Cubital Tunnel Syndrome - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mei 16, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Sindroma terowongan kubital terjadi ketika saraf ulnaris, yang melewati terowongan kubital (terowongan otot, ligamen, dan tulang) di bagian dalam siku, terluka dan mengalami peradangan, bengkak, dan teriritasi.

Sindroma terowongan kubital menyebabkan rasa sakit yang terasa sangat mirip dengan rasa sakit yang Anda rasakan ketika Anda menekan siku Anda. Karena pada ujung siku terdapat saraf ulnaris, saraf yang melintasi siku. Saraf ulnaris dimulai dari leher Anda dan berakhir di jari-jari Anda.

Menurut Jurnal Kedokteran Pascasarjana, sindrom terowongan kubital adalah sindrom saraf perifer kedua yang paling sering ditemukan selain sindroma terowongan karpal pada pergelangan tangan. Sindroma terowongan kubital dapat menyebabkan gejala pada lengan dan tangan termasuk rasa sakit, mati rasa, dan kelemahan otot, terutama di daerah yang dikendalikan oleh saraf ulnaris seperti jari manis dan jari kelingking.

Apa penyebab terjadinya sindroma terowongan kubital?

Penyebab terjadinya sindroma terowongan kubital meliputi kebiasaan sehari-hari seperti bersandar pada siku Anda untuk waktu yang lama, tidur dengan tangan menekuk, atau gerakan lengan yang berulang-ulang. Trauma langsung pada bagian dalam siku juga dapat menyebabkan sindroma terowongan kubital.

Gejala sindroma terowongan kubital

Kebanyakan orang yang mengalami sindroma terowongan kubital akan mengalami gejala seperti:

  • mati rasa, sakit, dan lemah pada lengan, tangan, dan jari-jari
  • kekuatan menggenggam yang lemah atau berkurang
  • terbangun di malam hari karena rasa sakit atau mati rasa di tangan atau jari, terutama jari kelingking dan jari manis
  • kesulitan menekuk dan meluruskan jari
  • kesulitan memanipulasi sesuatu dengan tangan atau jari
  • Hilangnya kekuatan otot di pangkal jari-jari kecil

Gejala-gejala sindrom terowongan kubital biasanya menjadi jauh lebih buruk ketika siku ditekuk untuk waktu yang lama atau siku tertekan oleh sesuatu.

Bagaimana cara mencegah terjadinya sindroma terowongan kubital?

Cara termudah untuk mencegah terjadinya sindroma terowongan kubital adalah dengan menghindari tindakan yang dapat menimbulkan gejala, seperti:

  • tidur dengan siku ditekuk
  • memegang telepon untuk waktu yang lama
  • mengetik untuk waktu yang lama
  • memegang buku atau tablet untuk waktu yang lama
  • duduk dengan tangan di sandaran tangan untuk waktu yang lama
  • bersandar pada siku
  • mengemudi untuk waktu yang lama
  • mengemudi dengan lengan diletakkan di luar jendela yang terbuka

Bagaimana penanganan sindroma terowongan kubital?

Diagnosa

Selain pemeriksaan mengenai riwayat medis lengkap dan pemeriksaan fisik, Pemeriksaan untuk mendeteksi terjadinya sindroma terowongan kubital dapat dilakukan dengan:

  • Special test yang meliputi pemeriksaan Tinel Sign, Elbow Flexion Test,Pressure Provocative Test. Special test dapat mengetahui secara spesifik jika terjadi gangguan pada saraf ulnaris tanpa bantuan penggunaan alat apapun.
  • Tes konduksi saraf. Sebuah tes untuk mengevaluasi fungsi saraf dalam menghantarkan rangsang. Pemeriksaan ini berguna untuk menemukan kompresi atau penyempitan saraf.
  • Elektromiogram (EMG). Tes ini memeriksa fungsi saraf dan otot dan dapat digunakan untuk menguji otot lengan yang dikendalikan oleh saraf ulnaris. Jika otot tidak bekerja sebagaimana mestinya, maka hal ini merupakan pertanda bahwa ada masalah dengan saraf ulnaris.
  • X-ray. Pemeriksaan x-ray dilakukan untuk melihat struktur tulang-tulang siku dan melihat apakah Anda menderita artritis.

pengobatan

  • Istirahatkan lengan dan siku jika memungkinkan.
  • Letakan kompres es yang dibungkus kain atau handuk pada area yang mengalami cedera selama 10 hingga 15 menit beberapa kali sehari.
  • Cegah siku menekuk pada malam hari saat Anda tertidur.
  • Minum obat antiinflamasi bebas (OTC), seperti aspirin dan obat antiinflamasi non steroid atau NSAID lainnya.
  • Sesuaikan posisi kursi tempat Anda bekerja agar tidak lebih rendah dari permukaan meja.
  • Kenakan bantalan siku di siang hari untuk memberi perlindungan.
  • Hindari pakaian atau peralatan olahraga yang menekan daerah siku.

Perawatan medis

Untuk sebagian besar kasus sindroma terowongan kubital, dokter akan meresepkan brace elbow/ penyangga bahu atau padded brace untuk dipakai pada malam hari untuk mencegah siku menekuk pada saat tidur.

Orang yang memiliki gejala yang parah atau bertahan lebih dari 6 minggu harus berkonsultasi dengan dokter. Jika gejalanya ekstrem, kronis, atau tidak menanggapi bentuk perawatan apapun, maka pembedahan mungkin diperlukan.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Why Cubital Tunnel Syndrome Is No Laughing Matter. Health Essentials from Cleveland Clinic. (Accessed via: https://health.clevelandclinic.org/why-cubital-tunnel-syndrome-is-no-laughing-matter/)
Cubital tunnel syndrome: Exercises, symptoms, and home treatment. Medical News Today. (Accessed via: https://www.medicalnewstoday.com/articles/322593)
Cutts S. (2007). Cubital tunnel syndrome. Postgraduate medical journal, 83(975), 28–31. https://doi.org/10.1136/pgmj.2006.047456. National Center for Biotechnology Information. (Accessed via: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2599973/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app