HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Asparagus: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mei 14, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Apa Anda pernah mendengar kata asparagus? Atau apakah Anda mengetahui apa itu asparagus? Bagi sebagian orang mungkin asparagus sudah tidak asing lagi karena seringkali mengonsumsinya sebagai sayuran.

Akan tetapi, ternyata asparagus juga dijadikan sebagai herbal pengobatan yang memiliki berbagai kegunaan. Bagi Anda yang tidak tahu, sangatlah penting untuk mengetahui karakteristik herbal asparagus.

Jadi, mari simak detil herbal asparagus di bawah ini.

Mengenai Asparagus

Asparagus adalah tanaman yang berasal dari Eropa, dan Asia. Tanaman ini memiliki daun seperti sisik, dan batang tegak yang tumbuh setinggi 1,5 m.

Orang-orang biasanya mengonsumsi batang asparagus sebagai sayuran. Bila mengonsumsi asparagus, urin Anda akan bau menyengat karena kandungan sulfur di dalamnya.

Lain halnya dengan batang asparagus, akar dari asparagus digunakan untuk membuat obat atau suplemen herbal. Oleh sebab itu, banyak sekali orang-orang yang membudidayakan asparagus.

Golongan

Obat atau suplemen herbal asparagus ini dijual bebas, namun lebih disarankan untuk mendiskusikan penggunaannya dengan dokter.

Kemasan

Asparagus dijadikan obat atau suplemen herbal berupa ekstrak tablet, kapsul, dan bubuk.

Kandungan

Asparagus mengandung inulin, asparagusic acid, frukto oligosakarida, beta sitosterol, steroid glikosida, steroid saponin, sulfur, flavonoid, asparagin, arginin, tirosin, sarsasapogenin, asam suksinat, fitoestrogen, asam ferulat, kaempferol, quercetin, rutin, isorhamnetin, polisakarida, kalori, lemak, serat, kalium, vitamin C, vitamin E, vitamin B6, mineral, dan folat.

Manfaat Asparagus

Asparagus memiliki banyak manfaat, namun belum ada informasi yang cukup untuk menilai efektivitas kegunaan asparagus.

Adapun manfaat asparagus, yaitu untuk infeksi saluran kemih, nyeri sendi, sembelit, nyeri saraf, ketidakseimbangan hormon pada wanita, radang di paru-paru dan tenggorokan, AIDS, kanker, penyakit yang disebabkan oleh parasit, dan lainnya.

Asparagus juga digunakan untuk meningkatkan keluarnya urin, mencegah batu ginjal atau kandung kemih, serta mencegah anemia karena kekurangan asam folat. Selain itu, asparagus digunakan pula untuk mengeringkan luka, dan mengobati jerawat.

Akan tetapi, masih diperlukan lebih banyak bukti untuk menilai efektivitas penggunaan asparagus ini.

Efek samping Asparagus

Asparagus aman jika dikonsumsi sebagai makanan dalam jumlah yang wajar.  Akan tetapi, belum ada informasi yang cukup mengenai keamanan asparagus jika digunakan dalam jumlah yang besar sebagai obat.

Akan tetapi, asparagus memiliki efek samping berupa reaksi alergi, seperti rhinitis (iritasi), asma, sindrom alergi oral, peradangan kulit, dan anafilaksis. Asam urat pun dapat terjadi karena mengonsumsi asparagus secara berlebihan.

Dosis Asparagus

Saat ini, belum ada informasi yang cukup dalam menentukan dosis yang tepat untuk asparagus.

Akan tetapi, berdasarkan bukti klinis dosis maksimum akar asparagus kering (dalam dosis terbagi) yang dikombinasikan dengan peterseli, yaitu sebesar 2.400 mg per hari.

Dosis asparagus yang tepat, tergantung pada beberapa faktor individu seperti usia, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya. Pastikan Anda mengikuti petunjuk pada label produk herbal asparagus, dan berkonsultasilah dengan dokter sebelum menggunakan asparagus.

Interaksi Asparagus

Berhati-hatilah dalam penggunaan kombinasi obat berikut:

Asparagus dapat berinteraksi dengan obat dan produk lithium, alkaloids, ascorbic acid, flavonoids, phytosterols, polyphenols, serta saponins. Konsultasilah dengan dokter Anda sebelum menggunakan asparagus.

Perhatian

Asparagus tidak aman untuk digunakan sebagai obat selama masa kehamilan karena dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon.

Selain itu, tidak cukup bukti tentang keamanan menggunakan asparagus sebagai obat selama masa menyusui. Jadi, hindarilah penggunaannya agar tetap aman.

Asparagus pun dapat menyebabkan reaksi alergi pada orang yang sensitif terhadap anggota keluarga Liliaceae, seperti bawang merah, daun bawang, dan bawang putih. Jadi, bila Anda sensitif akan hal tersebut hindarilah penggunaan asparagus.

Demikian berbagai hal mengenai herbal asparagus yang dapat Anda ketahui. Bila Anda tertarik atau memerlukan pengobatan dengan asparagus, konsultasikanlah pada dokter Anda. Hal tersebut dilakukan agar kondisi Anda selalu terpantau, dan Anda bisa mendapatkan manfaat penuh dari herbal ini.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app