Gejala Penyakit Jantung di Usia Muda

Dipublish tanggal: Jun 15, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Gejala Penyakit Jantung di Usia Muda

Penyakit jantung disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah. Kerusakan pembuluh darah membutuhkan waktu yang lama untuk menimbulkan penyakit jantung. Itu sebabnya penyakit jantung biasanya diderita oleh orang tua. 

Namun, sekarang banyak anak muda yang sudah mengalami penyakit jantung. Penyebabnya adalah obesitas dan gaya hidup yang tidak sehat. Secara umum, penyakit jantung biasanya ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.

Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Tekanan darah tinggi merupakan salah satu pertanda terjadi gangguan yang dapat menyebabkan penyakit jantung. Mendeteksi hipertensi pada usia muda sulit dilakukan. Seorang anak dikatakan menderita hipertensi jika memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dari batas normal yang diukur selama tiga kali dalam waktu yang berbeda.

Hipertensi pada usia muda tidak menyebabkan gejala yang serius, biasanya hanya menyebabkan sakit kepala, mimisan, serta penurunan kemampuan akademis ataupun olahraga. 

Hipertensi pada usia muda juga perlu segera diobati, karena jika tidak diobati akan menyebabkan gangguan pada sistem saraf pusat (stroke), gangguan jantung, ataupun gagal ginjal.

Hiperkolesteromilia

Hiperkolesteromilia atau tingginya kolesterol dalam darah merupakan salah satu pertanda munculnya penyakit jantung koroner. Tanpa disadari kenaikan kolesterol juga sudah dimulai sejak anak-anak. 

Peningkatan kolesterol mulai terlihat saat usia remaja (9-11 tahun) dan kembali meningkat pada usia remaja akhir (17-21 tahun). Pada remaja, hiperkolesteromilia ini biasanya disebabkan karena riwayat penyakit jantung pada orang tua, obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, dan merokok.

Penanganan kolesterol sejak dini diperlukan untuk mencegah terjadinya penyakit jantung. Ketika anak sudah memiliki faktor risiko mengalami hiperkolesteromilia, sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan kolesterol pada usia di bawah 10 atau atau akhir usia remaja. 

Kadar kolesterol total pada anak dikategorikan aman jika kurang dari 170mg/dl. Jika kadar kolesterol total 170-199mg/dl, maka diperlukan pemeriksaan ulang. Sedangkan jika kadar kolesterol total diatas 200mg/dl harus dilakukan pemeriksaan lanjut dan harus mengkomsumsi obat.

Pada anak yang mengalami risiko hiperkolesteromilia, perbaikan pola makan dan pola aktivitas sangat diperlukan. Perbaikan pola makan dilakukan dengan mengurangi asupan lemak, karbohidrat, dan gula, dan memperbanyak asupan protein, serta, vitamin, dan mineral. 

Mengajak anak untuk aktif dalam beraktivitas juga dapat dilakukan agar anak terhindar dari hiperkolesteromilia.

Arteroskleosis

Arteroskleosis merupakan kondisi yang terjadi dimana kolesterol darah tidak terkendali sehingga menyebabkan plak pada pembuluh darah. Arterpskleosis membutuhkan waktu yang lama untuk menjadi penyakit jantung, tetapi kondisi ini bisa dimulai sejak masa anak-anak.

Faktor risiko penyebab arteroskelosis sama seperti faktor risiko yang menyebabkan hiperkolesteromilia. Namun, faktor obesitas, hipertensi, dan pola hidup yang tidak sehat dapat mempercepat kerusakan pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan penyakit jantung. Arteroskleosis pada usia anak-anak akan menyebabkan risiko penyakit jantung pada usia 20-30 tahun.

Tindakan yang dilakukan sebagai penanganan arterosklerosis pada anak antara lain perubahan pola makan dan aktivitas, suplementasi, dan pemberian obat. Perubahan pola makan dilakukan dengan mengurangi asupan lemak, karbohidrat, dan gula, serta menambah asupan protein, sayur, dan buah. Selain itu, perbaikan aktivitas anak juga perlu dilakukan. 

Anak sebaiknya aktif minimal 30-60 menit/hari. Tindakan ini harus dilakukan secara perlahan dan konsisten. Suplementasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi serat dan omega-3 yang dapat mengendalikan kadar kolesterol. 

Serat dapat diperoleh dari sayur dan buah, sedangkan omega-3 didapat dari minyak ikan. Proses penanganan terakhir adalah dengan pemberian obat. Dokter akan memberikan obat jenis Satin yang berfungsi untuk mengendalikan faktor risiko, tetapi tidak dapat menyembuhkan.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Heart attacks are becoming more common in younger people, especially women. American Heart Association. (https://www.heart.org/en/news/2018/11/12/heart-attacks-are-becoming-more-common-in-younger-people-especially-women)
Why Are Heart Attacks on the Rise in Young People?. Health Essentials from Cleveland Clinic. (https://health.clevelandclinic.org/why-are-heart-attacks-on-the-rise-in-young-people/)
Premature heart disease. Harvard Health. (https://www.health.harvard.edu/heart-health/premature-heart-disease)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app