Cari Tahu Informasi tentang Batang Otak dan Masalahnya

Dipublish tanggal: Sep 16, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 4 menit

Batang otak adalah bagian dari otak manusia yang berbentuk batang di dasar otak besar dan tersambung engan sistem saraf tulang belakang.

Batang otak terdiri dari empat bagian, yakni diencephalon, mesencephalon, pons, dan medulla oblongata. Bagian-bagian tersebut menjaga fungsi vital tubuh seperti pernapasan, tekanan darah, dan denyut jantung.

Sebagian besar tugas otak adalah penerima informasi dari anggota tubuh lainnya, menafsirkan informasi tersebut, dan kemudian membentuk respons tubuh terhadap ransangan tersebut. Otak terdiri dari beberapa bagian. Bagian itu meliputi cerebrum atau otak besar, cerebelum atau otak kecil, diencephalon, dan batang otak.

Batang otak memiliki peranan yang penting, yakni mengontrol aliran pesan antara otak dan bagian tubuh lainnya, serta mengontrol fungsi tubuh dasar seperti bernapas, menelan, detak jantung, tekanan darah, dan memastikan seseorang dalam keadaan sadar atau tidak sadar.

Batang otak terdiri dari jaringan yang berwarna putih (white matter) dan abu-abu (grey matter). Jaringan yang warna abu-abu (sel tubuh neuronal) terdapat di seluruh bagian batang otak guna membentuk inti saraf kranial, pembentukan retikuler, dan inti pontine. 

Sedangkan yang warna putih terdiri dari serat pada traktus (akson sel neuron) yang diturunkan dari korteks serebral, dan naik dari saraf perifer dan saraf tulang belakang ke bagian tertinggi otak.

Masalah pada Batang Otak

Otak dan batang otak dilindungi dari kerusakan oleh beberapa lapis pertahanan. Bagian terluar dari otak manusia terlindung oleh tulang tengkorak. Di bawah tulang tengkorak manusia terdapat meningen atau selaput otak dan sumsum tulang belakang. Kemudian, di bawah meningen terdapat cairan otak, atau yang disebut juga cairan cerebrospinal.

Walaupun  telah terlindung, otak bisa mengalami kerusakan, menjadi sakit, atau malfungsi. Masalah yang sering terjadi pada otak meliputi kanker otak, luka fisik seperti patah tulang tengkorak atau cedera kepala, dan stroke hemoragik, yaitu pecahnya pembuluh darah yang memompa darah ke otak. Batang otak juga bisa mempunyai masalah atau kerusakan, seperti stroke batang otak dan kematian batang otak. Berikut ini penjelasan yang lebih lanjut:

Stroke batang otak

Stroke terjadi saat suplai darah ke otak terhenti. kerusakan dan  tingkat keparahan stroke tegantung pada bagian otak mana yang mendapatkan gangguan, dan luasan bagian yang terganggu. Batangotak ini terdapat di atas saraf tulang belakang. 

Batang otak juga mengontrol ucapan, gerakan menelan, mendengar, dan gerakan mata. Ransangan  yang dikirim anggota tubuh lain pada otak melalui batang otak. Manusia bergantung pada kerja batang otak untuk dapat bertahan hidup. 

Stroke batang otak bisa mengancam kerja tubuh vital yang mengancam keselamatan jiwa. Manusia mempunyai dua jenis stroke batang otak, yakni stroke iskemik (yang biasa terjadi) dan stroke hemoragik. 

Stroke iskemik dikarenakan adanya gangguan pembuluh darah yang memompa darah ke otak. Stroke hemoragik adalah serangan stroke yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah otak. Hal ini dapat membuat darah tersendat dan mengakibatkan adanya tekanan di otak.

Beberapa kasus  yang mengakibatkan resiko mendapatkan stroke batang otak, yakni tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, penyakit kardiovaskular, kelainan darah, kehamilan, kanker, dan penyakit autoimun

Gejalanya meliputi pusing, gangguan keseimbangan tubuh, mual/muntah, sulit berbicara dan menelan, bicara pelo, mati rasa dan mengalami kelemahan pada satu sisi tubuh, pupil mata mempunyai ukuran yang berbeda, sakit kepala mendadak, vertigo, atau terganggunya fungsi pendengaran.

Kematian batang otak

Gangguan  batang otak muncul ketika seseorang mengalami kerusakan batang otak, dan secara permanen kehilangan kesadaran dan kemampuan untuk bernapas. Jika hal ini dialami, pemasangan ventilator perlu untuk membantu memperbaiki fungsi pernapasan. 

Ada beberapa sebab kematian batang otak, yakni serangan jantung, stroke, penggumpalan darah atau penyumbatan pada pembuluh darah, cedera kepala berat, pendarahan otak, infeksi seperti radang otak, tumor otak, overdosis, dan hipotermia.

Mati batang otak berarti seseorang telah mengalami kerusakan fungsi batang otak, dan besar kemungkinan terjadi kematian otak secara keseluruhan. Walaupun sudah ada bantuan mesin ventilator dan perawatan, sehingga kerja pernapasan dan suplai oksigen terpenuhi, tapi fungsi lain seperti berbicara, makan, bernapas secara alami, dan berpikir sudah tidak ada.

Apakah mati batang otak dan status vegetatif itu serupa? Serupa tapi tak sama, pada kondisi status vegetatif, penderita kerusakan batang otak masih bisa menunjukkan adanya respons minimal seperti berkedip atau menggerakkan jari. Akan tetapi, sudah tidak dapat merespon keadaan sekitarnya. 

Terdapat situasi status vegetatif yang sepintas nampak seolah penderitanya masih dapat membuat respon minimal dengan situasi sekitar namun sangat jarang terjadi. Pada kondisi ini, mungkin saja seseorang masih memiliki fungsi motorik dan kemungkinan kecil masih dapat bernapas spontan tanpa bantuan mesin.

Pada situasi tersebut, dokter perlu memberikan penjelasan kepada keluarga mengenai kondisi pasien dengan jelas agar keluarga dapat memutuskan untuk pemasangan ventilator atau tidak.

Cegah kemungkinan kerusakan batang otak dengan mengkonsumsi asupan bergizi dan seimbang. Selain itu, terapkalah pola hidup yang sehat. Jika anda menemukan gejala kerusakan batang otak seperti yang sudah disebutkan tadi, segeralah menemui dan berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memeberika anjuran dan rujukan untuk mendapatkan penanganan lanjutan yang diperlukan.


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app