Inilah Bahaya Serius Akibat Menahan Bersin

Dipublish tanggal: Sep 8, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit

Dalam keadaan tertentu, bersin di depan umum dapat menyebabkan gangguan terhadap orang-orang yang berada di sekitar kita. Hal tersebut memaksa kita untuk menahan bersin demi menjaga kesopanan. 

Namun, tahukah Anda bahwa menahan bersin dapat menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan tubuh?

Penyebab terjadinya Bersin

Bersin merupakan salah satu bentuk refleks sebagai pertahanan tubuh terhadap partikel asing yang masuk melalui udara yang kita hirup. Bersin di antaranya disebabkan oleh debu, serangga, bubuk cabai, merica dan lain sebagainya yang masuk melalui hidung kita. 

Tahukah Anda bahwa bersin sebetulnya merupakan proses refleks tubuh yang cukup kompleks?

Partikel asing yang masuk melewati rongga hidung dan hinggap di bulu-bulu hidung akan dianggap sel-sel saraf sebagai serangan terhadap tubuh sehingga, sel-sel tersebut akan menyampaikan sinyal “serangan” ke otak. 

Otak kemudian akan memerintahkan sistem imun tubuh untuk cepat-cepat memproduksi histamin untuk membuat hidung terasa gatal tergelitik sembari mengirimkan sinyal ke otot-otot di tenggorokan dan paru-paru untuk mengeluarkan udara melalui tenggorokan. 

Tekanan udara yang keluar itulah yang disebut bersin. Melalui bersin, partikel-partikel asing yang masuk melalui saluran pernapasan tersebut akan ikut keluar.

Bahaya menahan Bersin

Ketika tubuh melakukan refleks bersin, tekanan udara yang dikeluarkan dari paru-paru cukup tinggi. Menahan bersin akan menghambat keluarnya tekanan udara yang tinggi sehingga masuk kembali melalui rongga sinus. 

Tekanan udara yang terperangkap dalam tubuh akibat menahan bersin akan kembali masuk ke kepala dan rongga dada melalui saluran telinga. Hal tersebut dapat meningkatkan tekanan dalam tubuh sebanyak 5 kali lipat sehingga beresiko merusak organ tubuh seperti gendang telinga.

Seorang asisten profesor departemen THT di Harvard Medical School Ahmad R. Sedaghat, MD, Ph.D., mengemukakan bahwa menahan bersin bahkan bisa memecahkan struktur telinga bagian dalam yang menyebabkan gangguan pendengaran permanen.

Sebuah studi yang diterbitkan di British Medical Journal pernah mencatat sebuah kasus yang terjadi pada seorang pria berusia 34 tahun ketika ia mencoba menahan bersin dengan menutup mulut dan hidungnya. 

Hal tersebut menyebabkan kerusakan tubuh yang cukup fatal terhadap pria tersebut, yakni munculnya sensasi aneh di tenggorokan disertai pembengkakan pada leher. Akibat pembengkakan itu, pria tersebut kesulitan bicara dan menelan makanan.

Meskipun jarang terjadi, menahan bersin juga dapat menyebabkan kerusakan aneurisma. Aneurisma merupakan penggelembungan di dinding pembuluh arteri yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. 

Menahan bersin dapat meningkatkan resiko pecah Aneurisma yang dapat berujung pada pendarahan hingga kematian.

Hindarilah menahan Bersin sebisa mungkin

Menahan bersin sangat tidak dianjurkan karena dapat membahayakan tubuh terlebih apabila dilakukan oleh orang-orang yang memiliki riwayat masalah kesehatan, seperti orang dengan pembuluh darah abnormal, riwayat operasi sinus, cedera kepala, leher dan dada. 

Mereka yang memiliki riwayat masalah kesehatan tersebut beresiko lebih tinggi mengalami pecah pembuluh darah akibat menahan bersin.

Bagaimana apabila ketika akan bersin tiba-tiba terhenti? Jika hal tersebut terjadi, kita dapat merangsang kembali saraf sensoris dengan menekan daerah atas bibir atau menggosok area hidung sehingga merangsang saraf-saraf untuk melakukan refleks bersin.

Ketika hendak bersin, alangkah baiknya jika Anda mengarahkan mulut Anda ke telapak tangan, lipatan siku atau menggunakan tisu dan sapu tangan. Hal tersebut bertujuan agar kuman yang terhempas melalui bersin tidak menyebar kemana-mana dan menginfeksi lingkungan sekitar.


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zhao KQ, et al. (2012). Molecular modulation of airway epithelial ciliary response to sneezing. (https://www.fasebj.org/doi/abs/10.1096/fj.11-202184)
True or false: Your heart stops beating when you sneeze (and other common beliefs about sneezing). (n.d.). (https://www.winchesterhospital.org/health-library/article?id=157001)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app