Penyakit Behcet - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 19, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Penyakit Behcet merupakan suatu penyakit autoimun yang langka. Penyakit ini menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah Anda yang dapat menyebabkan luka didaerah mulut, ruam kulit, dan gejala lainnya. Tingkat keparahan penyakit Behcet bervariasi dari orang ke orang.

Penyakit Behcet adalah penyakit dengan kondisi kronis. Gejala penyakit ini dapat ditangani dengan obat dan perubahan gaya hidup. Baca terus di bawah untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyakit Behcet.

Apa yang menyebabkan penyakit Behcet?

Semua gejala penyakit Behcet berkaitan dengan peradangan pada pembuluh darah. Sampai saat ini Dokter masih belum sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah tersebut.

Kemungkinan penyakit ini merupakan penyakit turunan yang dapat mempengaruhi pembuluh arteri dan vena. Penyakit Behcet umumnya bukanlah suatu penyakit yang menular.

Namun, Orang yang memiliki satu jenis penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis atau lupus, berisiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit autoimun lainnya. Hal tersebut berarti seseorang yang mengalami penyakit autoimun berisiko lebih tinggi mengalami penyakit Behcet.

Penyakit Behcet dapat menyerang pria dan wanita. Penyakit ini dapat menyerang usia berapapun, meskipun gejala-gejalanya cenderung muncul pertama kali pada orang yang berusia 30-an dan 40-an.

Tanda dan gejala penyakit Behcet

Gejala awal penyakit Behcet adalah luka di dalam rongga mulut. Luka akan terlihat seperti sariawan. Luka biasanya akan sembuh dalam beberapa minggu.

Luka yang jarang terjadi yaitu luka pada area genital. Luka pada area genital biasanya muncul pada sekitar 3 dari 4 orang yang mengalami penyakit Behcet. Luka juga dapat muncul di tempat lain di bagian tubuh, seperti pada daerah wajah dan leher.

Penyakit Behcet juga dapat mempengaruhi area mata Anda. Gejala yang mungkin muncul pada area mata seperti:

Gejala lain termasuk:

Bagaimana cara mencegah terjadinya penyakit Behcet?

Karena penyakit Behcet merupakan suatu penyakit autoimun yang langka, maka sampai saat ini masih belum diketahui bagaimana cara mencegah terjadinya penyakit Behcet.

Bagaimana cara mengobati penyakit Behcet?

Diagnosa

Salah satu tantangan dalam mendiagnosis penyakit Behcet adalah gejalanya yang jarang muncul secara bersamaan. Luka mulut, ruam kulit, dan radang pada mata juga bisa merupakan gejala dari beberapa penyakit lainnya.

Dokter juga tidak memiliki pemeriksaan tunggal untuk mendiagnosis penyakit Behcet. Dokter Anda dapat mendiagnosis Anda dengan penyakit Behcet jika luka didaerah mulut muncul tiga kali dalam setahun, dan diikuti dengan munculnya dua gejala sebagai berikut:

  • luka pada daerah genital yang muncul kemudian menghilang
  • luka pada daerah kulit
  • tes tusuk kulit yang positif, di mana benjolan merah muncul di kulit ketika ditusuk dengan jarum.
  • peradangan pada daerah mata yang mempengaruhi penglihatan

Pengobatan

Pengobatan untuk penyakit Behcet tergantung pada keparahan kondisi yang Anda alami. Kasus penyakit Behcet yang ringan dapat diobati dengan obat anti inflamasi, seperti ibuprofen (Advil, Motrin).

Obat-obatan hanya mungkin diperlukan ketika penyakit Anda sedang kambuh. Anda mungkin tidak perlu mengkonsumsi obat sama sekali ketika penyakit ini sedang dalam fase remisi.

Salep topikal yang mengandung kortikosteroid mungkin bermanfaat untuk mengobati luka pada kulit Anda. Berkumur dengan kortikosteroid dapat membantu mengurangi rasa sakit pada area mulut.

Demikian juga, obat tetes mata dengan kortikosteroid atau obat antiinflamasi lainnya yang dapat meringankan rasa tidak nyaman jika terjadi peradangan pada daerah mata Anda.

Obat anti-inflamasi yang kuat yang disebut colchicine (Colcrys) kadang-kadang diresepkan dalam kasus-kasus penyakit Behcet yang serius. Colchicine biasanya diresepkan untuk mengobati asam urat.

Obat ini mungkin sangat membantu dalam mengurangi nyeri sendi yang terkait dengan penyakit Behcet. Kolkisin dan obat antiinflamasi kuat lainnya mungkin juga diperlukan.

Obat lain yang mungkin diresepkan termasuk obat imunosupresif, yang dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh Anda agar tidak menyerang jaringan yang sehat. Beberapa contoh obat imunosupresif meliputi:

  • Azathioprine (Azasan, Imuran)
  • Cyclosporine (Sandimmune)
  • Cyclophosphamide (Cytoxan, Neosar)

9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app