membesar dan pecah, maka akan mengeluarkan nanah berwarna kekuningan dan berbau busuk. Dua jenis kista tersebut juga sangat mungkin terinfeksi. Apabila muncul kista pada pusar, segera konsultasikan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

4. Kista sebasea

Kista sebasea biasanya lebih jarang terjadi dibanding kista epidermoid dan kista pilar. Seperti namanya, kista jenis ini terjadi pada kelenjar sebasea (minyak), dimana kulit memproduksi campuran minyak yang disebut sebum untuk pelumasan kulit. 

Kista sebasea yang berisi sebum dan sangat mungkin untuk terinfeksi. Jika muncul masalah ini pada pusar diperlukan perawatan yang tepat oleh dokter Anda.

Meskipun gejala yang timbul dari beberapa penyebab pusar bau ini sebaiknya diwaspadai, namun Anda tidak perlu terburu-buru ke dokter jika sistem kekebalan tubuh dirasa masih mampu mengatasi gejalanya.

Kapan harus konsultasi ke dokter?

Jika bau busuk muncul pada pusar hanya karena masalah kurangnya kebersihan, cobalah untuk lebih rajin membersihkan pusar Anda. Setelah bersih, harusnya tidak akan muncul lagi bau yang tak sedap.

Namun, segeralah konsultasikan ke dokter jika menemukan nanah yang keluar dari pusar atau mengalami gejala-gejala infeksi seperti:

  • Demam;
  • Kemerahan;
  • Bengkak;
  • Sakit pada perut;
  • Sakit saat buang air kecil.

Dokter biasanya akan memeriksa kondisi pusar dan mengambil sampel dari nanah yang keluar. Sampel ini nantinya akan diperiksa dan diuji di laboratorium untuk memastikan penyebab dari sakit pada pusar.

Cara mengobati pusar bau busuk

Mengubah pola hidup sehat juga bisa dilakukan sebagai pencegahan sekaligus pengobatan pusar bau tak sedap. Namun, cara mengobati pusar bau busuk juga dipengaruhi oleh penyebabnya masing-masing, yaitu:

1. Untuk infeksi

Pusar akan terhindar dari infeksi jika pusar bersih dan kering. Maka itu, hindari menggunakan pakaian ketat, karena keringat dan kotoran bisa terbentuk di pakaian yang melekat pada kulit. 

Jika Anda menderita diabetes, penting juga untuk membatasi asupan gula. Sedangkan apabila pusar mengalami infeksi karena ada tindik, sebaiknya lepaskan tindikannya. 

Cara mengobatinya, gunakan bola kapas yang telah dicelupkan pada cairan antimikroba pada daerah yang terinfeksi, biasanya yang berwarna kemerahan. Kemudian, jaga agar pusar tetap bersih dan kering.

Jika cara ini tidak efektif, segeralah konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan krim antijamur dan antibiotik topikal, tergantung dari jenis kuman yang menyebabkan infeksi.

2. Untuk kista sebasea

Anda tak perlu khawatir jika terdapat kista yanga terbentuk pada permukaan kulit yang dangkal. Kecuali jika sudah terjadi infeksi, dokter kulit biasanya akan menghilangkan kista ini dengan menyuntikkan obat-obatan, mengeluarkan nanahnya, atau mengangkat keseluruhan kista dari kulit.

Bagaimana cara membersihkan pPusar dengan benar?

Cara termudah untuk mencegah bakteri dan kotoran mengumpul pada liang pusar yaitu dengan membersihkannya setiap hari. Supaya tidak salah dan malah menimbulkan infeksi, ikuti cara membersihkan pusar yang benar sebagai berikut:

  • Saat mandi, siapkan kain bersih yang sudah ditambahkan sabun anti bakteri;
  • Dengan menggunakan ujung jari dan kain tadi, bersihkan liang pusar hingga ke dasarnya;
  • Setelah selesai mandi, keringkan pusar dengan handuk;
  • Jangan terlalu banyak menggunakan krim losion di dalam atau di sekitar pusar. Hal ini bisa memicu tumbuhnya jamur dan bakteri.

Jika Anda memiliki tindik di pusar, sebaiknya luangkan waktu untuk membersihkannya setiap hari. Pastikan kondisi pusar tetap bersih dan kering.

Masalah pusar bau busuk dapat diatasi sesuai dengan penyebabnya. Maka itu, pastikan penyebab pusar bau busuk dan segera konsultasikan ke dokter jika kondisinya tak kunjung membaik. Yang terpenting, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan pusar agar terhindar dari bau busuk maupun infeksi.


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app