Cara Mengatasi Kelamin Berdarah Setelah Berhubungan Seksual

Namun jika Anda memiliki faktor risiko pendarahan tertentu atau memasuki masa menopause, organ kelamin yang berdarah setelah aktivitas seksual akan lebih baik jika segera diperiksakan ke dokter untuk diagnosis.
Dipublish tanggal: Jun 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Cara Mengatasi Kelamin Berdarah Setelah Berhubungan Seksual

Ada banyak kasus pendarahan yang terjadi setelah melakukan aktivitas seksual, terutama pada wanita. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut postocoital bleeding. 

Berdasarkan data yang ada, lebih dari 63 persen kasus pendarahan organ kelamin perempuan yang disebabkan karena pertama kali melakukan aktivitas seksual, adanya gesekan penetrasi yang menyebabkan terbentuknya luka atau lecet, vagina dalam keadaan kering, dan lainnya.

Jika Anda mengalami pendarahan ringan setelah melakukan aktivitas seksual, hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena merupakan hal normal. 

Namun jika Anda memiliki faktor risiko pendarahan tertentu atau memasuki masa menopause, organ kelamin yang berdarah setelah aktivitas seksual akan lebih baik jika segera diperiksakan ke dokter untuk diagnosis.

Apa penyebab vagina berdarah setelah melakukan aktivitas seksual?

Pendarahan yang terjadi pasca melakukan aktivitas seksual umumnya disebabkan oleh dua hal, yaitu gangguan pada serviks dan terjadinya pendarahan pada lapisan dalam rahim.

Terjadinya pendarahan pada wanita muda umumnya terkait gangguan pada serviks. Sedangkan pendarahan yang terjadi pada wanita yang sudah memasuki masa menopause biasanya diakibatkan dari beragam gangguan misalnya, serviks, bibir organ kelamin ataupun saluran kantung kemih.

Peradangan yang terbentuk pada leher rahim setelah melakukan aktivitas seksual dapat menyebabkan terjadinya pendarahan. Kondisi ini lebih dikenal dengan erosi serviks, merupakan hal yang umum terjadi pada wanita muda, wanita dalam masa kehamilan, dan yang menggunakan pil KB

Kebanyakan kasus pendarahan yang terjadi berasal dari organ kelamin yang dapat menyebabkan kadar hemoglobin dalam darah yang menurun, kepala pusing, tekanan darah rendah, dan denyut nadi yang meningkat.

Selain itu penyebab lain pendarahan setelah melakukan aktivitas seksual adalah penetrasi yang ditimbulkan saat berhubungan, luka pada area genital, vagina dalam keadaan kering karena kurangnya cairan pelumas, terjadi pendarahan normal pada rahim, dan juga trauma kekerasan seksual

Siapa saja yang rentan mengalami pendarahan setelah melakukan aktivitas seksual?

Anda bisa saja rentan mengalami risiko pendarahan setelah melakukan aktivitas seksual jika mengidap kanker serviks, sedang dalam fase perimenopause, menopause, maupun postmenopause, baru saja dalam proses melahirkan atau sedang menyusui. 

Melakukan aktivitas seks dengan lebih dari satu orang tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tidak terangsang saat melakukan aktivitas seksual, sering melakukan cuci vagina menggunakan produk pembersih wanita.

Bagaimana cara mengatasi vagina berdarah setelah melakukan aktivitas seksual?

Untuk mengatasi terjadinya pendarahan, harus diketahui penyebab utama terjadinya pendarahan tersebut. 

Semakin dini melakukan pemeriksaan terkait pendarahan, semakin dini pula penangananan bisa dilakukan sehingga tidak menyebabkan kerugian lainnya yang bisa terjadi. Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk menangani pendarahan yang terjadi secara tidak normal setelah melakukan aktivitas seksual yaitu:

Pemeriksaan USG

Untuk mengetahui di mana lokasi terjadinya pendarahan dan penyebab utamanya, Anda bisa melakukan pemeriksaan USG. USG dilakukan dari kepala sampai ujung kaki untuk mengetahui semua gangguan yang terjadi pada seluruh bagian tubuh anda.

Pemeriksaan Pap Smear

Pemeriksaan Pap Smear secara rutin dapat mendeteksi secara dini terkait masalah yang terjadi pada organ reproduksi. Semua wanita yang sudah pernah melakukan hubungan seksual sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear minimal setahun sekali.

Gunakan pelembab organ kelamin

Jika perdarahan yang terjadi disebabkan karena organ kelamin dalam keadaan kering, Anda bisa menggunakan produk pelembab organ kelamin.  Pelembab ini selain memiliki fungsi untuk meningkatkan kelembaban, juga membantu mengembalikan tingkat keasaman organ kelamin menjadi normal.


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tarney CM, et al. (2014). Postcoital bleeding: A review on etiology, diagnosis, and management. DOI: (http://www.hindawi.com/journals/ogi/2014/192087/cta/)
Sommers MS. (2007) Defining patterns of genital injury sexual assault: A review. DOI: (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3142744/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app