Lipoma - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 31, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apa itu lipoma?

Lipoma adalah tumor jinak yang berasal dari jaringan lemak (adipocytes) yang terkumpul bersama-sama dan tumbuh secara perlahan di bawah kulit. Kondisi ini lebih sering terjadi pada seseorang yang telah berusia lanjut, meski tidak menutup kemungkinan dapat pula dialami oleh anak-anak.

Lipoma dapat terbentuk di bagian tubuh manapun, namun biasanya lebih sering timbul di bagian leher, bahu, lengan, perut atau pun paha. Dalam kasus yang jarang terjadi, lipoma juga dapat terbentuk di berbagai organ dan jaringan tubuh yang lebih dalam seperti septa intermuskuler, otak dan saraf tulang belakang.

Penyebab Lipoma

Penyebab Lipoma

Sampai saat ini, penyebab dari terjadinya lipoma masih belum diketahui secara pasti. Terkadang, lipoma akan terdeteksi setelah mengalami trauma sedang hingga berat. 

Beberapa kondisi berikut ini memiliki risiko lebih besar mengalami lipoma, diantaranya:

  • Memiliki keluarga dengan riwayat lipoma.
  • Berada di usia lanjut (40-60 tahun).
  • Memiliki kondisi kesehatan langka seperti penyakit dercum (adiposis dolorosa), sindrom Cowden, sindrom Gardner atau penyakit Madelung.
  • Pemain olahraga yang kerap melibatkan kontak fisik atau sering terhantam di bagian tubuh tertentu.

Apa saja ciri-ciri dan gejala lipoma?

Gejala lipoma ditandai dengan timbulnya benjolan di bagian tubuh tertentu. Benjolan ini biasanya berukuran kecil (berdiameter kurang dari 3 inchi) dan berbentuk kubah. Apabila ditekan maka akan mudah bergerak dan terasa lunak atau lembut.

Umumnya benjolan ini tidak menimbulkan nyeri, namun bila ukurannya terlalu besar maka dapat menimbulkan rasa nyeri akibat tertekannya saraf-saraf di sekitar daerah terbentuknya lipoma.

Penyakit kista juga memiliki karakteristik yang sama yaitu benjolan berisi cairan (biasanya nanah) di bawah kulit.  Berikut ini adalah beberapa ciri yang membedakan antara lipoma dan kista:

  • Jika disentuh, lipoma akan terasa lunak, sedangkan kista akan terasa keras.
  • Lipoma terletak lebih dalam di bawah kulit, sedangkan kista dekat dengan permukaan kulit.
  • Lipoma tidak menyebabkan peradangan pada kulit, sedangkan kista bisa menyebabkan kulit membengkak dan berwarna kemerahan.

Pencegahan Lipoma

Pencegahan lipoma dapat dilakukan melalui perubahan gaya hidup, yakni dengan memperbanyak konsumsi sayur juga buah-buahan, membatasi konsumsi makanan berlemak tinggi, mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan berolahraga secara teratur guna menghindari penumpukan lemak berlebih.

Pengobatan Lipoma 

Bagaimana memastikan diagnosis lipoma?

Apabila menemukan adanya benjolan atau pembengkakan di bagian tubuh tertentu, terutama di leher, punggung, lengan, perut atau pun paha, maka sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Pemeriksaan dini oleh dokter dapat membantu mengetahui apakah benjolan tersebut benar-benar lipoma atau bukan. Karena dalam kasus yang jarang terjadi, benjolan yang timbul di bawah kulit bisa jadi merupakan sejenis kanker yang disebut dengan liposarcoma.

Diagnosis lipoma tahap awal dilakukan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik secara langsung pada bagian tubuh yang dicurigai terkena lipoma. Kemudian dilanjutkan dengan biopsi atau pengambilan sampel jaringan untuk diteliti di laboratorium guna memastikan kemungkinan terjadinya kanker seperti liposarcoma.

Apabila hasil biopsi menunjukkan bahwa lipoma yang dicurigai sebenarnya adalah liposarcoma atau jenis kanker lainnya, maka dibutuhkan pemeriksaan penunjang lainnya melalui CT-scan atau MRI guna mendapat gambaran yang lebih jelas.

Bagaimana cara mengobati lipoma?

Pengobatan lipoma di rumah dapat dilakukan dengan memanfaatkan tanaman herbal yang memiliki khasiat dalam melarutkan atau menghambat pertumbuhan sel lemak. Diantaranya seperti daun mimba, Stellaria media atau chickweed, kunyit dan beberapa tanaman herbal lainnya.

Pada umumnya, lipoma atau tumor jinak jaringan lemak ini tidak memerlukan penanganan khusus, kecuali benjolan atau lipoma terus berkembang dan menimbulkan rasa nyeri serta ketidaknyaman pada penderitanya.

Beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan yakni sebagai berikut:

  • Operasi. Pada metode ini, benjolan lipoma akan diangkat melalui sayatan kecil pada kulit. Apabila lipoma muncul di dalam organ tubuh, maka akan dilakukan operasi bedah dengan anestesi umum. Metode ini menjadi pilihan utama dalam mengatasi lipoma terutama pada kasus lipoma yang berukuran besar, karena peluang munculnya kembali lipoma setelah operasi pengangkatan sangat kecil.
  • Liposuction (sedot lemak). Metode ini lebih ditujukan untuk mengatasi lipoma yang berukuran kecil dan lebih lunak dari biasanya. Biasanya pasien yang memilih metode ini menginginkan hilangnya lipoma berdasarkan pada segi estetika kosmetik atau kecantikan.
  • Injeksi steroid. Metode pengobatan lipoma dengan invasi paling minimum. Dengan cara ini lipoma dapat dikecilkan, namun tidak dapat dihilangkan secara total atau keseluruhan. 

Lipoma dapat menyebabkan rasa nyeri apabila tumbuh membesar dan menekan saraf serta mengandung banyak pembuluh darah. Selain itu, lipoma yang tumbuh di otak atau saraf tulang belakang juga dapat menimbulkan bahaya komplikasi seperti gangguan bicara hingga kelumpuhan.


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Jaliman, D. WebMD (2018). What Is a Lipoma? (https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/qa/what-are-lipomas)
Cassata, C. Everyday Health (2015). What Is a Lipoma? (https://www.everydayhealth.com/lipoma/guide/)
Miller, J. et al. American Academy of Orthopaedic Surgeons (2018). Lipoma. (https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/lipoma)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app