Apa itu obat Abacavir?
Abacavir adalah termasuk obat golongan anti-retrovirus yang biasa digunakan untuk keluhan infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus). Abacavir akan dikombinasikan dengan obat anti-retrovirus lainnya untuk menangani masalah infeksi virus HIV ini.
Pengobatan HIV menggunakan Abacavir bukan bertujuan untuk menyembuhkan namun lebih kepada memperlambat keparahan infeksi sehingga tidak menyebabkan gejala gejala AIDS. Walaupun dianggap relatif aman digunakan dalam jangka waktu lama, kesalahan dosis dan cara pakai bisa mengakibatkan efek samping yang tidak diinginkan.
Mengenai Obat Abacavir
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet
Kandungan:
Manfaat Abacavir
Abacavir biasa digunakan dalam infeksi virus HIV. Abacavir akan dikombinasikan dengan obat lain untuk menangani infeksi virus HIV ini. Abacavir merupakan obat yang dibeli melalui resep dokter, sehingga kita pun sebagai konsumen harus bijak dalam menggunakan obat ini.
Cara kerja Abacavir adalah dengan melakukan interferensi virus dalam berreplikasi dan menurunkan kecepatan virus HIV merendahkan sistem imun seseorang sehingga dapat memperlambat kemungkinan terjadinya gejala gejala AIDS yang tidak diinginkan, lebih tepatnya dengan cara menginhibisi reverse transcriptase pada retrovirus sehingga mengganggu RNA-dependent DNA polymerase Virus HIV yang menyebabkan gangguan replikasi virus.
Abacavir juga tidak akan mencegah kalian untuk tidak menularkan virus HIV ini kepada orang lain. Obat ini bisa digunakan baik oleh anak, dewasa atau lanjut usia.
Dosis Abacavir
Bentuk sediaan Abacavir adalah sediaan tablet oral yang dikonsumsi tergantung dari keluhan serta usia pemakainya. Sediaan Abacavir yang tersedia adalah 300 mg/tablet.
Infeksi virus HIV
- Dewasa : dikombinasikan dengan anti-retrovirus lainnya; 300mg 2 kali pemberian/hari atau 600mg/hari.
- Anak ≥ 3 bulan (14-19kg) : 150 mg 2 kali pemberian/hari atau 300mg/hari.
- Anak 20 – 24 kg : 150 mg diminum pagi hari dan 300 mg diminum sore hari atau 450mg/hari dalam satu kali pemberian/hari.
- Anak ≥ 25 kg : disesuaikan sesuai dosis dewasa.
Penggunaan obat ini harus menggunakan resep dari dokter, konsultasikan lebih lanjut kepada dokter yang telah memeriksa anda secara langsung sehingga mengetahui kondisi medis anda.
Saran kami, bila memang memiliki keluhan keluhan medis seperti diatas ataupun hal lainnya, segera periksakan diri anda ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Efek samping Abacavir
Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Abacavir adalah
- Alergi seperti gatal, kesulitan bernafas, pembengkakan wajah, lidah dan tenggorokan atau bahkan sampai pingsan. Segera cari bantuan medis bila anda mengalami keluhan seperti ini.
- Demam
- Ruam kulit
- Batuk
- Gangguan pernafasan seperti sesak nafas
- Gangguan saluran cerna seperti diare dan nyeri perut
- Peningkatan enzim hati
- Pankreatitis
- Efek samping lain meliputi pusing, nyeri kepala serta mual dan muntah, dan fatigue.
Tentunya tidak semua orang akan mengalami efek samping tersebut diatas, bila anda merasa khawatir dalam penggunaan obat ini ataupun mengalami salah satu keluhan yang telah disebutkan diatas, konsultasikan keadaan medis anda kepada tenaga medis atau dokter terdekat.
Penggunaan Abacavir pada Ibu hamil dan menyusui
Perlu diketahui bahwa penggunaan Abacavir untuk ibu hamil dan menyusui termasuk dalam kagetori C, yaitu studi pada binatang mengindikasikan adanya efek pada janin ataupun belum dilakukannya studi pada manusia.
Sehingga obat ini dapat digunakan hanya jika dirasakan bahwa manfaatnya akan lebih besar dibandingkan dengan efeknya kepada janin. Saran kami hubungi dan konsultasikan kembali kepada dokter anda bila anda ingin mengkonsumsi Abacavir dalam keadaan hamil atau menyusui.
Peringatan penggunaan Abacavir
Dalam menggunakan Abacavir ada beberapa hal yang perlu di waspadai, seperti:
- Segera hentikan pengobatan bila terdapat tanda dan gejala hipersensitifitas dan alergi.
- Berhati-hati dalam pemberian untuk penderita gangguan fungsi hati dan gangguan jantung serta gangguan fungsi ginjal.
- Dalam pemberian Abacavir, pantau terus kadar lemak dalam darah dan kadar gula dalam darah secara berkala.
- Beritahu kepada dokter bila sedang mengonsumsi obat-obatan lain ataupun herba.
Overdosis akibat Abacavir
Belum ada laporan yang menyeluruh tentang apa saja gejala overdosis dari penggunaan Abacavir dan begitu juga dengan pengobatan spesifiknya. Jika dicurigai terdapat gejala overdosis pada pengobatan Abacavir, Segera cari bantuan medis terdekat agar mendapat penanganan yang sesuai.