Kanker Mulut: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
Kanker Mulut: Gejala, Penyebab, Pengobatan
Kanker mulut adalah kanker yang tumbuh dan berkembang di dalam jaringan mulut. Kita tahu bahwa mulut terdiri dari lapisan lendir yang luas, meliputi bagian dalam pipi, gusi, langit-langit mulut, lidah, dan bibir. Namun jenis kanker mulut juga menyerang tenggorokan (orofaring) karena letaknya yang berdekatan sehingga sering juga disebut sebagai oral and oropharyngeal cancer. Mengetahui gejala awal kanker mulut adalah hal yang sangat penting, karena apabila cepat ditangani hasilnya akan lebih baik. Ironisnya banyak yang mengalami penyakit ini ditemukan pada kondisi lanjut, dimana sel kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening. Biasanya hal ini terjadi karena gejala kanker mulut awal mirip dengan sariawan sehingga diabaikan begitu saja.

Cermati Gejala Kanker Mulut

Sebagian besar gejala kanker mulut mirip dengan masalah mulut lainnya tidak berbahaya, sebagai contoh sariawan, bercak putih, keunguan dan sebagainya. Hal ini bisa terjadi pada bibir, lidah (kanker lidah), langit-langit mulut, mukosa pipi bagian dalam, gusi, faring dan jaringan sekitarnya. Baca juga topik terkait: Untungya kita masih bisa membedakan apakah itu kanker atau bukan, coba perhatikan gejala-gejala di bawah ini, jika Anda mengalami beberapa (lebih dari satu), maka segeralah mengunjungi dokter gigi atau dokter umum sesegera mungkin sebagai langkah awal untuk memastikan apakah itu penyakit ringan atau dicurigai sebagai penyakit kanker mulut. Adapun gejala kanker mulut yang dimaksud meliputi:
  • Sakit pada bibir atau mulut yang tidak akan menyembuhkan.
  • Pendarahan dari mulut yang bersumber dari lidah, gusi, ataupun tenggorokan.
  • Gigi goyang tanpa sebab yang jelas.
  • Rasa sakit atau kesulitan saat menelan.
  • Kesulitan memakai gigi palsu karena berubahnya stuktur gusi.
  • Terdapat benjolan di leher.
  • Sakit telinga yang tidak kunjung sembuh.
  • Penurunan berat badan drastis tanpa sebab yang jelas.
  • Mati rasa pada bibir bawah, wajah, leher, atau dagu.
  • Terdapat bercak putih, merah dan putih, atau merah di mulut atau bibir.
Tahapan Penyakit Kanker Mulut Seperti jenis kanker lainnya, kanker mulut juga memiliki tahapan atau stadium penyakit. Ada empat tahapan:
  • Tahap 1 dan 2 menunjukkan bahwa tumor masih berukuran kecil. Pada tahap ini, sel-sel kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening.
  • Tahapan 3 dan 4 dianggap stadium lanjut kanker. Dalam tahap ini, tumor sudah berukuran besar dan sel-sel kanker telah menjalar ke kelenjar getah bening atau bagian tubuh lainnya.
Siapa yang lebih berisiko? Salah satu faktor risiko terbesar yang menjadi penyebab terjadinya kanker mulut adalah penggunaan tembakau; termasuk merokok atau penggunaan tembakau dengan cara dikunyah (menginang). Apalagi jika kebiasaan di atas ditambah dengan kebiasaan mengkonsumsi alkohol, maka risiko terkena kanker mulut akan lebih besar. Faktor risiko penyebab kanker mulut lainnya termasuk:
  • Infeksi HPV (virus menular seksual)
  • Paparan sinar matahari berkepanjangan pada wajah
  • Pernah mengalami penyakit kanker mulut sebelumnya
  • Riwayat keluarga memiliki kanker mulut atau kanker lainnya
Risiko kanker mulut juga meningkat dengan bertambahnya usia. Menurut American Dental Association, orang dewasa di atas usia 44 tahun berada pada risiko terbesar. Usia rata-rata diagnosis kanker mulut adalah 62 tahun. Pria juga memiliki resiko dua kali lebih besar untuk mengalami kanker mulut dibandingkan dengan wanita.

Memastikan Diagnosis Kanker Mulut

Ketika Anda memeriksakan diri ke dokter, pertama kali yang dokter lakukan adalah menanyakan tentang gejala-gejala kanker mulut yang mungkin Anda alami, kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan dilakukan dengan menyeluruh terhadap rongga mulut, tenggorokan, lidah, pipi, dan kelenjar getah bening di leher. Jika terdapat benjolan atau perlukaan pada rongga mulut yang dicurigai kanker, maka dokter akan mengambil sedikit sampel jaringan tersebut untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium. Selain itu, dokter mungkin melakukan satu atau lebih dari tes berikut:
  • Sinar-X (rongsen) untuk melihat apakah sel-sel kanker telah menyebar ke rahang, dada, atau paru-paru.
  • CT scan, dengan atau tanpa pewarna. Scan akan dapat melihat adanya tumor di mulut, tenggorokan, leher, paru-paru, atau di tempat lain di tubuh Anda.
  • MRI akan menunjukkan apakah kanker telah menyebar luas ke tempat lain di tubuh.
  • Endoskopi untuk melihat secara langsung kondisi tenggorokan, kerongkongan dan paru-paru untuk melihat penyebaran kanker.

Langkah Pengobatan Kanker Mulut

Pengobatan untuk kanker mulut akan bervariasi tergantung pada stadium nya. Secara umum berikut gambaran tatalaksana dan obat kanker mulut yang dipercaya efektif hingga saat ini:
  • Pengobatan awal biasanya berupa pembedahan untuk mengangkat tumor, kelenjar getah bening yang terserang kanker, dan jaringan lain di sekitar mulut dan leher yang terlibat.
  • Terapi Radiasi. Bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker dengan memberikan radiasi sekali atau dua kali sehari, lima hari seminggu, selama dua sampai delapan minggu (tergantung pada ukuran tumor). Terapi selanjutnya biasanya kombinasi antara terapi radiasi dan kemoterapi.
  • Kemoterapi adalah pengobatan dengan obat yang membunuh sel-sel kanker. Obat ini diberikan baik secara oral (diminum) atau melalui intravena (IV) atau infus. Bisa dilakukan secara rawat jalan atau pun rawat inap.
Selain terapi di atas, nutrisi merupakan bagian penting dari pengobatan kanker mulut. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai menu makanan yang baik untuk Anda, tentunya yang mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan. Langkah terakhir adalah menjaga kebersihan mulut. Pastikan untuk menjaga mulut Anda tetap terbasahi (lembab) dengan cukup minum dan menjaga gigi dan gusi agar tetap bersih. Ini juga menjadi kunci keberhasilan pengobatan. Saat Pemulihan... Pemulihan dari masing-masing jenis pengobatan akan bervariasi. Pemulihan dari operasi dapat melibatkan rasa sakit dan bengkak, tapi pengangkatan tumor yang berukuran kecil biasanya tidak memiliki masalah jangka panjang. Lain halnya pada pengangkatan tumor yang berukuran yang lebih besar mungkin bisa mempengaruhi kemampuan Anda untuk mengunyah, menelan, atau berbicara. Anda juga mungkin perlu operasi rekonstruksi untuk membangun kembali tulang dan jaringan di wajah dengan bahan-bahan buatan. Terapi radiasi dapat memiliki efek negatif pada tubuh. Beberapa efek samping dari radiasi meliputi: sakit tenggorokan atau mulut, mulut kering, mual dan muntah, gangguan indera perasa dan pencium, penurunan berat badan, gangguan tiroid dan sebagainya. Sedangkan Obat kemoterapi bisa menjadi racun bagi sel-sel yang tumbuh aktif, sehingga beberapa efek sampingnya meliputi: Rambut rontok, rasa sakit di mulut dan gusi, pendarahan di mulut, anemia berat, kelemahan, nafsu makan yang buruk, mual muntah dan sebagainya. Bagaimana tingkat kesembuhannya? Prospek kesembuhan dari kanker mulut tergantung pada stadium mana Anda didiagnosis, serta respons terhadap pengobatan yang dilakukan. Diagnosis dini sangat penting karena pengobatan  akan lebih mudah dan berhasil jika dilakukan pada stadium 1 dan stadium 2 kanker mulut. Setelah pengobatan, pastikan untuk sering check up untuk memastikan bahwa Anda benar-benar terbebas dari kanker mulut.
3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
What Does Mouth Cancer Look Like? 5 Pictures of Mouth Cancer. Healthline. (https://www.healthline.com/health/what-does-mouth-cancer-look)
Mouth cancer - Symptoms and causes. Mayo Clinic. (http://www.mayoclinic.com/health/mouth-cancer/DS01089)
Oral Cancer: Symptoms, Causes, Treatments, and More. WebMD. (https://www.webmd.com/oral-health/guide/oral-cancer)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app