Cara Mudah Kenali Ciri Ciri Wanita Subur

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
Cara Mudah Kenali Ciri Ciri Wanita Subur

Masa subur seorang wanita berpengaruh penting terhadap perencanaan memiliki momongan. Masa tersebut dapat menjadi tanda bahwa proses pembuahan dapat terjadi secara maksimal dan memungkinan terjadinya kehamilan.

Pada umumnya, seorang wanita sehat berada pada puncak masa suburnya saat usianya masih di bawah 34 tahun. Jika lewat dari umur tersebut, bukan berarti wanita tidak dapat hamil tetapi hanya saja kemungkinannya menjadi lebih kecil dari sebelumnya, Hal ini bergantung pula pada kesehatan dan hormon wanita.

Ciri Ciri Umum atau Faktor yang Mempengaruhi Kesuburan Wanita

Untuk mengetahui atau menghitung masa subur sebenarnya tidak harus selalu menggunakan sistem kalender, tetapi beberapa tanda berikut ini dapat menjadi tanda bahwa wanita tersebut subur. Berikut ini beberapa ciri-ciri wanita subur secara umum, yaitu:

Siklus haid lancar

Ketika siklus haid wanita berjalan normal dan lancar setiap bulannya, maka itu berarti proses ovulasi juga berlangsung dengan baik. Hormon dalam tubuh pun boleh dibilang berada pada level seimbang dan sehat. Lancarnya siklus haid juga memungkinkan seorang wanita untuk mengetahui dengan mudah waktu yang tepat dalam mendapatkan potensi kehamilan tertinggi.

Dalam periode haid yang normal, yakni selama 24-35 hari, ovulasi biasanya terjadi pada pertengahan. Kalau Anda mengalami beberapa gejala seperti payudara lebih sensitif dan lunak, kram perut, hingga libido lebih meningkat ketimbang biasanya, maka itu merupakan tanda bahwa tubuh sedang mendekati atau memasuki masa ovulasi.

Baca juga: Memahami Siklus Menstruasi Normal

Berat badan ideal

Percaya atau tidak, ada kaitan erat antara berat badan dengan keseimbangan hormon dalam tubuh. Ketika berat badan tidak ideal, seperti terlalu kurus atau gemuk, maka bukan hanya kadar hormon yang terganggu namun juga proses ovulasi.

Kondisi tubuh yang terlalu kurus bahkan bisa membuat ovulasi berhenti total karena tubuh sedang berupaya untuk menghemat energi. Dan bila tidak segera diatasi, maka seorang wanita bisa susah punya anak atau mandul. Sebaliknya mereka yang obesitas juga memiliki resikonya sendiri karena rawan terkena sindrom ovarium polikistik yang dapat memicu mandul permanen.

Oleh sebab itu, berat badan ideal menjadi salah satu ciri wanita subur. Apabila berat badan Anda saat ini belum ideal, maka usahakan untuk mencapainya. Dan apabila sudah ideal, maka berusahalah untuk tetap mempertahankannya. 

Baca juga: Kalkulator Berat Badan Ideal

Tidak menggunakan kontrasepsi

Salah satu ciri wanita subur secara umum lainnya adalah tidak menggunakan alat kontrasepsi. Sehingga jika ingin memiliki anak, pelepasan kontrasepsi membutuhkan waktu yang cukup lama agar proses ovulasi dan siklus haid kembali normal dan memungkinkan terjadinya kehamilan. 

Dampak pelepasan alat kontrasepsi hingga kembali normal sendiri dapat berlangsung hingga 1 tahun lamanya, sehingga kemungkinan untuk hamil setelah alat kontrasepsi dilepas tidak bisa terjadi dalam waktu singkat.

Tidak memiliki penyakit menular seksual

Salah satu faktor yang mempengaruhi kesuburan wanita adalah kondisi kesehatan. Biasanya wanita yang terkena penyakit menular seksual memiliki resiko mandul lebih besar. Tak hanya itu, gangguan medis seperti penyakit klamidia atau gonore dapat memicu radang panggul yang kemudian mempengaruhi organ reproduksi. 

Infeksi akibat penyakit menular seksual dapat menimbulkan cacat pada saluran tuba atau organ reproduksi lainnya sehingga ovulasi terhambat dan potensi kehamilan menjadi menurun.

Baca juga: Ciri-Ciri Wanita Mandul

Tidak merokok

Riset mendapati bahwa perempuan yang memiliki kebiasaan merokok beresiko mengalami kemandulan 3 kali lebih besar ketimbang yang tidak merokok. Tingkat kesuburan wanita perokok pun bahkan merosot hingga 43 persen dan kondisi ini akan semakin buruk kalau sang suami juga perokok berat.

Alasannya sederhana, zat kimia yang terdapat dalam rokok merusak sel telur dan menghambat ovulasi. Bahkan jika wanita perokok sampai hamil, maka resiko keguguran atau bayi lahir mati pun tetap besar.

Bebas stres

Jangan merasa stress dan terpuruk jika belum juga dikaruniai anak. Hal ini dikarenakan faktor stres merupakan salah satu penghalang terbesar bagi seorang wanita untuk bisa hamil. 

Ketika stres, kadar hormon kortisol dan prolaktin dalam tubuh meningkat sehingga dapat menghambat ovulasi. Dan bila stres tak segera diatasi, maka sistem imun tubuh pun ikut melemah sehingga resiko hamil semakin kecil.

Ciri-ciri Wanita Berada pada Masa Subur

Selain mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi kesuburan wanita, Anda juga perlu mengetahui kapan waktu yang tepat untuk berhubungan seksual agar dapat meningkatkan potensi kehamilan dan memiliki anak. Menurut para ahli, berikut ini ciri ciri wanita yang sedang berada dalam masa subur akan mulai tampak pada 5 hari sebelum ovulasi. 

Masa ovulasi sendiri terjadi antara 12-14 hari sebelum haid, namun perhitungan tersebut hanya merupakan rata-rata secara umum. Gejalanya bisa muncul lebih cepat atau lambat tergantung dari siklus haid selama ini. Berikut ini ciri-ciri wanita yang sedang berada pada masa subur:

Cairan lendir bening dan basah

Salah satu ciri-ciri wanita berada pada masa subur yang pertama adalah ketika cairan atau lendir yang keluar dari vagina bertekstur bening, encer, dan sedikit pekat seperti putih telur. Tekstur cairan demikian dipercaya para ahli mampu membantu sperma meluncur masuk ke vagina sehingga lebih mudah mencapai sel telur.

Menjelang masa ovulasi, jumlah lendir biasanya akan lebih banyak sehingga wanita akan merasa lebih ‘basah’ daripada biasanya. Hal ini sangat baik jika ingin melakukan hubungan seksual dan meningkatkan potensi kehamilan.

Baca juga: Kapan Masa Subur Wanita Setelah Haid?

Payudara lebih lunak dan nyeri

Tekstur payudara biasanya juga bersifat lebih lunak selama ovulasi berlangsung. Hal ini dikarenakan kadar progesteron sedang meningkat dalam tubuh. Selain itu, payudara juga akan terasa nyeri pada saat ovulasi terjadi dan setelah masa haid berakhir. Sehingga hal tersebut dapat menjadi salah satu tanda wanita sedang dalam masa subur.

Libido atau gairah seks meningkat

Libido juga biasanya cenderung meningkat saat ovulasi. Oleh sebab itu, kalau Anda merasa lebih on atau bergairah dibandingkan hari biasanya, maka hal tersebut dapat menjadi pertanda bahwa Anda sedang berada pada masa subur atau siap melakukan reproduksi (hubungan seksual).

Bercak darah dan kecokelatan

Selain sebagai pertanda adanya kanker rahim, bercak darah ternyata juga dapat muncul sebelum atau selama ovulasi. Namun hanya sedikit sekali dan seringkali tidak disadari. Hal ini berbeda lagi dengan cairan bening,  tetapi selain bercak merah, pada masa subur, akan ada tanda bercak kecokelatan yang merupakan pelepasan folikel telur dan berganti menjadi proses pembuahan. 

Kram perut

Lebih dari 90 persen wanita akan mengalami kram perut setiap bulannya sebelum dan pada saat haid. Untungnya gejala nyeri saat ovulasi ini dapat diatasi dengan beberapa obat rumahan dan penggunaan bantalan panas pada perut.

Selain kram perut, pada masa subur, perut juga akan lebih terasa kembung dan menimbulkan rasa mual yang disebabkan meningkatnya retensi air akibat peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. 

Sakit kepala

Selain sakit perut, sakit kepala mungkin juga terjadi ketika masa ovulasi atau haid, sehingga ini pun bisa menjadi ciri-ciri wanita subur. Sakit kepala atau migrain yang terjadi pada wanita biasanya akan berakhir setelah siklus haid berakhir dan terjadi akibat melonjaknya hormon dalam tubuh.

Untuk meredakan sakit kepala hormonal, seduhlah teh hijau atau perasan lemon dan diminum selagi hangat. Jika hal ini belum cukup membantu, Anda bisa meredakan dengan obat sakit kepala.

Baca juga: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Sakit Kepala Hormonal


39 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Chen L, et al. Borderline ovarian tumors. http://www.uptodate.com/home.
Snyder PJ. Clinical manifestations and evaluation of hyperprolactinemia. http://www.uptodate.com/home.
Asante A, et al. Fertility drug use and the risk of ovarian tumors in infertile women: A case-control study. Fertility and Sterility. 2013;99:2031.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app