Paracetamol: Efek Samping dan Aturan Minum yang Benar

Dipublish tanggal: Jul 2, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 20, 2019 Waktu baca: 3 menit
Paracetamol: Efek Samping dan Aturan Minum yang Benar

Ketika demam atau sakit kepala menyerang, Anda mungkin langsung minum paracetamol untuk meredakan gejalanya. Obat ini memang aman digunakan oleh semua kalangan, asalkan dikonsumsi sesuai dosis dan mengikuti aturan minum yang dianjurkan. Sebab kalau berlebihan, hati-hati dengan efek samping paracetamol yang bisa membahayakan kesehatan. 

Apa itu paracetamol?

Paracetamol merupakan salah satu jenis obat yang dijual bebas di pasaran sehingga sangat mudah ditemui. Karena termasuk obat bebas, artinya Anda tidak memerlukan resep dokter untuk membeli obat ini.

Paracetamol sendiri umumnya digunakan sebagai obat penurun demam (antipiretik) dan mengurangi nyeri (analgesik), termasuk sakit kepala, pusing, hingga nnyeri haid. Terkadang obat ini juga dikonsumsi bersamaan dengan obat lain untuk meredakan rasa nyeri ringan hingga menengah. 

Orang dewasa umumnya dianjurkan untuk mengonsumsi paracetamol sebanyak 3 kali sehari atau setiap 6 jam sekali sebanyak 500 mg sampai 1 gram. Dosis ini tentunya disesuaikan lagi dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing orang.

Cara kerja Paracetamol pada tubuh

Paracetamol termasuk ke dalam obat golongan antipiretik (penurun demam) dan golongan analgesik (Pereda nyeri). Di dalam tubuh, paracetamol bekerja dengan cara mengurangi produksi zat prostaglandin.

Prostaglandin adalah zat yang dilepaskan oleh tubuh pada saat ada jaringan yang rusak maupun terinfeksi. Kerusakan ini dapat menyebabkan munculnya demam, rasa nyeri, dan peradangan. Dengan mengurangi produksi zat prostaglandin, paracetamol dapat membantu mengurangi rasa sakit dan demam.

Waspada efek samping Paracetamol

Sama seperti obat lainnya, paracetamol juga dapat menimbulkan reaksi efek samping dalam tubuh. Meski jarang terjadi, namun ada beberapa kemungkinan efek samping paracetamol yang perlu Anda ketahui, antara lain: 

  • Mengalami pembengkakan serta munculnya bintik-bintik merah seperti ruam.
  • Risiko overdosis meningkat jika seseorang mengonsumsi lebih dari 10 tablet paracetamol dalam sehari semalam.
  • Tekanan darah rendah (hipotensi)
  • Detak jantung lebih cepat (takikardia)
  • Kerusakan organ ginjal dan hati, bila dikonsumsi berlebihan.
  • Penurunan jumlah sel darah putih maupun trombosit.
  • Kesulitan bernapas sebagai reaksi alergi.

Baca Selengkapnya: Efek Samping Paracetamol dan Cara Menghindarinya

Aturan minum paracetamol yang benar

Karena ada efek samping paracetamol yang mungkin terjadi, maka obat ini harus diminum sesuai aturan. Jangan sampai Anda mengonsumsi paracetamol melebihi anjuran agar tidak membahayakan tubuh.

Aturan minum paracetamol untuk orang dewasa adalah 500 mg setiap 4-6 jam sekali. Obat ini sebaiknya diminum setelah makan agar diserap lebih baik oleh tubuh.

Sementara untuk anak-anak, maka dosisnya disesuaikan dengan usia masing-masing anak. Ada beberapa merek dagang paracetamol khusus anak-anak yang bisa Anda pilih, sebab tentunya ini sudah disesuaikan dosisnya dengan kebutuhan anak.

Yang harus diperhatikan saat minum obat Paracetamol

Meski termasuk ke dalam kategori obat bebas yang tidak memerlukan resep dokter untuk membelinya, namun tetap ada batasan tertentu yang tidak boleh Anda langgar ketika menggunakannya.

Orang dewasa tidak boleh minum paracetamol lebih dari 4 gram dalam 24 jam. Sementara untuk anak-anak, terdapat batasan dosis tertentu sesuai dengan rentang usia dan berat badan anak.

Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum Anda atau anak Anda minum paracetamol, terutama jika Anda menderita gangguan hati dan ginjal. Anda juga perlu berhati-hati mengonsumsi paracetamol jika mengalami dehidrasi dan malnutrisi

Selain itu, orang yang sering mengonsumsi alkohol dalam jangka waktu lama juga perlu berhati-hati. Reaksi efek sampingnya bisa jadi lebih besar, apalagi risikonya bagi tubuh.

Beberapa obat yang harus dihindari saat minum Paracetamol

Anda beberapa jenis obat yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan paracetamol. Kombinasi obat-obatan ini dikhawatirkan akan mengurangi efektifitas obat atau justru menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh.

Obat-obatan yang harus dihindari saat minum paracetamol adalah:

  • Ketoconazole tablet (obat antijamur), karena dapat meningkatkan risiko kerusakan hati.
  • Warfarin (obat untuk mencegah pembekuan darah), dapat meningkatkan efek obat warfarin.
  • Metoclopramide dan domperidone (obat pereda mual dan muntah), perlu ditingkatkan dosisnya karena parasetamol menurunkan penyerapan obat tersebut.
  • Carbamazepine, phenytoin, dan phenobital (obat epilepsi atau kejang), sebab dapat menurunkan kadar obat ini di dalam darah
  • Chloramphenicol (antibiotik), dapat meningkatkan dosis obat ini dalam darah 

Meski bisa didapatkan dengan mudah, tidak ada salahnya untuk konsultasi ke dokter sebelum minum obat paracetamol. Dokter akan menyarankan dosis dan aturan minum paracetamol yang tepat dan sesuai kondisi Anda. Dengan demikian, Anda dapat terhindar dari risiko efek samping paracetamol yang membahayakan tubuh.

 Baca Juga: Obat Demam Anak: Pilih Paracetamol, Ibuprofen, Atau Aspirin?


21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
PARASETAMOL (ASETAMINOFEN). Pusat Informasi Obat Nasional (PIO Nas). (http://pionas.pom.go.id/monografi/parasetamol-asetaminofen)
Paracetamol Dosage & Drug Information. MIMS.com. (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/paracetamol?mtype=generic)
Kuffner, Edwin & Rumack, Barry. (2000). Treatment of Pain or Fever with Paracetamol (Acetaminophen) in the Alcoholic Patient. American journal of therapeutics. 7. 123-34. 10.1097/00045391-200007020-00009.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/12015719_Treatment_of_Pain_or_Fever_with_Paracetamol_Acetaminophen_in_the_Alcoholic_Patient)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app