Miconazole: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 13, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Mei 3, 2019 Waktu baca: 3 menit

Definisi Miconazole 

Miconazole adalah obat anti jamur yang diresepkan. Miconazole digunakan untuk mengobati kandidiasis orofaringeal, yaitu infeksi jamur pada bagian tenggorokan pada bagian belakang mulut. Kandidiasis orofaringeal adalah tipe kandidiasis mukokutanus. Kandidiasis orofaringeal merupakan infeksi oportunistik HIV. Infeksi oportunistik adalah infeksi yang terjadi secara sering atau infeksi yang terjadi lebih parah pada orang yang memiliki sistem imun yang melemah seperti orang-orang yang terinfeksi HIV, daripada orang-orang yang memiliki sistem imun yang sehat. Miconazole juga dapat digunakan untuk tujuan lain yaitu untuk mengobati infeksi oportunistik HIV.

Tanyakan pada dokter Anda sebelum menggunakan miconazole untuk penanganan sendiri jika Anda pertama kali mengaplikasikan miconazole pada daerah luar vagina. Miconazole hanya dapat bekerja untuk infeksi jamur pada vagina. Anda mungkin memiliki beberapa tipe infeksi (seperti vaginosis bakterial) dan Anda mungkin membutuhkan pengobatan lain.

Mengenai Miconazole

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Salep, bedak, krim, dan oral gel

Kandungan:

Antijamur

Indikasi penggunaan Miconazole

Miconazole digunakan untuk mengobati infeksi ragi pada vagina. Miconazole menurunkan rasa terbakar, gatal dan keluarnya cairan pada vagina yang mungkin terjadi karena infeksi rafi. Miconazole merupakan antifungal azole.

Selain itu, miconazole dapat digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit seperti kurap (tinea), panucandidiasis pada kulit dan infeksi jamur pada mulut. 

Cara kerja Miconazole

Miconazole bekerja dengan menghentikan pertumbuhan ragi (fungus) yang dapat menyebabkan infeksi. Produk vaginal tersedia dalam dua bentuk (krim vaginal atau tablet). Beberapa produk juga tersedia dengan krim kulit untuk diaplikasikan ke daerah di sekitar vagina bagian luar.

Dosis Miconazole

Dosis obat miconazole yang sering direkomendasikan adalah sebagai berikut:

  • Infeksi jamur pada kulit : Dewasa dan anak-anak 2 tahun ke atas: Oleskan 2 kali sehari selama 2-6 minggu.
  • Candidiasis mulut: Dewasa dan anak-anak 2 tahun ke atas: 2,5 ml empat kali sehari.

Cara menggunakan Miconazole

  • Sebelum menggunakan miconazole, bacalah leaflet informasi yang disediakan oleh perusahaan pembuat miconazole, biasanya berada di dalam kemasan. Leaflet informasi akan memberikan Anda informasi lebih tentang miconazole dan cara untuk mengaplikasikan miconazole.
  • Cuci dan keringkan daerah pada kulit yang terinfeksi sebelum mengaplikasikan miconazole. Anda harus menggunakan miconazole secara rutin pada awal pemakaian untuk beberapa minggu. Setelah semua gejala infeksi telah hilang, lanjutkan penggunaan untuk satu hingga dua minggu ke depan, karena hal ini akan mencegah infeksi untuk datang kembali.
  • Jika Anda diberi miconazole untuk mengobati infeksi kulit, aplikasikan sedikit pada area yang terinfeksi dua kali sehari (idealnya, pada pagi dan malam hari). Oleskan krim atau obat oles secara perlahan-lahan.
  • Jika Anda menggunakan krim miconazole untuk mengobati infeksi kuku, aplikasikan krim pada kuku yang terinfeksi sekali atau dua kali sehari.

Efek samping Miconazole

Sakit kepala, rasa nyeri atau terbakar atau gatal pada vagina atau urethra, atau kram pada perut bagian bawah mungkin dapat terjadi. Jika efek samping ini tidak kunjung hilang atau memburuk, beritahukan pada dokter atau farmasis Anda dengan segera. Jika dokter mengarahkan Anda untuk menggunakan miconazole, ingatlah bahwa dokter telah menimbang bahwa manfaat yang bisa Anda dapatkan lebih besar daripada risiko efek sampingnya. Kebanyakan orang menggunakan miconazole tidak mengalami efek samping yang serius. 

Reaksi alergi yang serius terhadap penggunaan miconazole bersifat kurang mungkin terjadi, tetapi segera dapatkan bantuan medis bila terjadi. Gejala reaksi alergi yang serius yang mungkin terjadi antara lain: ruam, gatal-gatal atau bengkak (terutama pada bagian wajah, lidah atau tenggorokan), rasa pusing yang parah, kesulitan bernafas. Efek samping yang telah disebutkan bukanlah list efek samping yang mungkin terjadi. Jika Anda menyadari efek lain yang tidak disebutkan, segera hubungi dokter atau farmasis.

Interaksi Miconazole

Obat miconazole dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain termasuk:

Peringatan

Agar Anda mendapatkan pengobatan yang tepat, sebelum menggunakan miconazole, pastikan Anda telah mengetahui dari dokter atau farmasis mengenai:

  • Apabila Anda hamil atau sedang menyusui. Meskipun miconazole diketahui tidak berbahaya bagi bayi, Anda hanya boleh menggunakan miconazole berdasarkan rekomendasi dari dokter saat Anda sedang hamil atau sedang menyusui bayi.
  • Jika Anda menggunakan obat lain atau krim lain. Hal ini termasuk semua obat yang dapat dibeli tanpa resep, baik herbal maupun obat komplementer. Hal ini sangat penting jika Anda menggunakan warfarin atau obat untuk mengobati kolesterol tinggi (statin) karena miconazole dapat mengubah cara kerja obat tersebut.
  • Jika Anda memiliki reaksi alergi terhadap krim atau miconazole.

Penyimpanan

  • Simpan miconazole jauh dari jangkauan anak-anak
  • Simpan di tempat yang dingin, kering dan jauh dari sinar dan panas langsung
  • Beberapa jenis miconazole harus disimpan di dalam kulkas (bacalah leaflet informasi)

 


19 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Fan, S.R & Liu, Xiaopingliu & Liang, Yiheng. (2015). Miconazole Nitrate Vaginal Suppository 1,200 mg versus Oral Fluconazole 150 mg in Treating Severe Vulvovaginal Candidiasis. Gynecologic and obstetric investigation. 80. 10.1159/000371759.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/272836105_Miconazole_Nitrate_Vaginal_Suppository_1200_mg_versus_Oral_Fluconazole_150_mg_in_Treating_Severe_Vulvovaginal_Candidiasis)
Fothergill, Annette. (2006). Miconazole: A historical perspective. Expert review of anti-infective therapy. 4. 171-5. 10.1586/14787210.4.2.171.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/7183059_Miconazole_A_historical_perspective)
Al-Badr, Abdullah. (2005). Miconazole Nitrate: Comprehensive Profile. 10.1016/S0099-5428(05)32001-6.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/223981711_Miconazole_Nitrate_Comprehensive_Profile)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app