Erdosteine: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 5, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Mar 26, 2019 Waktu baca: 3 menit

Obat erdosteine merupakan salah satu jenis obat ekspektoran. Ekspektoran adalah jenis obat yang dapat membantu meredakan gejala batuk yang menganggu sistem pernapasan. Obat erdosteine dapat menyembuhkan beberapa penyakit yang berkaitan dengan batuk seperti bronkitis kronis dimana terjadi pengeluaran dahak yang banyak disertai batuk kronis.

Obat-obatan jenis ekspektoran seperti pada obat erdosteine memiliki mekanisme yaitu dengan meningkatkan volume serta menurunkan viskositas dahak yang ada di dalam trakea dan bronkus sehingga dapat merangsang pengeluaran dahak. Jenia obat ekspektoran dapat merangsang pengeluaran dahak dari saluran pernapasan yang dapat menstimulasi batuk.

Kerja obat erdosteine sebagai agen ekspektoran dapat merangsang reseptor yang terdapat di lapisan lambung sehingga terjadi peningkatan sekresi kelenjar dari saluran lambung untuk memperbanyak sekresi dari kelenjar yang ada di saluran pernapasan. Rangsangan dari saluran napas akan membuat reflek yang dapat mengentalkan dahak sehingga akan mudah dikeluarkan.

Mengenai Obat Erdosteine

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Kapsul dan sirop kering

Kandungan:

Ekspektoran

Manfaat Obat Erdosteine

Obat erdosteine sebagai ekspektoran memiliki fungsi utama pada penyakit yang berkaitan dengan gangguan saluran pernapasan yaitu penyakit Bronkitis kronis

Bronkitis kronis adalah salah satu dari gangguan napas pada paru-paru akibat COPD atau Chronic Obstructive Pulmonary Disease (di Indonesia juga disebut PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis). Bronkitis dan emfisema paru menjadi dua jenis panyakit yang muncul dan berkombinasi menjadi COPD.

 Gejala utama yang muncul pada bronkitis kronis adalah batuk berdahak yang dialami selama 3 bulan dalam kurun waktu 2 tahun. Kondisi ini juga disertai gejala sesak napas dan rasa tidak enak di dada serta akibat faktor merokok.

Adanya inflamasi pada paru-paru dapat dilihat melalui pemeriksaan radiologi dada dengan metode rontgen serta pemeriksaan spirometri untuk menilai adanya penurunan nilai VEP atau volume ekspirasi paksa.

Dosis Obat Erdosteine

Sebelum mengonsumsi obat erdosteine, pastikan tanggal kadaluarsa masih berlaku dan baca aturan pakai di dalam kemasan obat. 

Obat erdosteine tersedia dalam bentuk kapsul dengan dosis 300mg dan sediaan sirup kering dengan dosis 175 mg/5 mL.  Obat ini sebaiknya dikonsumsi setelah makan. Untuk meminum obat sirup kering, kocok dahulu sebelum dibuka, lalu larutkan dengan air putih sebanyak 60 ml lalu simpan ke dalam lemari pendingin sebelum diminum. 

Dosis obat erdosteine yang diberikan untuk orang dewasa dan anak dengan berat badan lebih dari 30 kg adalah sebanyak 300 mg dalam 2 hingga 3 kali sehari. Sedangkan pada anak-anak, dosis yang digunakan adalah dengan sirup kering sebanyak 5 mL atau setara 175 mg. Lama pengobatan adalah maksimal selama 10 hari dengan dosis harian maksimal yaitu sebanyak 900 mg per hari.

Efek Samping Obat Erdosteine

Walaupun obat ini banyak dipakai untuk mengurangi gejala batuk berdahak pada bronkitis kronis, tetapi obat ini juga dapat memicu beberapa efek samping mulai dari yang bersifat ringan hingga berat. Beberapa efek samping ringan yang dapat muncul selama atau setelah pengobatan dengan erdosteine antara lain:

  • Rasa mual dan muntah
  • Diare
  • Nyeri perut
  • Nyeri ulu hati
  • Sakit kepala
  • Kemerahan pada wajah
  • Demam ringan
  • Gatal (akibat reaksi alergi)

Efek samping yang timbul bergantung kepada dosis serta kondisi tubuh selama mengonsumsi obat erdosteine. Efek samping memang merupakan sesuatu yang tidak kita inginkan, tetapi dengan mengetahui hendaknya kita juga dapat mengenal lebih dalam pengobatan serta dengan melakukan konsultasi ke dokter terkait penyakit yang diderita.

Interaksi Obat Erdosteine

Belum pernah ada laporan mengenai interaksi erdostein dengan obat-obatan lain.

Perhatian

Beberapa informasi penting yang menjadi perhatian khusus sebelum mengonsumsi obat erdosteine yaitu:

  • Obat erdosteine tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil atau yang sedang merencanakan kehamilan
  • Obat erdosteine tidak boleh dikonsumsi selama masa menyusui
  • Konsultasi ke dokter apabila anda memiliki riwayat ulkus peptikum dan gangguan ginjal dan hati seperti sirosis
  • Obat erdosteine tidak boelh diberikan pada anak atau remaja dengan riwayat fenilketonuria
  • Sebaiknya tidak mengonsumsi obat erdosteine bersamaan dengan obat lainnya
  • Sebaiknya tidak mengonsumsi obat erdosteine bersamaan dengan obat herbal hirup atau oral.            

14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Stewart, M. Patient (2016). Erdostein. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15553660)
Electronic Medicines Compendium (2015). Erdotin 300 mg Capsules. (https://www.medicines.org.uk/emc/product/287/smpc)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app