Penyebab Jerawat di Hidung Bagian Dalam dan Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Agu 17, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Penyebab Jerawat di Hidung Bagian Dalam dan Cara Mengatasinya

Tumbuhnya jerawat di bagian dalam hidung memang menimbulkan rasa yang tidak nyaman. Walau tidak terlihat langsung seperti di bagian wajah lain, jerawat yang muncul di hidung ini membutuhkan penanganan yang tepat. 

Pasalnya, bila tidak segera diobati, bakteri yang bersarang di dalam hidung bisa menyebar sampai ke bagian otak.

Iklan dari HonestDocs
Mikrodermabrasi Facial 1 Kali Di Aveia Clinic

Facial berfungsi untuk mengangkat komedo, mencerahkan, mengangkat sel kulit mati, merangsang pembentukan kulit baru tanpa rasa sakit, mendinginkan, dan melembabkan kulit juga. Paket ini termasuk facial treatment dan masker, tetapi belum termasuk biaya konsultasi dokter dan obat.​

Pada umumnya, timbulnya jerawat merupakan akibat adanya infeksi yang terjadi di tubuh manusia. Beberapa kebiasaan kurang baik pun bisa memicu timbulnya jerawat di dalam hidung. Mulai dari sering mengupil ataupun membuang cairan yang ada di dalam hidung terlalu keras.

Penyebab  jerawat di hidung dan cara mengatasinya

Jerawat biasanya tumbuh karena adanya perubahan hormon yang membuat produksi minyak di dalam kulit berlebih. Minyak berlebih tersebut bersama dengan sekumpulan sel kulit mati akan menyumbat lubang pori-pori. 

Inilah yang menjadi penyebab bagian folikel di bawah kulit mengalami pembengkakan. Jika sumbatan ini terinfeksi oleh kuman yang berada di atas kulit, maka akan terjadi peradangan yang disebut jerawat.

Hal ini pun dapat terjadi di bagian dalam hidung yang memiliki banyak sekali pori-pori serta folikel rambut. Walau pada umumnya, jerawat akan tumbuh di kulit bagian luar, namun infeksi yang menyebabkan jerawat juga bisa muncul di bagian dalam hidung. 

Sedangkan beberapa infeksi yang dirasakan seseorang di dalam hidung meliputi nasal vestibulitis dan furuncles.

Pada jerawat berjenis nasal vestibulitis, infeksi yang terjadi umumnya disebabkan oleh bakteri bernama Staphylococcus aureus.  Kondisi ini akan disertai dengan munculnya jerawat dan/atau sekumpulan jerawat yang berada di bagian ujung lubang hidung. 

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

Jika nasal vestibulitis sudah terlanjur akut, warna kulit akan memerah, terjadi pembengkakan, hingga jerawat terasa begitu sakit ketika disentuh.

Sedangkan pada nasal furuncles, jerawat yang muncul akan terlihat lebih besar selayaknya bisul dan dapat tumbuh di bagian hidung yang lebih dalam. Kondisi semacam ini tentu saja perlu segera mendapatkan penanganan langsung dari dokter kulit. 

Pasalnya, jika infeksi bertambah parah yang berubah menjadi selulitis, selulitis tersebut bisa menyebar ke bagian otak yang menimbulkan meningitis

Sedangkan beberapa bakteri yang menginfeksi di dalam lubang hidung juga berisiko tinggi menyebabkan sumbatan pembuluh darah yang mengalir ke otak. Beberapa bakteri yang menjadi pemicunya antara lain staphylococcus aureus dan MRSA atau methicillin resistant staphylococcus.

Cara mengatasi jerawat di hidung

Agar bisa mengatasi jerawat di hidung, Anda tentu harus tahu terlebih dahulu apa penyebabnya. Berikut ulasan mengenai cara menanganan jerawat berdasarkan faktor yang mendasarinya:

  • Jika jerawat yang Anda derita diakibatkan karena bakteri, umumnya dokter akan memberikan aktibiotik berupa salep. Disamping itu, ada kalanya untuk mempercepat proses penyembuhan, dokter juga akan memberikan obat yang bisa Anda minum. 

Tindakan bedah berupa drainase atau pengeringan juga akan dilakukan untuk beberapa tipe kasus demi mencegah timbulnya pembengkakan di area infeksi.

  • Untuk jerawat di bagian hidung yang sudah tergolong dalam infeksi berat, maka dokter akan memberikan pengobatan berupa antibiotik melalui infus di rumah sakit. Kondisi yang diderita tersebut juga perlu dipantai secara khusus oleh dokter untuk menghindari adanya resiko komplikasi.
  • Selain pengobatan dengan menggunakan obat antibiotik, pada jerawat berjenis nasal vestibulitis Anda bisa mengompresnya dengan air hangat 3 kali sehari selama kurun waktu 15 hingga 20 menit. Hal ini akan membantu mengeringkan jerawat dan mengurangi rasa nyeri yang diderita.
  • Apabila nyeri yang ditimbulkan akibat jerawat yang bersarang di hidung tidak kunjung membaik dengan mengkompresnya menggunakan air hangat, Anda bisa menggunakan obat pereda nyeri. Berkonsultasilah ke dokter untuk menghidari hal-hal yang tidak diinginkan.
  • Usahakan untuk tidak memencet jerawat yang bertumbuh di dalam hidung. Pasalnya, memencet jerawat akan membuat kuman dan bakteri menjadi lebih banyak mengenai permukaan kulit. 

Bahkan hal buruk lain yang bisa dialami adalah bakteri penyebab jerawat tersebut akan masuk lebih dalam lagi ke dalam lapisan kulit. Jangan lupa, hindari juga menyentuh jerawat menggunakan tangan kotor, agar proses penyembuhannya bisa berjalan lebih cepat. 

11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Wojcik A, et al. (2013). Influence of azelaic and mandelic acid peels on sebum secretion in ageing women. DOI: (https://doi.org/10.5114/pdia.2013.35614)
Mayo Clinic Staff. (2015). Over-the-counter acne products: What works and why. (http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/acne/in-depth/acne-products/art-20045814)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app