HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Benjolan Payudara - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 4, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Agu 12, 2019 Waktu baca: 3 menit

Hampir semua benjolan payudara tidak ganas, maksudnya bersifat lunak dan tidak berbahaya. Anda mungkin terkejut ketika menemukan benjolan asing pada payudara. Namun penting untuk diingat bahwa hal ini tidak akan mempengaruhi kesehatan jangka panjang Anda. Meskipun begitu benjolan ini dapat menjadi gejala kanker

Segera periksakan ke dokter jika Anda menemukan adanya benjolan asing atau pembengkakan di area payudara. Meskipun payudara dikorelasikan dengan wanita, sebenarnya jaringan payudara dimiliki pria dan wanita. 

Hormon Anda mempengaruhi jaringan ini. Perubahan hormon menyebabkan benjolan dan pada kasus tertentu, benjolan tersebut hilang secara alami. Benjolan dapat muncul pada tubuh pada usia berapapun.

Beberapa bayi memiliki benjolan payudara karena hormon estrogen yang mereka peroleh dari ibu selama melahirkan. Hal ini umumnya menghilang seiring dengan hilangnya hormon estrogen dari dalam tubuh. 

Seorang remaja perempuan terkadang memiliki benjolan yang terasa lembut. Hal ini biasanya menghilang dengan sendirinya selama masa puber. Remaja laki-laki bisa juga mengalami benjolan payudara selama masa pubertas. Hal ini biasanya sementara dan biasanya menghilang setelah beberapa bulan.

Penyebab Benjolan Payudara

Terdapat beberapa penyebab benjolan pada payudara yaitu:

  • Kista payudara
  • Kista susu
  • Benang kista payudara
  • Fibroadenoma
  • Hamartoma
  • Intraductal papilloma
  • Lipoma
  • Mastitis
  • Cedera
  • Kanker payudara

Jaringan payudara memiliki konsistensi yang bermacam-macam, dengan bagian atas terluar terasa keras dan bagian dalam bawah yang terasa lebih lembut. 

Jika Anda adalah wanita, payudara akan terasa lebih lembut selama masa menstruasi. Payudara cenderung berkurang kepadatannya ketika Anda bertambah dewasa. Penting untuk familiar dengan bagaimana payudara normalnya terasa sehingga Anda bisa waspada dengan perubahannya. Namun ingat selalu bahwa US Preventive Service Task Force tidak merekomendasikan pemeriksaan sendiri pada payudara. 

Hal ini karena sedikit sekali bukti jika pemeriksaan sendiri pada payudara mengurangi resiko dari kematian akibat kanker payudara. Hal ini karena pemeriksaan tersebut justru membahayakan karena kemungkinan menemukan benjolan non kanker yang sebenarnya tidak berbahaya. 

Hal ini berujung pada prosedur medis yang tidak diperlukan padahal benjolan bersifat lunak. Selain memeriksa sendiri payudara, pada ahli merekomendasikan para wanita waspada dengan bagaimana payudara mereka normalnya terlihat dan terasa. 

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dapat Anda lakukan pada akhir siklus menstruasi hingga 7hari paska menstruasi yaitu ketika kondisi payudara seorang wanita lunak sehingga mudah mendeteksi kelainan payudara. bandingkan kanan dan kirinya dan periksa bila terdapat benjolan yang tidak simetris. Selalu catat dan laporkan perubahan yang terjadi pada dokter.

Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?

Ingat, hampir semua benjolan payudara bukanlah kanker. Namun sebaiknya periksakan diri jika Anda mengalami hal berikut:

  • Menemukan benjolan baru
  • Area payudara nampak berbeda dengan sekitarnya benjolan tidak menghilang selama menstruasi
  • Benjolan berubah atau tumbuh lebih besar
  • Payudara Anda memar tanpa sebab khusus
  • Kulit payudara berwarna kemerahan dan mulai mengerut seperti kulit jeruk
  • Anda memiliki nipple terbalik
  • Terdapat pendarahan dari puting

Jika Anda memeriksakan diri ke dokter, katakan jika Anda memiliki benjolan pada payudara. Dokter mungkin akan bertanya kapan benjolan muncul dan apakah disertai dengan gejala lain. Selain itu dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada payudara. Jika tidak ditemukan penyebabnya, beberapa tes berikut mungkin akan dilakukan yaitu:

  • Mammogram
  • USG
  • MRI
  • Aspirasi jarum halusw
  • Biopsi

Penanganan Benjolan Payudara

Dokter akan mencari tahu penyebab benjolan pada payudara sebelum menentukanmm pengobatan yang tepat diberikan. Tidak semua benjolan payudara memerlukan penanganan. 

Jika memiliki infeksi payudara, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mengobatinya.ik Jika Anda memiliki kista, maka akan mengeringkan dari cairan. Biasanya kista menghilang setelah dihilangkan. Pada beberapa kasus kista dapat menghilang dengan sendirinya.

Jika benjolan ternyata kanker payudara berikut adalah beberapa jenis penanganannya:

  • Lumpectomy
  • Mastectomy
  • Kemoterapi
  • Radiasi

Penanganan bergantung pada jenis kanker payudara Anda, ukuran dan lokasi tumor. Apakah sel kanker sudah menyebar keluar payudara. Terdapat penyebab lain benjolan yang tidak memerlukan perawatan. Jika benjolan payudara karena cedera, dokter akan meminta Anda untuk membiarkan benjolan hilang dengan sendirinya.

Beberapa jenis benjolan payudara seperti fibroadenoma tidak memerlukan pengobatan atau operasi. Itu sebabnya penting untuk tidak terburu-buru membuat kesimpulan jika Anda menemukan benjolan pada payudara. Dokter akan membantu jika benjolan pada payudara membutuhkan tes lebih lanjut dan jenis penanganan apa yang tepat.


40 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2017). Breast Cancer, Lumpectomy, and Partial Mastectomy. (https://www.webmd.com/breast-cancer/lumpectomy-partial-mastectomy)
WebMD (2017). Benign Breast Lumps. (https://www.webmd.com/breast-cancer/benign-breast-lumps)
WebMD (2018). Liposuction: What You should Know. (https://www.webmd.com/beauty/cosmetic-procedure-liposuction)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app