Manfaat, Kegunaan dan Fungsi Obat Ibuprofen

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Manfaat, Kegunaan dan Fungsi Obat Ibuprofen

Pernahkah Anda berkonsultasi ke dokter saat mengalami sakit gigi, sakit kepala atau nyeri haid dan kemudian diresepkan Ibuprofen? Sebagian besar orang umumnya pernah mengalami hal ini. Jika dilihat sekilas, fungsi Ibuprofen terlihat seperti obat ajaib yang bisa mengobati beberapa penyakit berbeda ya. Padahal, faktanya kegunaan Ibuprofen bukanlah mengobati penyakit utama melainkan hanya untuk mengurangi nyeri dan inflamasi yang ditimbulkan.

Sebagai pereda nyeri, Ibuprofen merupakan salah satu obat yang cukup penting, WHO bahkan memasukkannya ke dalam daftar obat paling dibutuhkan atau dikenal sebagai Essenstial Medicines List. Daftar itu merupakan kumpulan obat-obatan yang sering digunakan untuk mengatasi penyakit yang terjadi di masyarakat secara luar dan obat dalam daftar ini memiliki ciri sangat aman dikonsumsi dan harganya terjangkau.

Kegunaan Ibuprofen

Ibuprofen dan aspirin merupakan dua jenis obat dari golongan obat NSAID (non-steroid anti inflamation drugs) yang paling sering digunakan. Baik itu dalam bentuk tunggal atau dikombinasikan dengan bahan obat lainnya. Obat ini bisa dengan mudah didapati di apotik atau toko obat di sekitar kita.

Fungsi ibuprofen secara umum adalah untuk mengatasi tiga kondisi berikut:

  • Nyeri, yang disebabkan oleh penyakit atau kondisi tertentu seperti sakit kepala, peregangan otot, sakit gigi, dan nyeri haid (dismenore) serta trauma akibat luka atau operasi.
  • Demam, Ibuprofen juga dapat mengurangi suhu tubuh yang tinggi.
  • Peradangan, Beberapa kondisi atau penyakit yang gajalnya berupa peradangan seperti pada arthritis rheumatoid dan osteoarthritis dapat diringankan oleh obat ini.

Dari ketiga fungsi ibuprofen itu, meredakan nyeri adalah efek yang paling kuat . Karena itu Ibuprofen sering disebut juga sebagai pain killer atau pereda nyeri. Efek pereda nyeri dari Ibuprofen dapat segera dirasakan segera setelah obat ini dikonsumsi setelah mulai diserap di pencernaan. Sementara efek anti inflamasi dan pereda demam butuh waktu beberapa lama baru mulai bekerja.

Beberapa penyakit dan kondisi berikut umumnya menggunakan Ibuprofen sebagai obat untuk meredakan nyeri, demam atau peradangan yang ditimbulkan.

1. Nyeri ringan hingga sedang

Fungsi Ibuprofen meredakan nyeri ringan hingga sedang didapat dari kemampuannya menghambat produksi prostaglandin. Prostaglandin merupakan senyawa alami yang dikeluarkan tubuh saat mengalami masalah, senyawa ini memicu peradangan serta nyeri sebagai reaksi terhadap infeksi patogen atau kerusakan jaringan. Dengan berkurangnya produksi prostaglandin maka peradangan dan nyeri juga dapat ditekan.

2. Dismenore atau nyeri haid

Gejala nyeri dan kram pada perut bagian bawah kerap muncul satu atau dua hari sebelum haid atau selama haid berlangsung. Kondisi ini kerap bersifat ringan hingga tidak terlalu dirasakan atau muncul secara intens dan menyakitkan. Pada sebagian wanita nyeri haid ini bahkan mengharuskan mereka berbaring seharian karena intensnya rasa nyeri.

Nyeri haid muncul akibat kontraksi otot rahim sebelum dan selama menstruasi. Dinding bagian luar rahim yang berkontraksi akan menekan pembuluh darah di bawahnya yang melapisi rahim. Akibatnya suplai darah ke rahim terhenti, kondisi inilah yang membuat rahim mengeluarkan senyawa tertentu yang memicu diproduksinya prostaglandin yang kemudian memicu munculnya rasa sakit dan nyeri.

Dengan mengonsumsi Ibuprofen saat haid atau sebelum haid, dimana rasa nyeri sudah mulai terasa. Ibuprofen akan menghambat atau mengurangi produksi prostaglandin, sehingga mengurangi rasa sakit yang muncul selama haid.

3. Nyeri sakit gigi

Gigi yang bermasalah kerap memunculkan rasa nyeri yang sangat mengganggu. Beragam penyebab bisa menjadi pemicu munculnya rasa nyeri di gigi. Mulai dari adanya lubang gigi, pembengkakan di gusi, abses gigi, atau menipisnya enamel gigi.

Sebagai terapi awal mengatasi nyeri gigi sebelum ditangani lebih lanjut oleh dokter gigi, umumnya orang mengonsumsi obat pereda nyeri. Salah satu obat yang sering digunakan adalah Ibuprofen. Kecepatan penyerapan Ibuprofen yang bekerja sekitar 30 - 60 menit setelah dikonsumsi dianggap efektif mengurangi nyeri pada gigi.

3. Osteoarthritis

Osteoarthritis merupakan kondisi menurunnya fungsi jaringan sendi terutama jaringan kartilago dapat dipicu oleh berbagai sebab. Faktor risiko yang paling umum adalah usia, trauma pada sendi, atau kondisi lain seperti gout dan rematik. Kondisi ini ditandai dengan nyeri dan pembengkakan di sekitar sendi besar seperti lutut dan siku, mulai dari yang ringan, parah, bahkan hingga menyebabkan kelumpuhan.

Dalam pengobatan osteoarthritis beragam obat diresepkan untuk mengurangi gejala yang muncul, termasuk Ibuprofen. Fungsi Ibuprofen disini adalah untuk meringankan nyeri dan peradangan.

4. Rheumatoid arthritis

Berbeda dengan osteoarthritis yang menyerang sendi besar dan disebabkan oleh kerusakan jaringan kartilago, rheumatoid arthritis terjadi akibat sistem imun menyerang sel sehat pada sendi yang kemudian menyebabkan peradangan dan nyeri.

Perawatan kondisi ini umumnya menyertakan obat-obatan penekan sistem imun serta pereda nyeri seperti Ibuprofen. Kegunaan Ibuprofen disini untuk mengurangi efek inflamasi yang terjadi sekaligus meringankan nyeri.

Efek samping Ibuprofen

Mekanisme Ibuprofen yang menghambat produksi senyawa prostaglandin ternyata seperti dua mata pisau. Di satu sisi obat ini akan mengurangi peradangan dan nyeri di titik sakit namun di sisi lain terhambatnya produksi prostaglandin juga akan berefek langsung pada saluran pencernaan. Mengapa demikian?

Prostaglandin selain berfungsi memicu peradangan dan nyeri, senyawa ini juga bertugas melindungi lapisan pencernaan. Dengan begitu berkurangnya produksi prostaglandin akan memicu lemahnya lapisan pencernaan. Itulah mengapa konsumsi ibuprofen harus setelah makan atau berbarengan dengan makanan.

Merek obat dengan kandungan Ibuprofen di pasaran

Ibuprofen tersedia dipasaran baik dalam bentuk generik maupun merek serta dikombinasikan dengan bahan obat lainnya. Berikut berberapa merek obat dengan kandungan Ibuprofen: Anafen, Axofen, Brufen, Bufect, Etafen, Farsifen, Lexaprofen, Ostarin, Pamol, Profen, Prosic, Zantarin.


21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Risser A, et al. (2009). NSAID prescribing precautions. (https://www.aafp.org/afp/2009/1215/p1371.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app