Tes Kultur Tinja: Yang Perlu Anda Ketahui

Dipublish tanggal: Mei 18, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Tes Kultur Tinja: Yang Perlu Anda Ketahui

Biakan feses dapat membantu dokter memahami dan mengobati masalah dengan saluran pencernaan Anda. Ada banyak alasan mengapa Anda mungkin mengalami gejala pencernaan yang tidak nyaman. Dalam beberapa kasus, infeksi bakteri adalah  salah satu penyebabnya. 

Dokter dapat merekomendasikan kultur tinja untuk memeriksa sampel tinja atau feses, untuk menemukan bakteri berbahaya.

Kultur tinja berbeda dari analisis parasit tinja. Terkadang, perlu bagi ahli laboratorium untuk menganalisis tinja seseorang di bawah mikroskop untuk melihat apakah adanya telur dan parasit.

Dalam kultur tinja, ahli laboratorium akan mempelajari "kultur," bakteri yang hidup di tinja Anda. Tes ini dapat membantu ahli kesehatan untuk mengetahui jenis bakteri penyebab penyakit.

Pada umumnya, mereka akan mengoleskan sampel tinja Anda di piring khusus. Piring-piring itu akan mengandung gel yang bertindak sebagai media pertumbuhan dan akan mendukung pertumbuhan bakteri. 

Kemudian ahli laboratorium akan mencoba mengidentifikasi bakteri yang mereka temukan, menggunakan pewarnaan pewarna, analisis mikroskop, dan pengujian lainnya.

Misalnya, ahli laboratorium dapat mencari bakteri berikut di dalam tinja Anda:

  • Spesies Campylobacter
  • Spesies Salmonella
  • Spesies Shigella

Jika Anda baru-baru ini bepergian ke luar Amerika Serikat atau memiliki faktor risiko lain, para ahli laboratorium juga dapat mengidentifikasi:

  • Spesies Vibrio
  • Escherichia coli 0157: H7 (sejenis E. coli)
  • Yersinia entercolitica
  • Pleisomonas
  • Aeromonas

Tes medis lainnya juga dapat dilakukan, termasuk tes Clostridium difficile (C. difficile) atau pemeriksaan sel telur dan parasit untuk mencari parasit.

Mengapa tes Kultur Tinja perlu dilakukan?

Infeksi saluran pencernaan dapat menyebabkan gejala tidak nyaman. Dalam beberapa kasus, bahkan infeksi ini bisa mengancam jiwa. Banyak infeksi berbeda yang menyebabkan gejala serupa, seperti:

Memeriksa tinja Anda untuk menemukan organisme berbahaya dapat membantu dokter mengidentifikasi penyebab gejala Anda. Kultur tinja dapat membantu dokter untuk mengetahui apakah terdapat bakteri berbahaya.

 Selain itu, kultur tinja juga dapat membantu dokter memberi perawatan tepat untuk membunuh bakteri tersebut.

Bagaimana tes Kultur Tinja dilakukan?

  • Untuk melakukan kultur tinja, dokter perlu mengumpulkan sampel tinja Anda. Pada umumnya, Anda akan diberikan wadah sampel untuk mengambil sampe tinja. Wadah ini biasanya berupa wadah bersih, kering, mulut lebar dengan penutup kedap udara. 
  • Beberapa laboratorium bahkan menyertakan kertas toilet jenis khusus yang dapat digunakan untuk mengumpulkan sampel Anda.
  • Anda dapat menggunakan pispot atau wadah besar lainnya untuk mengumpulkan sampel tinja Anda. Anda juga dapat mengumpulkan sampel tinja dengan menempatkan bungkus plastik di kursi toilet Anda sebelum buang air besar
  • Kemudian Anda dapat menggunakan bungkus plastik untuk mentransfer sampel ke dalam wadah. Cobalah untuk tidak mencampur kertas urin atau kertas toilet biasa ke dalam sampel.
  • Proses pengumpulan tinja bisa lebih sulit dilakukan pada bayi yang memakai popok atau orang yang mengalami diare aktif. Jika Anda mengumpulkan sampel tinja dari bayi Anda, dokter mungkin menyarankan Anda untuk menggunakan kapas untuk mengumpulkan sampel dari dubur mereka.
  • Dokter juga dapat menyarankan Anda untuk menempatkan bungkus plastik di popok untuk mengumpulkan sampel.
  • Setelah itu, sampel Anda akan dikirim ke laboratorium untuk dikulturkan sesegera mungkin. Di laboratorium, teknisi akan mengoleskan sampel tinja Anda ke piring yang berisi gel yang mendorong pertumbuhan bakteri.

Arti hasil tes Kultur Tinja

  • Dokter dapat membantu Anda untuk memahami hasil kultur tinja. Dokter juga dapat merekomendasikan langkah-langkah selanjutnya yang tepat, yang mungkin termasuk perawatan atau pengujian lebih lanjut.
  • Jika bakteri berbahaya ditemukan dalam tinja Anda, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik atau perawatan lain.
  • Jika tidak ada bakteri berbahaya yang ditemukan, gejala Anda mungkin disebabkan oleh penyebab lain. Dokter dapat memesan tes medis atau pemeriksaan lanjutan lainnya, untuk mencari tanda-tanda sindrom iritasi usus, infeksi parasit, atau masalah lain.

5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Patel, K. V., Ferrucci, L., Ershler, W. B., Longo, D. L., Guralnik, J. M. (2009, March 9). Red blood cell distribution width and the risk of death in middle-aged and older adults. Archives of internal medicine, 169(5), 515-523 (http://jamanetwork.com/journals/jamainternalmedicine/fullarticle/414843)
Mayo Clinic Staff. (2016, November 9). Vitamin deficiency anemia: Overview (http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vitamin-deficiency-anemia/home/ovc-20265306)
Carmel, R. (2008, September 15). How I treat cobalamin (vitamin B12) deficiency. Blood, 112(6), 2214-2221 (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2532799/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app