Cordyceps: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Apr 12, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Cordyceps adalah sejenis jamur parasit yang tumbuh pada larva serangga dan ulat. Suplemen dan produk yang mengandung ekstrak Cordyceps sangat populer dalam pengobatan tradisional Tiongkok karena bermanfaat bagi kesehatan. 

Cordyceps sering digunakan untuk mengatasi gangguan ginjal dan masalah seksual pria. Sayangnya, tidak diketahui jelas bagaimana cara kerja Cordyceps dalam tubuh.

Para ahli menduga bahwa ada zat-zat tertentu dalam Cordyceps yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh. Aktivitas senyawa pada Cordyceps diyakini efektif melawan sel kanker dan mengecilkan tumor, terutama pada kasus kanker paru-paru atau kulit.

Mengenai Cordyceps

Golongan

Suplemen herbal

Kemasan

-

Kandungan

  • Adenin
  • Adenosin
  • Urasil
  • Uridine
  • Guanidine
  • Guanosine
  • Hypoxanthine
  • Inosine
  • Thymine
  • Thymidine
  • Deoxyuridine
  • Protein
  • Asam amino esensial
  • Sakarida
  • Sterol
  • Asam lemak
  • Berbagai jenis vitamin, yaitu vitamin B1, vitamin B2, vitamin B12, vitamin E, dan vitamin K

Manfaat Cordyceps

Berbagai manfaat Cordyceps adalah sebagai berikut:

  1. Mencegah kerusakan ginjal akibat obat amikracin dan cyclosporine, terutama pada orang tua yang menderita sakit ginjal.
  2. Mengurangi gejala asma pada orang dewasa, tapi belum terbukti khasiatnya untuk mengatasi gejala asma pada anak.
  3. Meningkatkan sistem imun tubuh setelah kemoterapi.
  4. Meningkatkan hasrat seksual. Manfaat Cordyceps ini bisa dirasakan setelah suplemen diminum setiap hari selama 40 hari.

Baca Selengkapnya: Cara Membangkitkan Gairah Seksual Pasangan Suami-Istri

Selain berbagai manfaat Cordyceps di atas, suplemen ini juga dapat mengatasi masalah berikut:

Namun memang, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat Cordyceps bagi kesehatan.

Efek samping Cordyceps

Suplemen Cordyceps cenderung aman digunakan dalam jangka pendek. Belum diketahui kemungkinan efek samping yang muncul akibat konsumsi suplemen Cordyceps.

Dosis Cordyceps

Dosis Cordyceps berbeda-beda pada setiap orang, tergantung usia dan kondisi kesehatan pasien. Namun, sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang cukup mengenai dosis Cordyceps yang tepat dan aman.

Penting diketahui bahwa tidak semua produk alami alias herbal tergolong aman. Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk yang tertera pada label kemasan. Sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter atau apoteker sebelum minum suplemen Cordyceps.

Interaksi Cordyceps

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja herbal. Sebagai akibatnya, herbal tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun dalam tubuh.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan bahan aktif Cordyceps adalah:

1. Cyclophosphamide

Obat cyclophosphamide berfungsi untuk menurunkan sistem imun, sedangkan Cordyceps justru sebaliknya, yaitu meningkatkan imunitas tubuh. Minum suplemen Cordyceps bersamaan dengan cyclophosphamide dapat menurunkan tingkat efektivitas obat.

2. Imunosupresan

Cordyceps dapat menekan fungsi obat imunosupresan. Akibatnya, imunosupresan jadi tidak efektif menurunkan sistem imun tubuh seseorang.

Jenis imunosupresan yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan Cordyceps adalah azathioprine, basiliximab, cyclosporine, daclizumab, muromonab-CD3, orthoclone, mycophenolate, tacrolimus, sirolimus, prednisone, corticosteroid, dan sebagainya.

3. Prednisolone

Prednisolone kadang digunakan untuk membantu menurunkan imunitas tubuh. Bila Anda minum suplemen Cordyceps bersamaan dengan prednisolone, maka cara kerjanya akan saling bertabrakan. Akibatnya, obat prednisolone jadi tidak efektif di dalam tubuh.

Baca Selengkapnya: 6 Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan suplemen Cordyceps adalah sebagai berikut:

  • Ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak tidak dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen Cordyceps. Belum ada penelitian medis yang membuktikan keamanannya.
  • Cordyceps merangsang sistem imun tubuh menjadi lebih aktif. Hal ini dapat meningkatkan gejala multiple sclerosis, lupus, rematik, dan penyakit autoimun lainnya. Bila Anda mengalami salah sautnya, sebaiknya hindari mengonsumsi Cordyceps.
  • Cordyceps dapat menghambat pembekuan darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko memar atau perdarahan pada penderita kelainan darah, salah satunya hemofilia.
  • Zat aktif Cordyceps dapat memicu perdarahan selama operasi. Hindari menggunakan Cordyceps setidaknya 2 minggu sebelum jadwal operasi Anda.

Baca Juga: Inilah 7 Jenis Kelainan Darah yang Perlu Anda Ketahui


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Cordyceps: Uses, Side Effects, Interactions, Dosage, and Warning. WebMD. (https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-602/cordyceps)
Cordyceps: Benefits, Side Effects, Dosage, and Interaction. Verywell Health. (https://www.verywellhealth.com/benefits-of-cordyceps-89441)
Cordyceps Uses, Benefits & Dosage. Drugs.com. (https://www.drugs.com/npp/cordyceps.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app