Kenali Obat Untuk Asam Urat Beserta Pencegahannya

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Agu 15, 2019 Waktu baca: 1 menit
Kenali Obat Untuk Asam Urat Beserta Pencegahannya

Sebelum membahas Obat Asam Urat , kita perlu ketahui tentang penyakit asam urat. Asam Urat atau yang lebih dikenal dengan sebutan gout arthritis, adalah salah satu bentuk dari arthritis (radang sendi). Gejala umumnya adalah nyeri yang tiba-tiba,  pembengkakan, rasa panas dan kaku pada daerah sendi, terutama pada ibu jari kaki, pergelangan kaki dan lutut. Penyakit ini lebih sering menyerang laki-laki.

Asam urat disebabkan oleh adanya kristal urat yang bertumpuk di persendian sehingga menyebabkan pembengkakan dan kristal urat tersebut terbentuk akibat tingginya kadar asam urat didalam darah.  

Tubuh memproduksi asam, dalam bentuk purin, zat alami yang dapat ditemukan pada tubuh dan beberapa jenis makanan, misalnya daging jeroan, asparagus dan jamur.

Obat Asam Urat sangat bergantung pada tiap kasus pasien. Untuk pengobatan, biasanya dokter akan memberikan obat anti peradangan misalnya ibuprofen atau kolkisin yang dapat membantu mengurangi nyeri asam urat. Dapat pula dengan allopurinol yang berfungsi untuk menghambat pembentukan asam dalam darah. Obat asam urat tersebut dapat dibeli di apotek dengan resep dokter.

Beberapa langkah pencegahan penyakit asam urat :

  • Harus membatasi konsumsi alkohol.
  • Banyak minum air putih dan mengurangi minuman manis.
  • Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran, membatasi konsumsi daging merah, dalam hal ini sumber protein dapat diganti dengan susu rendah lemak.
  • Menjaga berat badan dan turunkan berat badan jika berlebih.

Jika tidak dirawat dengan baik, asam urat dapat membahayakan sendi, tendon dan jaringan lainnya bahkan resiko batu ginjal.


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app