Memahami Berbagai Jenis Vaksin Berdasarkan Kandungannya

Dipublish tanggal: Des 6, 2019 Update terakhir: Apr 23, 2021 Waktu baca: 3 menit
Memahami Berbagai Jenis Vaksin Berdasarkan Kandungannya

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Vaksin adalah sebuah produk yang digunakan untuk merangsang tubuh bayi membentuk antibodinya sendiri. Tersedia dalam bentuk suntikan, semprot, dan tetes (oral).
  • Berdasarkan kandungannya, jenis vaksin terdiri dari vaksin mati, vaksin hidup, dan vaksin toksoid.
  • Vaksin mati adalah vaksin tidak aktif, mengandung bakteri atau virus yang sudah dimatikan dengan bantuan suhu panas, bahan kimia, atau radiasi. Contohnya vaksin polio, DPT, dan vaksin flu.
  • Vaksin hidup adalah jenis vaksin yang mengandung virus atau bakteri yang sudah dilemahkan dan mampu memberikan perlindungan seumur hidup. Contohnya BCGMMRvaksin cacar air, dan vaksin flu semprot. 
  • Vaksin toksoid menghasilkan kekebalan tubuh yang dapat menghalau dampak buruk dari racun akibat bakteri tertentu. Contohnya vaksin difteri dan vaksin tetanus toksoid
  • Klik untuk memesan paket vaksinasi dengan harga bersahabat dan dokter berpengalaman melalui HDmall.
  • Gunakan fitur chat untuk berbicara dengan apoteker kami seputar obat serta pemeriksaan kesehatan yang Anda butuhkan.

Bayi dan anak-anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih lemah sehingga memerlukan vaksin. Vaksin berfungsi sebagai benteng pertahanan untuk membantu tubuh melawan serangan infeksi virus dan bakteri penyebab penyakit. Sebagai orangtua, Anda perlu tahu bahwa ada banyak jenis vaksin yang perlu diberikan untuk si kecil. Yuk, simak daftar vaksin berdasarkan isi kandungannya pada ulasan berikut ini.

Sekilas tentang vaksin

Bayi yang baru lahir memiliki sistem imun bawaan dari ibunya saat ia masih ada di dalam kandungan. Namun, beberapa saat setelah ia dilahirkan, zat kekebalan bayi akan menghilang secara alami. Karena itulah, bayi perlu diberikan vaksin untuk membantu menguatkan sistem imun tubuh bayi di masa perkembangannya.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Vaksinasi via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket vaksinasi hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Vaksin adalah sebuah produk yang digunakan untuk merangsang tubuh bayi membentuk antibodinya sendiri. Vaksin ini tersedia dalam beberapa bentuk, yakni suntikan, semprot, dan tetes (oral).

Tidak sedikit orangtua yang menganggap vaksin dan imunisasi adalah hal yang sama. Meski tampak mirip, kedua hal tersebut ternyata memiliki cara kerja yang berbeda, lho!

Vaksin bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh manusia. Proses ini akan direspon tubuh dengan cara memproduksi antibodi yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari penyakit di masa mendatang.

Berbeda dengan itu, imunisasi dilakukan dengan memasukkan sejenis antibodi untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Dengan demikian, anak dapat terhindar dari berbagai penyakit di masa pertumbuhannya.

Baca selengkapnya: Vaksin dan Imunisasi Ternyata Berbeda, Ortu Wajib Tahu

Jenis vaksin berdasarkan kandungan di dalamnya

Para orangtua mungkin sudah tahu bahwa pemberian vaksin itu penting bagi kesehatan bayi dan anak-anaknya. Namun, sayangnya masih banyak hanya mengetahui jadwal pemberian vaksin tanpa mengetahui isi kandungan vaksin itu sendiri.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Vaksinasi via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket vaksinasi hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Secara umum, vaksin mengandung antigen yang terdapat racun, bakteri atau virus yang masih hidup, hingga bakteri maupun virus yang sudah dimatikan. Hal ini tergantung dari jenis vaksinnya. 

Agar lebih jelas, berikut beberapa jenis vaksin yang dibedakan berdasarkan kandungannya, antara lain:

1. Vaksin mati

Vaksin mati adalah jenis vaksin yang tidak aktif. Maksudnya, vaksin ini mengandung bakteri atau virus yang sudah dimatikan dengan bantuan suhu panas, bahan kimia, atau radiasi.

Berbagai proses tersebut membuat virus tetap utuh tapi tidak bisa berkembang biak maupun memicu penyakit dalam tubuh. Hal ini justru memancing tubuh menciptakan reaksi kekebalan.

Dibandingkan jenis vaksin lainnya, vaksin mati memberikan respon imun yang lebih rendah. Karena itulah, vaksin mati membutuhkan beberapa dosis untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Beberapa contoh vaksin mati antara lain vaksin polio, DPT, dan vaksin flu. Pemberian vaksin ini kerap memicu ruam dan demam, namun Anda tak perlu khawatir karena efek samping ini tidak membahayakan tubuh.

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

Baca selengkapnya: Vaksin Influenza, Kenali Manfaat Hingga Efek Sampingnya

2. Vaksin hidup

Vaksin hidup adalah jenis vaksin yang mengandung virus atau bakteri yang sudah dilemahkan di laboratorim, tanpa menghancurkannya. Virus maupun bakteri tersebut tidak menyebabkan penyakit, justru akan berkembang biak dan memberikan respon imun yang baik.

Dibandingkan dengan vaksin mati, jenis vaksin hidup mampu menciptakan kekebalan yang lebih kuat bahkan memberikan perlindungan seumur hidup, walaupun hanya 1 atau 2 kali digunakan. Contoh vaksin hidup ini adalah BCG, MMR, vaksin cacar air, dan vaksin flu semprot. 

3. Vaksin toksoid

Vaksin toksoid menghasilkan kekebalan tubuh yang dapat menghalau dampak buruk dari racun akibat bakteri tertentu. Para ahli menemukan bahwa racun yang dihasilkan oleh bakteri bisa menginfeksi seseorang, namun dapat dinetralkan dengan formalin dan zat kimia lainnya. Contoh vaksin toksoid adalah vaksin difteri dan vaksin tetanus toksoid. 

Pastikan Anda dan keluarga mendapatkan vaksin lengkap, terutama vaksin wajib yang direkomendasikan oleh pemerintah untuk menghindari penyakit berbahaya. Ingat, kesehatan keluarga tetaplah menjadi hal yang utama. 

Baca juga: Jadwal Imunisasi yang Disarankan untuk Buah Hati Anda

3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vaccines (immunizations) - overview. MedlinePlus. (https://medlineplus.gov/ency/article/002024.htm)
List of Vaccines. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/vaccines-list.html)
Vaccine Types. National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIH). (https://www.niaid.nih.gov/research/vaccine-types)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app