Penyakit Jantung dan Kebiasaan Merokok

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Penyakit Jantung dan Kebiasaan Merokok

Merokok sudah lama dikenal sebagai biang penyakit kanker dan masalah pernapasan. Meskipun begitu, masih banyak saja orang-orang yang tetap merokok. Selain kanker dan masalah pernapasan, bahaya rokok juga dapat berimbas pada kesehatan jantung Anda. Zat yang terkandung dalam rokok dapat memicu terjadinya gangguan jantung koroner.

Orang yang merokok memiliki resiko lebih besar terkena gangguan jantung koroner. Banyaknya jumlah rokok yang dihisap, akan semakin meningkatkan resiko tersebut. Contohnya, seseorang yang menghabiskan rokok sebungkus dalam waktu satu hari, memiliki resiko terkena gangguan jantung koroner dua kali lipat ketimbang yang tidak merokok. Efek merokok akan semakin mengkhawatirkan jika terjadi pada seorang perempuan yang tengah mengonsumsi pil KB. Anda akan bersiko tinggi terkena serangan jantung, stroke dan peripheral vascular disease.

Jangan lupa, asap rokok tidak hanya memengaruhi si perokok, juga berpengaruh terhadap orang-orang di sekitarnya. Perokok pasif adalah orang-orang yang tidak merokok, namun terkena asap rokok. Perokok pasif juga turut beresiko terkena masalah kesehatan. Mereka bisa terkena masalah pernapasan kronis, kanker, dan penyakit jantung.

Nikotin, salah satu racun dalam rokok, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dalam tubuh. Misalnya mengurangi kadar oksigen dalam jantung, meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, meningkatkan risiko penggumpalan darah, serta merusak dinding pembuluh darah jantung. Nikotin dalam asap rokok membuat jantung harus bekerja ekstra. 

Karbon dioksida di dalam asap rokok juga akan mengambil alih sebagian porsi oksigen dalam darah. Akibatnya, tekanan darah naik karena jantung harus memompa lebih keras untuk mendapatkan suplai oksigen yang cukup ke seluruh tubuh.

Selain penyakit jantung koroner, rokok juga dapat menyebabkan serangan jantung, tekanan darah tinggi, kanker paru-paru, kanker tenggorokan, emphysema (masalah pada paru-paru), maag, gusi berdarah, dan berbagai penyakit lainnya.

Setelah mengetahui seberapa berbahayanya merokok, mungkin Anda mempertimbangkan untuk berhenti merokok atau memutuskan untuk tidak mencoba merokok. Tidak merokok akan sangat membantu kesehatan Anda dan lingkungan Anda.

Berhenti merokok dapat meningkatkan harapan hidup, mengurangi risiko munculnya penyakit, tubuh menjadi lebih sehat, penampilan menjadi lebih segar dan menarik, meningkatkan kepekaan indera perasa, dan tentunya Anda dapat menghemat uang lebih banyak.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Bermudez, Valmore & Acosta, Luis & Aparicio, Daniel & Finol, Freddy & Canelon, Roger & Urdaneta, A. & Bustamante, M. & Aguirre, Miguel & Velasco, Manuel. (2010). Cigarette smoking and cardiovascular disease. Revista Latinoamericana de Hipertension. 5. 19-27. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/286055611_Cigarette_smoking_and_cardiovascular_disease)
Heart Disease and Stroke - Smoking & Tobacco Use. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (https://www.cdc.gov/tobacco/basic_information/health_effects/heart_disease/index.htm)
Cardiovascular Diseases - How Tobacco Smoke Causes Disease: The Biology and Behavioral Basis for Smoking-Attributable Disease. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK53012/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app