Iron Polymaltose Complex: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 16, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 17, 2019 Waktu baca: 3 menit

Kekurangan zat besi (Iron Deficiency/ID) mempengaruhi sekitar dua miliar orang di seluruh dunia dan merupakan salah satu kekurangan nutrisi yang paling umum terjadi di semua wilayah, termasuk Eropa . Jika tidak ada tindakan korektif yang diambil, ID dapat bermanifestasi sebagai anemia karena kekurangan zat besi. 

(Iron Deficiency Anemia/IDA), yang dapat menimbulkan berbagai macam gejala seperti kelelahan, sistem imun yang melemah, kinerja kerja yang buruk, dan penurunan kualitas hidup. IDA pada bayi dapat mempengaruhi perkembangan mental dan pertumbuhan.

Penyerapan zat besi dalam usus yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tubuh dapat terjadi karena asupan zat besi yang tidak memadai, peningkatan kebutuhan zat besi (misalnya, selama periode pertumbuhan yang cepat), atau akibat kehilangan darah kronis

IDA paling sering terjadi pada bayi, anak-anak prasekolah, dan remaja.

Mengenal Iron Polymaltose Complex

Memberikan suplementasi zat besi yang cukup, sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya anemia, mencegah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak-anak. Suplementasi zat besi yang paling sering digunakan adalah suplemen dalam bentuk Ferrous Sulfat. 

Ferrous Sulfat sering digunakan sebagai terapi utama, tetapi garam besi seperti ferrous sulfate sering menimbulkan efek samping pada sistem pencernaan seperti mual, muntah, sembelit, dan diare .

Oleh karena itu, Sediaan polinuklir berdasarkan pada bentuk besi, seperti pada Iron Polymaltose Complex (IPC), memiliki efektifitas yang serupa dengan ferrous sulfat tetapi memiliki struktur yang lebih stabil sehingga penyerapan zat besi oleh tubuh lebih stabil. 

Sebuah penelitan yang baru-baru ini dilakukan telah mengkonfirmasi bahwa IPC dan ferro sulfat memiliki efek yang serupa dalam meningkatkan kadar hemoglobin (Hb) pada pasien dewasa dengan anemia defisiensi besi, tetapi dengan efek samping yang lebih minimal.

Pada keadaan apa obat ini tidak boleh digunakan?

Zat besi polimaltosa tidak boleh digunakan jika anda memiliki riwayat alergi terhadap pengobatan yang mengandung salah satu bahan aktif atau salah satu bahan yang terkandung di dalam obat IPC. 

Suplemen zat besi tidak diberikan untuk mengobati anemia yang tidak berhubungan dengan kekurangan zat besi. Lebih lanjut, suplemen zat besi tidak boleh digunakan dalam kondisi dimana seseorang diketahui memilki masalah kesehatan yang diakibatkan oleh kadar zat besi yang berlebihan di dalam darah.

Bagaimana dosis dan cara penggunaan obat IPC?

IPC tersedia dalam berbagai bentuk seperti sirup, obat tetes, larutan minum, tablet salut film, dan tablet kunyah. Sirup, obat tetes, atau larutan minum lebih disukai oleh anak-anak. Setiap bentuk memilki bahan lain yang terkandung pada masing-masing obat, seperti:

  • Tablet kunyah mengandung bahan lain seperti siklamat, vanilin, aromatik, excip, Pro compr.
  • Tetes mengandung bahan lain seperti sukrosa, vanillin, aromatica, excip. Ad solut.
  • Syrup mengandung bahan lain seperti sukrosa, vanillin, aromatica, excip. Ad solut.
  • Solusi minuman mengandung bahan lain seperti sukrosa, vanillin, aromatica, excip. Ad solut.
  • Tablet berlapis film mengandung bahan lain seperti excip. Pro compr.

Jumlah bahan aktif per unit adalah 100 mg zat besi per tablet kunyah atau berlapis film, 50 mg zat besi per 1 mL tetes, 10 mg zat besi per 1 mL sirup, 100 mg zat besi per 1 larutan minum (5 mL).

Untuk pengobatan defisiensi besi dengan anemia, pemberian dosis diberikan sesuai dengan usia:

  • Bayi prematur: 2,5–5 mg / kg berat badan
  • Anak-anak hingga 1 tahun: 25–50 mg
  • Anak-anak usia 1–12 tahun: 50-100 mg
  • Orang muda berusia 12 tahun ke atas dan orang dewasa: 100–300 mg
  • Wanita hamil: 100–300 mg

Besi polymaltose harus dikonsumsi bersama makanan, karena ini meningkatkan penyerapan.

Efek samping apa yang dapat disebabkan oleh pengobatan ini? 

Efek samping yang paling sering ditemukan,adalah perubahan warna tinja, diare, mual, dan dispepsia (sakit maag). Efek samping yang tidak biasa, terjadi pada 0,1 hingga 1% kasus, 

termasuk sembelit, muntah, sakit perut, sakit gigi, perubahan warna, gatal-gatal dan sakit kepala. Reaksi alergi juga dapat terjadi bersamaan dengan pemberian IPC.

Apakah obat ini aman dikonsumsi bersama dengan obat ini?

Zat besi polimaltosa tidak boleh diberikan bersamaan dengan suplemen zat besi lainnya.Tidak ada interaksi dengan obat atau makanan lain yang diketahui.


28 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Miller, J. L. (2013, April 23). Iron deficiency anemia: A common and curable disease. Cold Spring Harbor Perspectives in Medicine (http://perspectivesinmedicine.cshlp.org/content/3/7/a011866.full)
Iron needs in dialysis. (2015) (https://www.kidney.org/atoz/content/ironDialysis)
Iron dietary supplement fact sheet. (2016, February 11) (http://ods.od.nih.gov/factsheets/Iron-HealthProfessional/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app