Ketahui Kapan Jadwal Imunisasi Anak Yang Dianjurkan

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Ketahui Kapan Jadwal Imunisasi Anak Yang Dianjurkan

Bagaimana menentukan jadwal imunisasi anak ? Jika Anda telah menjadi orangtua, salah satu tugas terpenting bagi Anda adalah memantau jadwal imunisasi anak. Imunisasi diperlukan untuk mencegah anak terkena penyakit berbahaya sepanjang hidupnya. Berikut ini adalah jenis dan jadwal imunisasi anak untuk membantu Anda.

Jenis-jenis imunisasi yang wajib diberikan pada bayi dan anak menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia adalah:

  • Imunisasi BCG, cukup diberikan 1 kali sebelum umur 3 bulan. Apabila vaksin BCG diberikan pada umur lebih dari 3 bulan, sebaiknya dilakukan uji tuberculin terlebih dahulu. Vaksin BCG diberikan apabila uji tuberculin negatif. Vaksin BCG tidak dapat mencegah infeksi Tuberkulosis, namun dapat mencegah komplikasinya.
  • Imunisasi Hepatitis B, diberikan sebanyak 3 kali yaitu segera saat bayi lahir, memasuki bulan pertama, dan diantara bulan ke 3 sampai 6. Apabila sampai dengan usia 5 tahun anak belum pernah memperoleh imunisasi Hepatitis B, maka secepatnya diberikan imunisasi Hepatitis B dengan jadwal 3 kali pemberian ( catch-up vaccination ).
  • Imunisasi Polio, diberikan pada bulan ke 0, 2, 4, 6, 18, dan tahun ke 5.
  • Imunisasi DTP, diberikan pada bulan ke 2, 4, 6, 18, tahun ke 5, dan 12. Imunisasi ini untuk mencegah difteri, tetanus, dan pertusis.
  • Imunisasi Campak, diberikan pada bayi usia 9 bulan dan di tahun ke 6 .

Beberapa jadwal imunisasi anak yang dianjurkan menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia adalah :

  • Imunisasi Hib, atau Hemophilus Influenzae type B, imunisasi ini jarang disarankan karena penyakit tersebut lebih sering terjadi pada anak yang tinggal di negara yang dingin seperti Amerika dan Eropa.
  • Imunisasi Pneumokokus (PCV).
  • Imunisasi Influenza, sebaiknya lakukan imunisasi influenza setiap tahun, mengingat banyaknya jenis flu yang belakangan berkembang dan semakin berbahaya. Vaksin influenza diberikan pada anak umur 6-23 bulan, baik anak sehat maupun dengan risiko ( asma, penyakit jantung, penyakit sel sickle, HIV, dan diabetes ).
  • Imunisasi MMR singkatan dari Mumps, measles, rubella. Vaksin MMR diberikan pada umur 15-18 bulan, minimal interval 6 bulan antara imunisasi campak (umur 9 bulan) dan MMR.
  • Imunisasi Tifoid, untuk mencegah demam tifoid atau yang lebih dikenal dengan penyakit tipus.
  • Imunisasi Hepatitis A, diberikan pada umur lebih dari 2 tahun.
  • Imunisasi Varisela, untuk mencegah cacar air. Vaksin ini diberikan pada saat anak masuk sekolah Taman Kanak-kanak umur 5 tahun.
  • Imunisasi HPV, untuk mencegah kanker leher rahim. Vaksin ini diberikan pada perempuan berumur 10 tahun atau lebih sebanyak 3 kali.

Lakukan jadwal imunisasi anak Anda dengan benar, konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk imunisasi anak.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vaccine Information Statement - Diphtheria-Tetanus-Pertussis - VIS - CDC (https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/vis/vis-statements/dtap.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app