Forlax: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 16, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 22, 2019 Waktu baca: 3 menit

Forlax merupakan salah satu jenis obat yang digunakan untuk melunakan tinja sehingga dengan mudah mengalir keluar saat buang air besar. TInja yang keras disebabkan oleh pola makan dan sistem pencernaan yang tidak sempurna dalam menghancurkan makanan berdampak pada sulitnya buang air besar. Obat ini bekerja dalam waktu 24 jam setelah pemberian.

Mengenai Forlax

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Larutan bubuk oral 

Kandungan:

Obat laksatif

Farmakologi Obat Forlax

Forlax merupakan obat jenis laksatif. Obat forlax sendiri mengandung macrogol, yang digunakan untuk konstipasi atau sembelit akibat tinja keras. Mekanisme yang terdapat pada obat forlax adalah dengen meningkatkan pengeluaran air sehingga dapat diserap dan tercampur ke tinja sehingga dapat melunakkan tekstur tinja. Obat ini juga menahan air di usus sehingga tidak terserap kembali ke dalam tubuh.

Manfaat Obat Forlax

Forlax memiliki kandungan macrogol yang merupakan golongan laksatif untuk mencegah konstipasi.

konstipasi adalah kondisi tidak buang air besar selama kurang dari tiga kali dalam 1 minggu. Tingkat keluhan seseorang saat mengidap konstipasi berbeda-beda tergantung sistem pencernaan , gejala, dan makanan yang dikonsumsinya sehari-hari.

Konstipasi dapat terjadi baik pada pria dan wanita. Kurangnya kuantitas buang air besar dalam sehari menjadi tanda awalnya akan munculnya konstipasi. Buang air besar yang normal adalah 3 kali sehari. Jika tidak buang air besar lebih dari 3 kali dalam minggu, mungkin ini menjadi tanda adanya konstipasi.

Tinja terbentuk dari hasil bahan makanan yang siap dibuang dari kolon menuju rektum dengan kontraksi otot-otot sekitar. Pada konstipasi Tinja yang sampai ke dalam rektum akan diserap airnya sehingga tinja menjadi keras dan sulit keluar. 

Gangguan motilitas pada fungsi kerja kolon yang membawa tinja juga dapat mempengaruhi terjadinya konstipasi.

Beberapa faktor yang dapat memicu konstipasi atau sembelit yaitu:

  • Makanan kurang serat
  • Kurang minum
  • Kurang berolahraga
  • Penggunaan obat-obatan
  • Gangguan psikir
  • Kehamilan
  • Gejala konstipasi diantaranya:
  • Sulit mengeluarkan tinja
  • Sakit saat buang air besar
  • Tinja keras dan berwarna gelap
  • Perut kembung

Dosis dan Cara Pemberian Obat Forlax

Obat forlax tersedia dalam bentuk sachet yang berisi bubuk halus berwarna putih. Dalam 10g obat forlax mengandung macrogol 4000.

Untuk pasien dewasa dengan gangguan konstipasi, Satu sachet obat forlax dicampurkan dengan air putih 125 mililiter dan diaduk rata. Dalam satu hari obat forlax dapat dikonsumsi sebanyak 2 kali maksimal 2 sachet. 

Untuk pasien anak-anak dengan gangguan konstipsi, berikan setengah sachet obat forlax yang dicampur ke dalam air mineral sebnayak 50 mililiter dan diaduk rata. 

Apabila lupa meminum obat forlax dosis kedua, jangan menggabungkan dua dosis obat dalam sekali minum karena dapat beresiko menyebabkan peningkatan efek samping.

Obat forlax akan bekerja 24 hingga 48 jam setelah pemberian obat. Obat sebaiknya diminum setelah makan atau sebelum tidur. Minum air yang cukup agar dapat membantu mengencerkan tinja serta membantu obat dalam meningkatkan kadar air di dalam usus sehingga dapat diserap dengan cepat oleh tinja. 

Efek Samping Obat Forlax

Efek samping yang dapat ditimbulkan pada penggunaan obat forlax antara lain:

Interaksi Obat Forlax

Hingga saat ini, hasil penelitian tidak menunjukkan adanya interaksi antara obat forlax dengan obat-obatan lainnya, terkecuali pada obat antiepileptik.

Beritahukan kepada dokter atau apoteker semua daftar obat yang sedang Anda gunakan (termasuk obat resep, obat nonresep dan produk herbal).

Perhatian Khusus Terkait Obat Forlax

Informasi penting yang perlu diketahui sebeleum mengonsumsi obat forlax yaitu:

  • Obat ini boleh diberikan pada ibu hamil, ini dikarenakan adanya keterkaitan sembelit akibat masa kehamilan.
  • Obat ini tidak boleh diberikan bersamaan dengan obat antiepileptik
  • Obat ini tidak boleh diminum bersamaan dengan obat-obatan herbal dan multivitamin
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada penderita perforasi usus
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada penderita kolitis ulseratif
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada penderita dengan alergi forlax
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien yang memiliki toleransi sorbitol

2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app