Fakta Mengenai Makanan Tinggi Kolesterol Saat Berbuka Puasa

Yang perlu Anda ingat, tidak semua makanan tinggi kolesterol memiliki manfaat kesehatan yang baik bagi tubuh Anda, karena banyak makanan tinggi kolesterol bisa berbahaya untuk kesehatan. Berikut adalah 4 makanan kolesterol tinggi yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan Anda, terutama jika dikonsumsi selama berbuka.
Dipublish tanggal: Jul 16, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 3 menit
Fakta Mengenai Makanan Tinggi Kolesterol Saat Berbuka Puasa

Fakta Mengenai Makanan Tinggi Kolesterol Saat BerbKolesterol bisa dibilang salah satu zat yang paling sering disalahpahami. 

Selama beberapa dekade, kebanyakan orang menghindari makanan sehat namun kaya kolesterol seperti telur karena takut meningkatkan risiko penyakit jantung

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bagi kebanyakan orang, mengkonsumsi makanan sehat yang tinggi kolesterol tidak akan membahayakan kesehatan Anda.

Lantas apakah makanan tinggi kolesterol baik untuk dikonsumsi saat berbuka puasa? Untuk lebih jelasnya, mari disimak artikel yang satu ini.

Apa Itu kolesterol dan apakah kolesterol tidak sehat?

Kolesterol adalah zat lilin yang ditemukan dalam tubuh dan produk hewani seperti daging, telur, dan susu. Kolesterol memainkan peranan penting dalam produksi hormon, vitamin D dan empedu yang diperlukan untuk mencerna lemak.

Kolesterol adalah komponen penting dari setiap sel dalam tubuh yang memberikan kekuatan dan fleksibilitas membran sel. 

Organ hati menghasilkan sebagian besar kolesterol yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tetap dapat berfungsi dengan baik, tetapi kolesterol juga bisa didapatkan dari sumber eksternal seperti mengkonsumsi makanan yang kaya kolesterol.

Karena kolesterol tidak bercampur dengan cairan (darah), kolesterol diangkut oleh partikel yang disebut lipoprotein, termasuk lipoprotein densitas rendah dan densitas tinggi - atau LDL dan HDL.

LDL sering disebut sebagai "kolesterol jahat," karena dikaitkan dengan penumpukan plak pada pembuluh darah arteri, sedangkan HDL ("kolesterol baik") dapat membantu mengeluarkan kelebihan kolesterol dari tubuh Anda.

Ketika Anda mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol ekstra, tubuh Anda akan menggantinya dengan mengurangi jumlah kolesterol yang dihasilkan secara alami. 

Sebaliknya, ketika asupan kolesterol makanan rendah, tubuh Anda meningkatkan produksi kolesterol untuk memastikan kadar kolesterol dalam tubuh Anda tetap terjaga.

Faktanya, hanya sekitar 25% kolesterol dalam sistem tubuh berasal dari sumber makanan. Sisanya diproduksi oleh hati Anda. 

Oleh karena itu, sebenarnya jika Anda memiliki kolesterol tinggi, Anda tetap dapat berbuka dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi kolesterol. 

Dengan catatan, kolesterol yang Anda konsumsi berasal dari sumber makanan berkualitas seperti : Telur, keju, kerang, steak, sarden, dan yogurt. Karena makanan- makanan tersebut adalah makanan-makanan yang kaya kolesterol dan bergizi.

Makanan kolesterol tinggi yang harus Anda hindari saat berbuka

Yang perlu Anda ingat, tidak semua makanan tinggi kolesterol memiliki manfaat kesehatan yang baik bagi tubuh Anda, karena banyak makanan tinggi kolesterol bisa berbahaya untuk kesehatan. 

Berikut adalah 4 makanan kolesterol tinggi yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan Anda, terutama jika dikonsumsi selama berbuka.

1. Makanan yang digoreng

Makanan yang digoreng seperti gorengan adalah makanan yang mengandung kolesterol tinggi dan harus dihindari sebisa mungkin. 

Karena makanan ini adalah makanan tinggi kalori dan mengandung lemak trans, yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan merusak kesehatan Anda dengan banyak cara lain.

Selain itu, banyak mengkonsumsi makanan yang digoreng dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.

2. Makanan cepat saji

Konsumsi makanan cepat saji merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis termasuk penyakit jantung, diabetes dan obesitas.

Mereka yang sering mengkonsumsi makanan cepat saji cenderung memiliki kadar kolesterol yang tinggi, lebih banyak lemak perut, tingkat peradangan yang lebih tinggi, dan gangguan regulasi gula darah.

Mengkonsumsi lebih sedikit makanan cepat saji berkaitan dengan berat badan yang lebih rendah dan tingkat kolesterol LDL yang lebih rendah.

3. Daging olahan

Daging olahan, seperti sosis, bacon, dan hot dog, adalah makanan kolesterol tinggi yang harus dibatasi. Terlalu sering mengkonsumsi daging olahan berkaitan dengan peningkatan angka kejadian penyakit jantung dan kanker tertentu seperti kanker usus besar.

Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 614.000 peserta menemukan bahwa setiap tambahan 50 gram daging olahan per hari berkaitan dengan risiko 42% lebih tinggi terkena penyakit jantung.

4. Makanan manis

Cookies, kue, es krim, kue kering, dan makanan manis lainnya adalah makanan tidak sehat yang cenderung tinggi kolesterol, serta mengandung gula, lemak dan kalori yang tinggi.

Sering kali menikmati makanan ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan secara keseluruhan dan menyebabkan penambahan berat badan dari waktu ke waktu.

Penelitian telah menunjukan konsumsi makanan tinggi gula berkaitan dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung, penurunan fungsi kognitif dan kanker.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Fasting before a cholesterol test: What to do and what to expect. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/323452)
HDL (Good), LDL (Bad) Cholesterol and Triglycerides - American Heart Association (https://www.heart.org/en/health-topics/cholesterol/hdl-good-ldl-bad-cholesterol-and-triglycerides)
High-cholesterol foods: Foods to avoid and include. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/317332)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app