Bee Sting - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 27, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Jul 26, 2019 Waktu baca: 4 menit

Pernahkah Anda terkena sengatan lebah? Mungkin sebagian dari penduduk Indonesia pernah terkena sengatan lebah. Meskipun beraktivitas di luar ruang memang menyenangkan sekaligus menyehatkan.

Tapi di wilayah tropis seperti Indonesia, ada hal-hal yang harus diperhatikan, dan diwaspadai misalnya sengatan lebah atau serangga lainnya. Berbahayakah jika seseorang terkena sengatan lebah? Apa sih efek samping dari sengatan lebah? Bagaimana cara terbaik mengobati sengatan lebah? Daripada penasaran, yuk simak penjelasan artikel berikut ini.

Apa sih Sengatan Lebah itu?

Lebah merupakan serangga yang dapat bertahan diri dengan sengatannya. Sengatan lebah terjadi ketika lebah menusuk kulit manusia. Umumnya gejala yang timbul adalah nyeri pada daerah sengatan seperti bengkak kemerahan pada daerah yang disengat. 

Kebanyakan sengatan lebah dapat diobati dengan mudah di rumah dan meskipun menyakitkan, biasanya langsung merespon pada obat pereda nyeri ringan.  Secara umum, sengatan lebah adalah kondisi yang tidak mengancam nyawa. Namun, pada orang dengan alergi sengatan lebah dapat terjadi reaksi anafilaksis yang mengancam nyawa.

Apa sih penyebab dari Sengatan Lebah itu?

Pada umumnya sengatan lebah disebabkan oleh tusukan lebah. Sengatan lebah dapat disebabkan oleh berbagai jenis lebah yang berbeda. Lebah biasanya melakukan penyengatan pada orang yang dianggap mengancam sarangnya.

Sengatan lebah terjadi karena kandungan protein pada racun atau bisa lebah memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan sel kulit sehingga menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan atau radang di sekitar area sengatan. Seseorang yang pernah tersengat lebah dan memiliki alergi terhadap racun atau bisa lebah akan berisiko mengalami alergi yang lebih berat.

Biasanya orang yang sering menghabiskan waktu dan beraktifitas di luar ruangan, bekerja di sekitar lebah, atau tinggal di daerah di mana terdapat lebah dan sarangnya, memiliki resiko lebih tinggi tersengat lebah.

Namun, lebah tidak akan menyengat tanpa alasan. Biasanya lebah hanya akan menyerang jika mereka merasa kegiatan yang dilakukan seseorang membahayakan sarangnya. Oleh karena itu jangan pernah mengganggu atau mengusili sarang lebah jika tidak ingin disengat oleh lebah.  

Apa saja tanda dan gejala-gejala dari Sengatan Lebah?

Pada seseorang yang tersengat lebah tanpa reaksi alergi biasanya akan merasakan atau timbul beberapa reaksi, tanda dan gejala-gejala, seperti berikut:

  • Pembengkakan
  • Bentuk pembengkakan kulit yang terjadi adalah adanya kemerahan dengan titik kecil bewarna putih di tempat sengatan lebah terjadi.
  • Kemerahan
  • Biasanya kulit orang yang tersengat lebah akan menjadi kemerahan sampai keunguan.
  • Sakit atau nyeri
  • Pada umumnya setelah sengatan lebah akan timbul rasa sakit atau nyeri pada daerah sengatan yang umumnya akan reda dalam beberapa jam.

Namun tanda dan gejala-gejala akan berbeda jika seseorang tersebut memiliki reaksi alergi terhadap sengatan lebah dan kemungkinan hal ini akan menimbulkan suatu reaksi yang parah, maka perlu diwaspadai jika hal ini terjadi setelah sengatan lebah.

Berikut beberapa hal yang mungkin muncul pada seseorang yang memiliki reaksi alergi terhadap sengatan lebah:

  • Denyut nadi yang lemah dan tidak beraturan
  • Tekanan darah yang turun tiba-tiba
  • Mual, muntah, atau diare
  • Pusing atau pingsan
  • Hilang kesadaran
  • Sulit bernafas
  • Kulit pucat dan berkeringat
  • Timbulnya rasa yang sangat gatal
  • Bengkak pada darerah tenggorokan dan lidah
  • Rasa gelisah dan cemas

Bagaimana cara mengobati Sengatan Lebah?

Penanganan sengatan lebah dengan cepat dapat membantu meredakan rasa nyeri akibat sengatan.

Segera buang atau lepaskan sengatan lebah dari kulit, perhatikan tanda-tanda reaksi alergi yang mungkin muncul, kemudian cobalah gunakan pengobatan rumahan atau produk obat tanpa resep untuk meredakan rasa sakit dan pembengkakan akibat sengatan lebah. 

Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengobati sengatan lebah:

  • Cucilah atau kompres daerah yang terkena sengatan lebah dengan air dingin dan sabun
  • Air dingin dapat meredakan rasa nyeri dan sabun membantu mengangkat sisa kotoran atau racun. Bersihkan luka dengan baik dan bilas hingga bersih. 
  • Oleskan madu pada luka
  • Oleskan sedikit madu pada daerah yang terkan sengatan lebah menggunakan jari atau kapas. Madu sudah banyak digunakan untuk mengobati luka karena memiliki zat-zat Antiseptic
  • Oleskan cuka apel pada luka
  • Basahi kapas dengan cuka apel dan tempelkan kapas pada luka. Meskipun terasa perih pada awalnya, luka akibat sengatan lebah pada akhirnya dapat diredakan dengan cuka apel.

Selain pengobatan rumahan seperti yang telah disebutkan diatas, jika terdapat nyeri pada lokasi sengatan, maka pemberian obat penghilang rasa nyeri dapat dipertimbangkan. Penggunaan antihistamin juga dapat dipertimbangkan jika ada keluhan gatal.  

Bagaimana mencegah terjadinya Sengatan Lebah?

Pencegahan terjadinya sengatan lebah pastinya dengan menghindari paparan dengan lebah dan hal apapun yang dapat memicu datangnya lebah. Hindari juga berpakaian yang terlalu cerah atau bermotif bunga karena dapat memancing datangnya lebah.

Jika Anda berada pada sekitar lebah atau sarang lebah, bersikaplah tenang dan tinggalkan tempat tersebut secara perlahan-lahan. Jangan mengusir lebah dengan memukul lebah atau sarangnya. Hal tersebut justru akan meningkatkan risiko tersengat lebah.

Walaupun sebagian besar kasus sengatan lebah tergolong ringan dan tidak memerlukan penanganan dokter, seseorang dengan alergi sengatan lebah yang parah sebaiknya tetap waspada.

Reaksi alergi yang parah dapat berkembang menjadi reaksi alergi anafilaksis yang akhirnya dapat membahayakan nyawa. Segera ke dokter jika Anda mendapati tanda dan gejala-gejala yang parah setelah terkena sengatan lebah, hal ini bertujuan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Park, R. Medscape (2018). Hymenoptera Stings. (https://emedicine.medscape.com/article/768764-overview)
MedicineNet (2016). Bee Sting Treatment. (https://www.medicinenet.com/bee_sting_treatment/views.htm)
McDermott, A. Healthline (2016). Home Remedies for Bee Stings: What Works? (https://www.healthline.com/health/outdoor-health/home-remedies-for-bee-stings)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app