Kenali Faktor Risiko dan Gangguan Infertilitas pada Wanita

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan infertilitas (ketidaksuburan) yang mempersulit kehamilan. Infertilitas dapat terjadi baik pada pria maupun wanita. Ada beberapa faktor fisik dan gangguan infertilitas pada wanita yang perlu Anda ketahui. Simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Dipublish tanggal: Sep 3, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Kehamilan merupakan sebuah momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh pasangan yang sudah menginginkan momongan. Proses kehamilan dimulai dari pelepasan sel telur sehat dari indung telur menuju tuba falopi

Kemudian sel telur akan dibuahi oleh sperma saat melakukan hubungan seksual. Sel telur yang berhasil dibuahi akan bergerak dan tumbuh di dalam rahim. 

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan infertilitas (ketidaksuburan) yang mempersulit kehamilan. Infertilitas dapat terjadi baik pada pria maupun wanita. Ada beberapa faktor fisik dan gangguan infertilitas pada wanita yang perlu Anda ketahui. Simak informasi selengkapnya di bawah ini.

Faktor risiko infertilitas wanita

Berikut ini faktor risiko infertilitas wanita yang perlu Anda ketahui:

1. Usia

Pada usia akhir 30-an wanita akan mengalami penurunan kesuburan secara bertahap. Saat wanita berada di usia 35 tahun, 95% akan mengalami kehamilan setelah 3 tahun melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi, sedangkan wanita usia 38 tahun mempunyai uang sebesar 75%.

2. Berat badan

Memiliki berat badan ideal yang dapat diukur melalui Indeks Massa Tubuh (IMT) dapat meningkatkan frekuensi ovulasi dan kemungkinan hamil. Wanita yang mempunyai berat badan berlebihan atau kurang dapat memperlambat proses ovulasi normal. 

Selain itu, melakukan olahraga yang terlalu berat juga dapat menyebabkan gangguan kesuburan wanita.

3. Kelainan bawaan

Adanya suatu kelainan bawaan seperti septate uterus (kelainan pada rongga rahim) dapat menyebabkan infertilitas pada wanita. Septate uterus dapat menyebabkan keguguran berulang atau sulit mengalami kehamilan.

4. Faktor kombinasi bersama pasangan

Pada kasus tertentu, infertilitas pada wanita tidak diketahui sebabnya. Hal ini bisa saja penyebab infertilitas wanita dikarenakan faktor dari kedua pasangan.

5. Kebiasaan merokok dan minum alkohol

Kebiasaan merokok dan minum alkohol dapat mempersulit kemungkinan hamil. Rokok dapat menyebabkan kerusakan pada serviks dan abung saluran indung telur serta meningkatkan risiko keguguran dan kehamilan ektopik

Apabila alkohol dikonsumsi secara berlebihan, hal ini akan mengakibatkan gangguan ovulasi dan endometriosis.

6. Penggunaan obat-obatan tertentu

Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan ketidaksuburan pada wanita. Anda harus menghindari beberapa obat-obatan yang dapat mempengaruhi kesuburan jika sedang menjalankan program hamil

Obat-obatan yang dapat menyebabkan infertilitas pada wanita septi, obat antiinflamasi non steroid (OAINS), neuroleptik (obat antipsikotik), obat anti diuretik spironolakton, ganja, kokain, dan obat-obatan untuk kemoterapi.

Gangguan infertilitas pada wanita

Beberapa kondisi kesehatan pada tubuh wanita juga dapat menghambat proses kehamilan. Berikut ini gangguan infertilitas pada tubuh wanita yang perlu Anda ketahui:

1. Gangguan ovulasi

Gangguan ovulasi merupakan penyebab infertilitas pada wanita yang banyak dialami oleh wanita. Kondisi ini menyebabkan wanita tidak melepaskan sel telur atau sel telur yang dilepaskan mempunyai jarak waktu yang lebih lama dari seharusnya. 

Gangguan ovulasi dapat disebabkan karena gangguan tiroid, sindrom ovarium polikistik, dan kegagalan ovarium prematur.

2. Gangguan lendir serviks

Ketika wanita mengalami ovulasi, lendir serviks akan menjadi lebih tipis dan encer agar sperma bergerak dan membuahi sel telur. Tetapi ketidaknormalan pada lendir serviks dapat mempersulit proses ini, sehingga dapat mempersulit terjadinya kehamilan.

3. Kerusakan pada tuba falopi

Kerusakan pada tuba falopi dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti penyakit radang panggul, efek samping operasi besar atau operasi pada panggul, serta tuberkulosis pada panggul. 

Tuba falopi atau saluran indung telur yang mengalami kerusakan atau dalam keadaan tersumbat dapat mempersulit sperma untuk membuahi sel telur atau menghalangi gerak sel telur yang sudah dibuahi ke dalam rahim.

4. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi dimana jaringan yang biasanya tumbuh di rahim, kemudian tertanam dan tumbuh di bagian tubuh lain. Jaringan parut dapat muncul karena pertambahan jaringan tumbuhan dan operasi pengangkatan endometriosis. 

Jaringan parut inilah yang akan menghalangi tabung saluran indung telur dan menghambat terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma.

5. Submucosal fibroid

Submucosal fibroid adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam atau sekitar rahim dan memiliki sidat kanker. Kondisi penyakit ini dapat menyebabkan infertilitas pada wanita.

6. Jaringan parut setelah operasi

Jaringan parut yang muncul atau kerusakan fisik setelah melakukan operasi pada ovarium dapat mengakibatkan gagal ovulasi. Infeksi pada ovarium yang terjadi juga menimbulkan ketidaksuburan pada wanita.

Tak ada salahnya berkonsultasi langsung pada dokter spesialis kandungan guna mengetahui penyebab infertilitas secara pasti. Biasanya pemeriksaan dilakukan kepada kedua pasangan untuk memastikan penyebab sulit hamil.

Sebaiknya Anda dan pasangan konsultasi ke dokter jika selama 1 tahun sudah melakukan hubungan seksual secara teratur tetapi belum berhasil hamil.


44 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Warner KJ. Allscripts EPSi. Mayo Clinic, Rochester, Minn. May 28, 2019.
Galst JP. The elusive connection between stress and infertility: A research review with clinical implications. Journal of Psychotherapy Integration. 2018;28:1.
Multiple pregnancy and birth: Twins, triples, and high-order multiples — A guide for patients. American Society for Reproductive Medicine. https://www.asrm.org/topics/topics-index/multiple-births-or-multiple-gestation/.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app