Ulkus Kornea: Gejala, Penyebab, Pengobatan - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 9, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Ulkus kornea merupakan luka terbuka (tukak) pada lapisan kornea. Kornea sendiri merupakan lapisan paling luar dari bola mata pada bagian tengah yang sangat tipis dan berwarna bening jernih seperti kaca. Bagian ini yang bertugas meneruskan cahaya untuk masuk ke bola mata.

Ketika terjadi ulkus kornea, maka kondisi ini dapat menimbulkan gangguan penglihatan yang serius dan menetap. Untungnya sebagian besar kasus dari terjadinya ulkus kornea ini dapat dicegah. Dengan penanganan yang tepat dan cepat, maka ulkus kornea dapat sembuh total tanpa menimbulkan gangguan penglihatan.

Dalam satu mata, mungkin saja terdapat beberapa ulkus kornea dan bisa saja menyerang salah satu mata atau kedua-duanya.

Apa saja gejala ulkus kornea?

Adapun beberapa gejala ulkus kornea yang dapat dirasakan oleh penderitanya antara lain:

  • Mata terasa nyeri
  • Mata merah, bisa pada kelopak mata atau bagian konjungtiva
  • Keluar belekan yang kental
  • Mata berair
  • Sensasi mata berpasir (ada sesuatu benda asing di dalam mata)
  • Ketajaman penglihatan yang menurun terutama apabila letak ulkus berada di tengah kornea
  • Sensitif terhadap cahaya

Baca juga: Obat Mata Merah yang Layak Anda Pilih

Apa Penyebab dan Faktor Resikonya?

Penyebab utama dari terjadinya ulkus kornea adalah adanya infeksi kornea oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit. Infeksi kornea ini biasa disebut dengan keratitis. Apabila keratitis tidak diobati dengan baik, maka akan berkembang menjadi ulkus.

  • Bakteri. Menjadi penyebab paling sering terjadinya infeksi pada kornea, biasanya terjadi pada orang yang menggunakan lensa kontak. Bakteri dapat langsung menyerang permukaan kornea yang terdapat luka kemudian mengeluarkan toksin (racun) yang dapat menyebabkan terjadinya ulkus pada kornea.
  • Virus. Virus yang paling sering menyebabkan ulkus kornea adalah virus herpes yang sering menyerang bagian mukosa tubuh dan virus varicella yang menyebabkan cacar air.
  • Jamur. Selain terinfeksi bakteri, orang yang menggunakan lensa kontak juga beresiko terkena infeksi jamur. Selain itu infeksi jamur juga dapat terjadi apabila mata terkena ranting pohon atau dedaunan, dan menggunakan obat tetes mata golongan steroid.
  • Parasit. Infeksi parasit biasa ditemukan pada air yang terkontaminasi parasit, terutama jenis Acanthamoeba.

Adapun faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya ulkus kornea adalah :

  • Luka atau trauma pada kornea

Luka atau trauma yang paling sering terjadi pada kornea disebabkan karena penggunaan lensa kontak. Penggunaan lensa kontak yang terlalu sering, apalagi jika tidak bersih dan tidak sesuai aturan, seringkali menimbulkan iritasi pada mata yang lama kelamaan dapat memicu terjadinya ulkus pada kornea. Resiko terjadinya ulkus kornea 10 kali lebih besar pada orang-orang yang menggunakan lensa kontak secara tidak teratur.

Kemudian menggosok mata yang sedang menggunakan lensa kontak, dapat menimbulkan luka pada permukaan kornea sehingga memungkinkan infeksi ke dalam kornea. Infeksi yang sering terjadi karena aktfitas ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur.

Masuknya benda asing kecil tanpa disengaja juga dapat menimbulkan luka pada kornea, seperti kaca, pasir, serbuk kayu, atau partikel lainnya.

  • Air yang terkontaminasi

Parasit menjadi penyebab infeksi paling sering karena terkandung dalam air yang terkontaminasi. Air yang terkontaminasi parasit ini biasanya terdapat di air kolam renang, bath tub kamar mandi, dan sebagainya.

Air mata juga berfungsi melindungi permukaan mata dari infeksi mikroba. Kurangnya kadar air mata dapat menyebabkan permukaan kornea menjadi kering dan mudah terjadi gesekan. Akibatnya permukaan kornea mudah terluka dan ini bisa berlanjut menjadi ulkus.

Ulkus kornea dapat merupakan komplikasi dari suatu penyakit autoimun tertentu, seperti imunosupresi, rheumatoid arthritis, lupus, dan sebagainya.

Penegakan Diagnosis

Dari anamnesis, dokter akan menanyakan gejala-gejala dari penyakit dan juga faktor resiko yang mungkin menyebabkan terjadinya ulkus kornea. Kemungkinan dari perilaku sehari-hari yang menggunakan lensa kontak, adanya trauma, dan sebagainya.

Dari pemeriksaan fisik pada mata, secara umum tampak adanya inflamasi di daerah mata. Konjungtiva dan bagian depan mata tampak merah. Kelopak mata tampak bengkak.

Ulkus kornea akan tampak sebagai suatu area yang berwarna abu-abu atau putih pada bagian kornea mata. Apabila ukuran ulkus terlalu kecil, maka dapat tidak terlihat secara langsung oleh mata, melainkan harus dengan pembesaran dan alat slit lamp.

Pengobatan Ulkus Kornea

Apabila mencurigai adanya tanda-tanda ulkus kornea, maka sebaiknya segera mengunjungi dokter untuk mendapat pengobatan yang cepat dan tepat. Karena apabila tidak segera diobati, ulkus kornea dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang berat bahkan permanen.

Pengobatan ditujukan untuk mengatasi penyebab terjadinya ulkus. Apabila disebabkan oleh infeksi bakteri dapat digunakan obat tetes mata yang mengandung antibiotik, infeksi virus menggunakan antivirus, infeksi jamur menggunakan antijamur, dan infeksi parasit menggunakan antiparasit.

Penggunaan obat tetes mata yang mengandung steroid, kadang dapat digunakan dan kadang juga tidak, tergantung dari penyebabnya. Penggunaan steroid yang salah justru dapat memperparah gejala ulkus kornea. Oleh karena itu penggunaan obat-obatan harus berdasarkan anjuran dari dokter.

Pada kondisi seperti ini, maka pasien harus menghentikan pemakaian lensa kontak untuk mencegah agar tidak semakin parah.

Apabila gangguan yang terjadi pada kornea sudah terlalu parah dan menetap, dapat dilakukan transplantasi kornea. Mengganti kornea yang rusak dari pendonor lain.

Prognosis dari ulkus kornea tergantung dari derajat infeksi, ukuran ulkus, kedalaman ulkus dan juga lokasi terjadinya ulkus. Ulkus yang terjadi pada bagian tengah kornea seringkali lebih sukar sembuh dan mudah membentuk jaringan parut. Apabila sudah terbentuk jaringan parut, maka gangguan  penglihatan akan bersifat menetap walaupun infeksi sudah berhasil diobati.

Upaya Pencegahan

Bagaimanapun upaya pencegahan amatlah penting, yaitu dengan cara sebagai berikut:

  • Bagi orang-orang yang menggunakan lensa kontak, dapat mengurangi resiko terjadinya ulkus kornea dengan cara meningkatkan pola hidup bersih, yaitu mencuci tangan dengan benar sebelum memakai dan melepas lensa kontak, tidak memakai lensa kontak melebihi jangka waktu yang ditentukan, tidak mengggunakan lensa kontak pada saat tidur atau berenang, dan sebagainya.
  • Hindari sharing penggunaan obat tetes mata.

11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app