Lakukan Ini Saat Disengat Lebah

Karena bagi kebanyakan kasus, sengatan lebah hanya meninggalkan gejala alergi ringan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan bila suatu ketika mendapat sengatan hewan kecil satu ini.
Dipublish tanggal: Sep 10, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Lakukan Ini Saat Disengat Lebah

Pernahkah Anda disengat lebah? Jika ya, pasti tahu betapa sakitnya. Sengatan lebah dapat membuat penampakan kulit menjadi merah dan bengkak. Selain itu juga menimbulkan rasa nyeri dan gatal. Bahkan pada beberapa kasus, sengatan lebah ini dapat menyebabkan kondisi yang berujung kepada kematian. 

Penyebabnya karena sengatan lebah mengandung racun, sehingga timbul gejala semacam alergi dengan ditandai dengan kulit yang kemerahan, bengkak, dan rasa gatal yang amat sangat. Meski begitu, umumnya kasus sengatan lebah hanya mengakibatkan gejala ringan.

Sengatan lebah gejala ringan

Ada banyak cara mudah yang bisa Anda lakukan untuk mengobati sengatan lebah di rumah tanpa harus pakai obat dokter. Mengapa? Karena bagi kebanyakan kasus, sengatan lebah hanya meninggalkan gejala alergi ringan. 

Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan bila suatu ketika mendapat sengatan hewan kecil satu ini.

1. Mencabut stinger yang masih tertusuk di kulit

Setelah menyengat, lebah kadang meninggalkan patahan alat penyengatnya (stinger) di dalam kulit korban. Sebelum mulai mengobati bengkaknya, lebih baik periksa dulu lokasi sengatannya. 

Lepaskan sengatan lebah yang masih menancap di kulit dengan menariknya menggunakan pinset, menyekanya, lalu mengoreknya sampai keluar. Menghilangkan stinger dan kantung racunnya dari lapisan kulit akan mencegah iritasi berkelanjutan.

2. Mengatasi bengkak

Sesaat setelah disengat, biasanya kulit akan terlihat membengkak dan memerah. Segera ambil es batu atau botol air dingin dan tempelkan hal tersebut pada bagian tubuh yang bengkak. Setelah itu posisikan bagian tubuh yang tersengat lebah lebih tinggi dari tubuh Anda. 

Jika sengatan terjadi pada tangan, lepaskan perhiasan atau aksesoris (gelang, cincin) yang dapat memperparah pembengkakan.

Minyak esensial juga dapat digunakan untuk mengurangi bengkak yang timbul. Selama ini yang populer digunakan secara turun temurun untuk mengobati sengatan lebah adalah tea tree oil, minyak lavender, minyak thyme, minyak rosemary, dan witch hazel

Cara penggunaannya cukup mudah, yaitu sebelum dioleskan ke kulit, campurkan terlebih dulu dengan pelarut, seperti minyak zaitun. Setelah itu oleskan minyak campuran ke bagian yang mengalami bengkak.

3. Rasa Sakit

Sengatan lebah dapat diobati dengan obat penghilang rasa sakit, jika memang Anda merasakan sakit atau nyeri pada bagian tubuh yang tersengat. Kandungan obat yang dapat digunakan diantaranya adalah ibuprofen dan acetaminophen.

Aspirin sebaiknya tidak digunakan pada orang yang berusia di bawah 18 tahun. Bila terasa gatal pada bagian yang tersengat, obat dengan kandungan antihistamin dapat Anda digunakan. Anda juga bisa  mengoleskan larutan baking soda sebagai alternatif untuk penggunaan topikal.

Sengatan lebah gejala berat

Selain gejala semacam alergi ringan, sengatan lebah juga dapat membuat seseorang mengalami anafilaktik, yaitu kondisi dimana sengatan lebah menyebabkan alergi skala berat. Gejala yang mungkin timbul sebagai tanda kondisi anafilaktik adalah:

  • Kesulitan bernapas
  • Merasa mual, mengalami muntah atau 
  • Detak jantung semakin cepat dan tak stabil
  • Mengalami pembengkakan yang cukup parah di bagian muka, leher, dan bibi
  • Pusing
  • Kram pada perut
  • Susah dan nyeri ketika menelan

Apabila seseorang mengalami hal-hal yang disebutkan diatas sesaat setelah disengat lebah, maka ia harus segera dibawa ke dokter untuk ditangani lebih lanjut. 

Bagi korban yang mengalami kondisi anafilaktik, pertolongan yang dapat diberikan diantaranya yaitu dengan memberikan napas buatan atau memberikan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) apabila korban kesulitan bernapas. Lakukan upaya ini hingga pertolongan medis tiba.


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tracy JM. Diagnosis of Hymenoptera venom allergy. https://www.uptodate.com/contents/search.
Casale TB, et al. Hymenoptera-sting hypersensitivity. New England Journal of Medicine. 2014;370:1432.
Campbell RL, et al. Anaphylaxis: Emergency treatment. http://www.uptodate.com/home.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app