Magnesium Hidroksida: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit

Magnesium Hidroksida obat apa?

Magnesium Hidroksida adalah obat yang dapat membantu mengurangi gejala seperti maag, nyeri ulu hati, atau kram perut akibat asam lambung yang tinggi. Obat ini juga bersifat laksatif sehingga selain mengatasi nyeri lambung juga dapat membantu mengatasi sembelit.

Magnesium Hidroksida paling sering dikombinasikan dengan Aluminium Hidroksida yang digunakan sebagai obat antasida untuk mengatasi maag atau nyeri lambung akibat meningkatnya kadar asam lambung. Kombinasi ini terbilang menguntungkan, karena efek negatif Aluminium hidroksida yang dapat menyebabkan konstipasi dapat dikurangi berkat sifat laksatif dari Magnesium Hidroksida.

Sebagai tambahan informasi berikut kami ulas kegunaan magnesium hidroksida, dosis pakai, efek samping, kontraindikasi, kemungkinan interaksi dengan obat-obatan lainnya dan informasi keamanan obat ini untuk ibu hamil atau menyusui.

Ikhtisar Obat Magnesium Hidroksida

Jenis obat Antasida
Kategori Obat bebas
Kegunaan Membantu menurunkan kadar asam lambung dan melancarkan buang air besar (sebagai laksatif tipe osmotik)
Konsumen Dewasa dan anak-anak
Kehamilan Kategori N
Sediaan Tablet, syrup dan suspensi
Merek Acitral, Almacon, Altidin, Anflat, Antasida DOEN, Berlosid, Carsida, Dexanta, Gastralex, Hufamag, Konimag, Lambucid, Madrox, Magasida, Magstop, Mylanta, Novamag, Plantacid, Polycrol, Polysilane, Promag, Stopmag, Triocid, Ulcid, Ultramag, Waisan

Mekanisme Kerja

Magnesium Hidroksida merupakan senyawa inorganik yang secara alami dapat ditemukan pada mineral brucite. Senyawa ini akan bersifat antasida karena dapat bereaksi dengan asam hidroklorida dan membentuk magnesium klorida dan air pada saluran pencernaan. Karena dapat menurunkan efek asam di lambung dan meningkatkan pH sekresi lambung menyebabkan obat ini juga secara tidak langsung menginaktifkan pepsin. Kelebihan asam lambung dan pepsin merupakan penyebab utama terjadinya maag dan tukak lambung.

Dalam dosis kecil sekitar 0,5 - 1,5 gram pada orang dewasa, Magnesium Hidroksida dapat bertindak sebagai antasida yang mengurangi keasaman lambung. Sedangkan untuk dosis lebih tinggi sekitar 2-5 gram pada orang dewasa, senyawa ini akan bersifat laksatif (tipe osmotik) yang dapat meningkatkan penyerapan cairan ke saluran pencernaan dan mempermudah pengeluaran feses.

Indikasi atau Kegunaan Magnesium Hidroksida

Magnesium Hidroksida digunakan untuk mengatasi sulit buang air besar akibat konstipasi serta dalam dosis lebih kecil dapat berguna sebagai antasida untuk meredakan maag, nyeri ulu hati dan penyakit yang berhubungan dengan peningkatan asam lambung.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang yang memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap kandungan obat ini.
  • Tidak boleh digunakan pada penderita obstruksi pencernaan, gangguan fungsi ginjal, penderita usus buntu dan impaksi feses.

Dosis Magnesium Hidroksida dan Cara Penggunaan

Magnesium Hidroksida tersedia dalam bentuk sediaan dan kekuatan dosis sebagai berikut:

  • Tablet kunyah: 100 mg, 200 mg, atau 300 mg per tablet.
  • Syrup: 200 mg, 300 mg, atau 350 mg per sendok takar 5 ml.
  • Suspensi: 200 mg, 300 mg atau 350 mg per sendok takar.

Ingat! Dosis yang tepat adalah yang diresepkan oleh dokter berdasarkan berat ringannya penyakit, umur, jenis kelamin dll. Atau berdasarkan dosis yang tertera pada kemasan obat. Adapun dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

Dosis Magnesium Hidroksida untuk mengatasi asam lambung tinggi

  • Dosis dewasa: hingga 1 gr per hati dikombinasikan dengan antasida yang mengandung aluminium seperti aluminium hidroksida.

Dosis Magnesium Hidroksida sebagai laksatif osmotik

  • Dosis dewasa: 2,4 - 4,8 gr per hari dalam dosis tunggal atau dibagi dalam beberapa dosis.
  • Dosis anak-anak: umur 6 - 11 tahun 1,2 - 2,4 gr per hari; umur 2 - 5 tahun 0,4 - 1,2 gr per hari. Dosis dapat berupa dosis tunggal atau dibagi dalam beberapa dosis per harinya.

Petunjuk Penggunaan:

  • Gunakanlah obat ini 1 - 2 jam setelah makan atau sebelum tidur.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 6 - 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Magnesium Hidroksida pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Magnesium Hidroksida

Magnesium Hidroksida umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:

Efek Overdosis Magnesium Hidroksida

Belum ada data yang menunjukkan efek overdosis penggunaan Magnesium Hidroksida. Namun penggunaan dosis tinggi dalam jangka waktu lama mungkin menyebabkan efek overdosis obat ini. Gejala yang mungkin timbul seperti kram dan nyeri perut parah, diare yang disertai rasa lemah, pendarahan saluran cerna juga mungkin terjadi jika berlebihan mengonsumsi obat ini. Segera konsultasikan dengan dokter Anda jika terjadi gejala-gejala tersebut.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi terhadap magnesium atau jenis obat antasida lainnya.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada orang yang sedang diberikan tindakan kolostomi atau ileostomi dimana dibuatkan saluran pada usus besar atau usus halus untuk alternatif pengeluaran feses keluar tubuh.
  • Penderita gangguan keseimbangan elektrolit tubuh karena penyakit tertentu sebaiknya berhati-hati menggunakan obat ini.
  • Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal dan wanita hamil.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Magnesium Hidroksida untuk ibu hamil dan menyusui?

  • Belum ada data yang menunjukkan bahaya obat Magnesium Hidroksida pada ibu hamil. Senyawa ini juga sangat sedikit diserap ke dalam aliran darah sehingga dianggap cukup aman untuk ibu hamil. Namun perlu diperhitungkan juga efek samping magnesium yang dapat menyebabkan diare dan gangguan elektrolit tubuh. Untuk itu meskipun cukup aman harus tetap berhati-hati menggunakan obat ini selama kehamilan dan bila perlu mintalah saran dari dokter Anda.
  • Belum diketahui apakah Magnesium Hidroksida dapat terekskresi ke dalam ASI ibu menyusui. Penyerapan senyawa ini di darah juga cukup kecil sehingga dianggap aman digunakan selama masa menyusui.

Interaksi Obat

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter.

Beberapa jenis obat diketahui dapat berinteraksi dengan Magnesium Hidroksida, diantaranya yaitu:

  • Obat ini dapat menurunkan kemampuan penyerapan obat jenis tetrasiklin dan bifofonat.
  • Penggunaan Magnesiums Hidroksida bersamaan dengan obat lain berisiko menurunkan kemampuan usus menyerap obat tertentu sehingga penggunaan antasida ini sebaiknya diberi jarak 2 jam sebelum atau sesudah mengonsumsi obat lainnya.

12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app