Ketahui Perbedaan Asma dan Bronkitis

Dipublish tanggal: Agu 23, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Mar 18, 2020 Waktu baca: 3 menit
Ketahui Perbedaan Asma dan Bronkitis

Apa itu Asma?

Asma adalah suatu kondisi di mana saluran udara Anda menyempit dan membengkak serta menghasilkan lendir ekstra. Kondisi  Ini bisa membuat sulit bernafas dan memicu batuk, mengi dan sesak napas.

Bagi sebagian orang, asma adalah gangguan ringan. Namun itu bisa menjadi masalah besar yang mengganggu kegiatan sehari-hari dan dapat menyebabkan serangan asma yang mengancam jiwa.

Mengenai serangan Asma

Serangkaian peristiwa inflamasi dalam sistem pernapasan dapat menyebabkan gejala parah serangan asma. Di seluruh dunia, sekitar 250.000 orang meninggal setiap tahun akibat asma.

Serangan asma terjadi ketika gejala telah mencapai puncaknya. Serangan ini mungkin mulai tiba-tiba dan dapat berkisar dari yang ringan sampai yang parah.

Pada serangan asma, pembengkakan di saluran udara dapat sepenuhnya mencegah oksigen mencapai paru-paru, yang juga menghentikannya memasuki aliran darah dan menuju ke organ-organ vital.

Jenis serangan asma ini bisa berakibat fatal dan memerlukan rawat inap yang mendesak.

Pada awal serangan asma, saluran udara memungkinkan cukup udara ke paru-paru, tetapi tidak membiarkan karbon dioksida meninggalkan paru-paru dengan kecepatan yang cukup cepat. 

Karbon dioksida beracun jika tubuh tidak mengeluarkan gas, dan serangan asma yang berkepanjangan dapat menyebabkan penumpukan gas di paru-paru.

Kondisi ini dapat mengurangi jumlah oksigen yang memasuki aliran darah.

Apa itu Bronkitis?

Bronkitis adalah peradangan atau infeksi pada bronkus. Orang yang menderita bronkitis sering batuk lendir kental, yang dapat berubah warna. Bronkitis dapat bersifat akut atau kronis.

Penyakit ini seringkali berkembang dari pilek atau infeksi pernapasan lainnya, bronkitis akut sangat umum. 

Bronkitis kronis, suatu kondisi yang lebih serius, adalah iritasi yang konstan atau peradangan pada selaput saluran bronkial, seringkali karena merokok.

Bronkitis akut biasanya membaik dalam waktu seminggu hingga 10 hari tanpa efek yang bertahan lama, meskipun batuknya akan menetap selama berminggu-minggu. Namun, jika Anda mengalami serangan bronkitis berulang, kondisi ini memungkinkan terkena bronkitis kronis, yang memerlukan perhatian medis. 

Bronkitis kronis adalah salah satu kondisi yang termasuk dalam penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

Perbandingan gejala Asma dan Bronkitis

Asma dan bronkitis keduanya memiliki batuk sebagai salah satu gejala yang paling umum.

Karena itu, seorang dokter akan sering mencari gejala lain dari setiap kondisi ketika mencoba untuk memutuskan satu yang mungkin dimiliki seseorang.

Gejala bronkitis meliputi:

  1. Meriang
  2. Lelah 
  3. Sakit kepala
  4. Batuk produktif dengan lendir yang berwarna putih, hijau, atau kuning
  5. Sesak napas
  6. Nyeri atau sesak di dada
  7. Demam

Kadang-kadang, orang yang memiliki gejala yang termasuk batuk, mengi, dan sesak napas berpikir bahwa mereka menderita bronkitis ketika mereka benar-benar menderita asma.

Sementara gejala asma diantaranya:

  1. Sesak napas
  2. Nyeri dada
  3. Gangguan tidur disebabkan oleh sesak napas, batuk atau mengi
  4. Suara siulan atau mengi saat mengeluarkan napas
  5. Batuk atau mengi yang diperburuk oleh virus pernapasan, seperti pilek atau flu

Apa yang membedakan penyakit Asma dan Bronkitis?

Bronkitis akut disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, yang berarti biasanya disebabkan oleh pilek atau flu, dan biasanya berlangsung sekitar satu hingga tiga minggu sebelum sembuh sendiri.

Sedangkan pada asma, ini adalah kondisi kronis yang ditandai dengan saluran udara yang meradang kronis dan diduga merupakan hasil dari gen turunan tertentu, mengalami infeksi pernapasan selama masa bayi atau masa kanak-kanak, atau alergen dari lingkungan tempat tinggal hingga udara. 

Meskipun bronkitis dapat terjadi bahkan jika Anda tidak menderita asma, asma dapat meningkatkan peluang Anda terkena bronkitis. Bronkitis asma adalah bronkitis yang terjadi akibat asma.

Kedua kondisi tersebut saling terkait. Memiliki asma menempatkan Anda pada peningkatan risiko bronkitis. Hal ini dikarenakan asma menyempitkan pembuluh udara di paru-paru Anda.

Ketika saluran udara meradang, kondisi ini akan menghasilkan lendir. Ini adalah upaya tubuh Anda untuk menghilangkan apa yang dianggapnya infeksi. Lendir ini selanjutnya dapat menghalangi dan merusak saluran udara.

Apa pun yang ada di saluran udara, termasuk bakteri atau virus, kemudian akan terjebak di saluran udara Anda ketika serangan asma terjadi.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Hargreave, F. (2006). Asthma, COPD and bronchitis are just components of airway disease. European Respiratory Journal, 28(2), 264-267. https://doi.org/10.1183/09031936.06.00056106. European Respiratory Society. (Accessed via: https://erj.ersjournals.com/content/28/2/264)
Chronic Bronchitis - Symptoms of Bronchitis. MedlinePlus. (Accessed via: https://medlineplus.gov/chronicbronchitis.html)
Snider GL. Distinguishing among asthma, chronic bronchitis, and emphysema. Chest 1985;87(1 Suppl):35S-39S. National Center for Biotechnology Information. (Accessed via: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3964740)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app