Kenali Carcinoma In Situ Lebih Lengkap

Dipublish tanggal: Agu 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 15, 2020 Waktu baca: 2 menit
Kenali Carcinoma In Situ Lebih Lengkap

Carcinoma in situ merupakan sekumpulan sel abnormal pertama yang nampak pada organ dan belum meluas ke bagian lain. Sel abnormal ini dapat berkembang menjadi kanker dan meluas ke jaringan normal yang ada di sekelilingnya.

Dalam pemahaman medis, carcinoma in situ dikategorikan sebagai bentuk paling awal dari penyakit kanker yang belum meluas. Istilah carcinoma in situ ini digunakan pada sejumlah jenis kanker yang menyerang bagian tubuh tertentu. 

Dibawah ini merupakan beberapa kondisi dimana  carcinoma in situ sering ditemukan.

  • Ductal Carcinoma In Situ

Ductal Carsinoma in Situ (DCIS) adalah sekumpulan sel-sel abnormal yang muncul di saluran susu pada payudara. DCIS dikenal sebagai bentuk paling awal daripada kanker payudara

DCIS bersifat noninvasif yang berarti belum meluas keluar dari saluran susu serta menyerang jaringan lain pada payudara.

Pada sejumlah kasus, DCIS tidak menyebabkan sejumlah gejala tertentu. Hanya saja, DCIS bisa mengakibatkan tanda dan gejala seperti munculnya benjolan di payudara dan keluarnya cairan yang disertai darah pada puting. 

DCIS umumnya ditemukan lewat prosedur mammogram sebagai bagian dari screening kanker payudara.

  • Lobular Carcinoma In Situ

Lobular carcinoma in situ (LCIS) atau dikenal juga dengan sebutan neoplasia lobular adalah sel-sel yang tampak seperti sel kanker yang tumbuh di kelenjar susu (lobulus). 

LCIS tidak dikategorikan sebagai kanker, serta tidak menyebar melebihi kelenjar susu atau menjadi kanker payudara bersifat invasif walaupun tidak diobati. Meski demikian, LCIS mampu meningkatkan risiko terkena kanker payudara. 

Wanita yang mengalami LCIS mempunyai risiko sekitar 7 sampai 12 kali lebih tinggi untuk menderita kanker ganas pada kedua payudara. 

Cervical carcinoma in situ merupakan sel-sel abnormal yang nampak pada permukaan serviks tapi belum menembus lebih dalam pada jaringan di sekitarnya. 

Cervical carcinoma in situ dikenali sebagai stadium paling awal dari kanker serviks yang umumnya diakibatkan oleh human papillomavirus (HPV) yang menjangkit melalui kontak seksual serta pola hidup yang tidak sehat contohnya merokok, berhubungan seksual terlalu dini, diet tanpa buah dan sayuran, memakai pil KB terlalu lama serta terinfeksi klamidia.

  • Colorectal Carcinoma In Situ

Colorectal carcinoma in situ merupakan sel abnormal yang dapat ditemukan pada mukosa atau lapisan terdalam dinding usus besar, tapi perkembangannya belum melampaui mukosa. meski demikian, sel abnormal ini dapat tumbuh menjadi kanker. 

Stadium kanker kolorektal biasanya diketahui dari hasil pemeriksaan fisik, biopsi, termasuk tes pencitraan seperti CT scan, MRI, atau pun Rontgen.

  • Nasopharyngeal Carcinoma In Situ

Nasopharyngeal carcinoma in situ adalah sel-sel abnormal yang berkembang pada dinding permukaan nasofaring. Sel-sel abnormal tersebut belum menyebar ke jaringan terdekat, walau begitu tetap ada kemungkinan tumbuh menjadi kanker ganas jika tidak diobati. 

Sesuai namanya, Nasopharyngeal carcinoma in situ menjadi tahapan paling awal (stadium 0) kanker nasofaring.

Squamous cell carcinoma in situ adalah bentuk paling awal dari kanker kulit atau karsinoma sel skuamosa. Squamous cell carcinoma in situ terlihat seperti bercak kemerahan pada kulit. Penyakit ini biasanya tidak menimbulkan gejala, walau bisa terasa gatal atau sakit pada kulit. 

Kondisi ini kerap muncul di daerah yang banyak terpapar sinar matahari, namun juga bisa muncul di sekitar anus dan area kelamin. Penderita squamous cell carcinoma in situ lebih berisiko untuk menderita kanker kulit jenis lainnya.

Pengobatan Carcinoma In Situ

Pada umumnya, pengobatan carcinoma in situ tergantung dari lokasi sel abnormal muncul, jenis kanker serta kondisi kesehatan pasien. Penanganan kanker stadium awal ini bisa menggunakan obat-obatan kemoterapi, terapi radiasi, sampai dengan pembedahan. 

Semakin dini tertangani, maka semakin besar angka harapan untuk sembuh.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
What is the COMET study? DCISoptions.org. https://dcisoptions.org/comet.
Distress management. Fort Washington, Pa.: National Comprehensive Cancer Network. http://www.nccn.org/professionals/physician_gls/f_guidelines.asp.
Collins LC, et al. Breast ductal carcinoma in situ: Epidemiology, clinical manifestations, and diagnosis. https://www.uptodate.com/contents/search.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app